:: The First Triangle :: 2

811 298 73
                                    


The First Triangle

Yeonjun, Heejin and Soobin

THE DEAD INSIDE US :: UNIVERSE







℘ timeline : empat bulan lebih setelah masuk sekolah menengah pertama, tingkat pertama ℘



"Pakai lagi selimutnya, Ayo pakai, ya... ya Tuhan, Heejin cantik sekali... ayo pakai sebelum kedinginan..."

Baik Heejin maupun Yeonjun tersenyum pelan pada Ibu dari Soobin yang dengan ramah dan lembutnya memperlakukan keduanya. Akan bagaimana beliau membawa tiga selimut tebal, lalu memberikannya masing-masing—bahkan menyampirkan di punggung—pada Heejin, Yeonjun juga Soobin.

Ibu dari Soobin pun tersenyum pada ketiganya sebelum kembali masuk ke dalam rumah, sembari menutup lintu penghubung kaca antara bagian dalam rumah dan halaman belakang.

Hari itu adalah tanggal Empat Desember.

Hari menuju tanggal lima yang merupakan tanggal kelahiran Soobin. Yang karenanya, Soobin mengundang Heejin dan Yeonjun untuk bermalam di rumahnya, untuk merayakan ulangtahun pertama Soobin dalam pertemanan mereka. Setelah pada bulan September merayakan milik Yeonjun dan pada bulan Oktober merayakan milik Heejin.

Ketiganya berada di halaman belakang kecil dari rumah nyaman dan asri yang dihuni Soobin dengan keluarganya. Kedua orangtuanya bahkan kakak perempuan Soobin tak mengganggu acara ketiganya, namun sesekali sang Ibu muncul untuk mengecek keadaan mereka. Takutkan udara malam terlalu dingin.

Hanya saja suhu tak sedingin itu di awal Desember.

Namun tanpa ingin mengecewakan, baik Heejin maupun Yeonjun tetap mengenakan selimutnya di punggung. Tak terganggu bagi Yeonjun yang tengah memanggang daging juga jamur. Juga Heejin yang mempersiapkan meja kecil beralas karpet di atas rerumputan. Sedangan Soobin, membangun tenda untuk ketiganya tidur bersama di luar—itu yang Soobin inginkan.

Heejin sesekali melirik Soobin sambil tak bisa menahan senyumannya. Yang pada akhirnya ditangkap oleh Soobin, di mana dirinya terkesiap lalu agak membulatkan pupilnya.

"Soobin beruntung sekali..."

Yeonjun membalikkan salah satu daging yang dipanggangnya, lalu melirik Heejin. "Beruntung bagaimana? Membangun tenda?"

"Bukan..." kekeh Heejin pada Yeonjun, sebelum menatap Soobin kembali. "Soobin punya Ibu yang cantik dan baik, Ayahnya juga tampan dan ramah, apalagi kakak perempuannya..."

"Kau bilang Ayah dan Ibumu tak tampan dan cantik kalau begitu?" Yeonjun membalas lagi sambil menyeringai. "Hasilnya saja cantik."

Sontak saja pipi Heejin bersemu, tetapi gadis itu berusaha menutupinya dengan bertingkah seolah akan melempar piring padanya. "Aku tak secant—"

"Iya, memang, kau tak cantik. Tapi berat." Yeonjun memotong, sambil menjulurkan lidahnya pada Heejin yang membulatkan mata.

Dan mendengarnya, Soobin tak bisa menahan kekehan lembutnya. "Yeonjun, senang sekali mengejek Heejin berat..."

"Lho? Benar, bukan?" tanya Yeonjun dengan nads bercanda. "Kau pernah memboncengnya satu kali? Coba katakan rasa—"

"Choi Yeonjun!!" Heejin sontak berdiri dan membuat selimut di punggungnya jatuh. Lalu menatap Yeonjun dengan kesal—menghentak kakinya yang hanya beralas kaus kaki. "Mengapa kau menyebalkan sekali?!"

THE DEAD INSIDE US - UNIVERSE MINI SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang