"Apa? Yesung Hyung sudah punya pacar?" Jongjin setengah berteriak saat berbicara dengan Minseok.
Kala itu Minseok sedang mengunjungi Yesung di kediamannya yang kebetulan Jongjin, adiknya ada di sana. Tujuannya tak lain adalah mendamaikan keduanya, Yesung dan Hani seperti dulu lagi. Tetapi Jongjin yang selama ini tak mengetahui hal itu membuat Minseok tak bisa berbuat banyak. Dia hanya mencoba menjawab pertanyaan adik sahabat karibnya ini.
"Apakah Nuna itu cantik? Kenapa kau tak pernah memberitahuku hyung?" Rengek jongjin pada kedua hyung di hadapannya itu.
"Bahkan dia lebih muda darimu Jongjin-a." sahut Minseok.
"Jinca? Hyung kapan akan kau perkenalan padaku? Ini hal bahagia kenapa harus kau tutup tutupi?" Wajahnya cemberut menuntut pada Yesung.
Sementara Yesung hanya diam menggigiti kuku-kukunya. Semua yang terjadi diluar prediksinya, dia bingung dengan apa yang harus dia lakukan terlebih dahulu. Bahkan sampai detik ini dia tidak berani membuka telepon selulernya. Hanya sekali saat pihak agensi menghubunginya.
"Agensi sudah menelepon? Jadi apa keputusanmu?"
"Aku akan menyangkalnya dan menutupi kasus ini. Akan ku katakan bahwa dia adalah stylist-ku, kami sedang menepi karena lelah. Iya, aku akan mengatakan itu."
"Ne?" Minseok dan Jongjin bersamaan.
"Grupmu sudah terlalu lama hyung, berkencan bukanlah hal yang salah lagi sekarang." Jongjin menekankan nada bicaranya.
"Ini yang terbaik untuk semuanya." balas Yesung singkat.
"Sampai kapan? Penggemar akan memahamimu, percayalah!" Minseok hampir kehilangan akal.
"Seberapapun mereka memahami ini pasti mereka akan sakit hati juga, aku harus memikirkan mereka seperti mereka memikirkan ku. Sudahlah tak ada gunanya kita berdebat."
"Oke terserah kau, tapi setidaknya hubungi dia. Kau juga harus memikirkan perasaan Hani ... "
"Hani?" Sahut Jongjin, "namanya indah, sayangnya dia kurang beruntung mendapatkan pria yang hanya akan terus menyakitinya." Jongjin berjalan meninggalkan keduanya.
"Kalau begitu biarkan Eoma bertemu dengannya lalu kalian bisa melanjutkan hubungan diam-diam ini." ibu Yesung sudah berada di ambang pintu. Semuanya terkejut.
"Anyenghaseyo Eomo-nim!" Sapa Minseok sopan, membungkukkan badannya.
"Eoma ingin berteman dengannya dan tidak ingin kehilangan seorang calon menantu lagi karena sikap egoismu."
Yesung tertunduk dalam. Wajahnya muram sekali.
"Minseok-a, tolong buat gadis itu bertemu dengan eoma. Eoma percayakan padamu"
"Eoma!" Panggil Jongjin mengejar ibunya yang berjalan keluar.
"Aish, kenapa semuanya menjadi sekacau ini?" Yesung mengacak rambutnya gusar.
"Akui saja kali ini, meskipun semua tidak akan bisa seperti dulu lagi setidaknya kau bisa bersama orang yang kau sayangi."
"Kau tidak mengerti Minseok-a"
"Terserah kau saja!"
Minseok meninggalkan Yesung yang masih bertopang dagu di kursinya.
"Lebih dari semua itu, aku terlalu takut Hani akan terluka lebih dalam lagi karena ku." batin Yesung.
TBC
Salam Cloudy_day! Kesalahanmu dan kesalahanku itu sama, sama-sama egois💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Oppa-deul: Yesung Oppa And I
FanfictionBayangkan dirimu adalah pekerja kantoran, seperti masyarakat Korea kebanyakan. Kantormu adalah bagian pertelevisian sehingga sering berakses langsung dengan para idol. Dan kau adalah kekasih salah satu idol itu, Yesung oppa😊 . . Inget! Bayangin aja...