B R I A N A√ 4

672 51 3
                                    

Assalamualaikum wr.wb

Selamat menikmati.

Typo bertebaran.

DON'T COPAS MY STORY!!

____________

Briana √

Author POV

"Bri capek banget" ucap Bri mendudukkan dirinya di lantai dingin di ruang khusus karyawan.

Bukan hanya Bri sendiri disini melainkan para pegawai restauran juga ikut duduk hanya saja Bri sendiri yang duduk di lantai sedangkan pegawai lain duduk di sofa ataupun di sofa lain, karena hari sudah berganti malam dan tepat pukul 10 malam semua pekerjaan mereka sudah selesai makanya mereka semua mengistirahatkan tubuh mereka sebentar sebelum pulang.

"Sama Bri, apalagi kakak yang selalu berdiri di depan kasir huh kaki kakak rasanya mau copot tau gak, mana si Bangsul Satria itu ga masuk lagi hari ini jadi gue terus yang di kasir" curhat Dahlia yang bertugas di kasir dan juga orang yang langsung menerima Bri tadi.

"Sudah-sudah, nih uang kalian trus pada pulang sana istirahat, terutama kamu Zeline yang besok mulai sekolah" ucap seorang pria yang tiba-tiba masuk sambil membawa beberapa amplop yang bertuliskan nama masing-masing pegawai di setiap amplopnya dan membagikannya kepada semua pegawainya.

Dia, Reno Pratama selaku manager di sini tapi di beri kepercayaan oleh sang pemilik restaurant untuk mengehandle semuanya termasuk memberikan para pegaiwainya gaji perhari bukan perbulan seperti yang lainnya dan itulah yang membuat para pegawai senang bekerja disini mereka tak perlu menunggu awal bulan untuk mendapatkan uang.

"Makasih kak Reno" ucap Bri bahagia mendapat gaji pertamanya yang jumlahnya tak sedikit, maklum lah ini restaurant sudah bisa bersanding dengan restautant bintang lima lainnya jadi walaupun para pegawainya di gaji setiap hari pun pemiliknya tak rugi karena mendapat keuntungan yang besar setiap hari walaupun pengeluarannya juga besar.

"Iya sama-sama, oh iya kamu pulang sama siapa Zeline?" tanya Reno memperhatikan Bri yang masih bahagia karena mendapatkan gajinya.

"Bri pulang make sepe- Oh astaga Bri lupa sepeda Bri dari tadi pagi Bri tinggalin di pinggir jalan semoga aja ga ada yang bawa pulang sepeda Bri" ucap Bri berubah panik langsung berdiri dari duduknya dan bersiap ingin berlari keluar tapi sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Sepeda yang berwarna pink itu?" tanya seorang pria berprawakan tegap yang duduk di pojok bersama beberapa pria lainnya.

"Iya bang Ican" ucap Bri segera menjawab pertanyaan pria tadi yang dia sebut Ican, sebenarnya sih nama pria itu Ikhsan tapi Bri sendiri yang suka sekali mengganti nama orang.

"Kamu tenang aja, abang udah amanin sepeda kamu kok tapi besok-besok jangan naruh sepedanya sembarangan ya" ucap Ikhsan yang bertugas sebagai penjaga rastaurant itu.

"Wah makasih bang, ya udah Bri pulang dulu ya. Assalamualaikum kakak-kakak abang-abang!" ucap Bri sekaligus pamit kepada para seniornya yang menatap Bri sambil menggelengkan kepala mereka karena gemas melihat tingkah gadis mungil itu.

Skip

Seperti biasa, Bri sudah siap dengan seragam sekolah barunya padahal jam masih menunjukan pukul setengah enam pagi.

-Dengan rambut panjangnya yang di kuncir dua.

-Seragam Sergio's International High School yang kebesaran melekat di tubuh idealnya, ya walaupun dari dulu Bri selalu jarang makan karena tidak mempunyai uang untuk membeli beras dan bahan masakan tapi tubuh Bri selalu sehat dan ideal dambaan setiap kaum hawa.

B R I A N A√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang