M A F I A (7)

515 29 2
                                    

Laura duduk di sebelah ranjang haechan yang masih memejamkan matanya dengan menggenggam tangannya erat.

"don't worry laura, he's gonna wake up" kata johnny yang sudah selesai berbincang dengan taeil dokter pribadi mereka.

"you said don't worry? i can't" kata laura masih menatap haechan "imagine you are me, and see the person you care about lying helpless, are you still not worried?"

Johnny menghela nafas "i'm sorry"

"you didn't make mistake with me, so don't say sorry"

Tepat setelah mengatakan itu, mata haechan terbuka.

"haechan-ah kamu gapapa? mana yang sakit hm?" kata laura dengan nada khawatir

Haechan menoleh ke laura dan tersenyum "i'm okay baby, come here" kata haechan menepuk ranjang di sebelahnya.

Johnny yang mengetahui situasi keluar dari kamar mereka memberikn mereka privasi.

Laura berbaring di sebelah haechan dan memeluknya erat "hiks.. please don't like this again i'm scared"

"this is my job laura" haechan mengelus  rambut laura "don't cry, i'm so sorry"

Laura menatap haechan, entahlah dia berfikir jika dia tidak bertemu haechan mungkin sekarang dia sudah mati di tangan pamannya, atau dia membunuh dirinya sendiri.

Haechan tersenyum dan mengecup bibir laura singkat, laura semakin memeluk haechan erat.

Haechan bersandar pada headboard memperhatikan laura yang menyuapinya makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan bersandar pada headboard memperhatikan laura yang menyuapinya makan.

"udah sayang"

"udah apanya? kamu baru makan 2 suap lee haechan" kata laura menatap haechan tajam

"oke one more time"

Laura kembali menyuapi haechan memberikan minum kemudian obat.

tok tok tok

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar. Haechan memencet tombol di sebelah ranjangnya dan pintu terbuka menampilkan jeno, jaemin, dan mark.

"ngapain kalian?" kata haechan

"yaelah orang liat keadaan kamu doang chan" kata jeno

"hai laura" jaemin menoleh ke arah laura dan memberikan wink adalannya

"yak na jaemin" haechan menatap tajam jaemin "lama-lama aku congkel itu mata"

"calm down bro" kata mark

Mereka akan memanggil haechan bos jika di lapangan, tetapi jika sudah di rumah mereka seperti sahabat, dan saudara.

"guys kayaknya haechan udah baik-baik aja"

"iyalah, ada 'dia' si"

Laura yang merasa tidak nyaman segera berdiri dari duduknya "eum.. a-aku keluar dulu kalian lanjutin aja ngobrolnya"

Haechan menahan tangan laura "ga ada yang perlu di obrolin, udah sana kalian pada balik aku baik-baik aja"

"okayy" jaemin tertawa dan keluar dari kamar haechan di ikuti mark dan jeno

Setelah pintu tertutup haechan menarik laura untuk duduk di pangkuannya.

"diem di sini aja" haechan menyandarkan kepala laura di dadanya dan mengelus rambut laura pelan

"laura.."

"hmm?"

"married with me" kata haechan pelan

Laura terkejut dan menatap haechan "what? what are you talking about?"

"i said marry with me laura" haechan menatap laura dan mengelus pipi laura lembut.

"kenapa? k-kenapa lee haechan?"

"aku ga bisa jelasin alasannya kenapa, but i wanna live with you i don't wanna lose you again, there is just me and you"

Laura terdiam masih menatap haechan, dia masih tidak menyangka seorang lee haechan ingin mengikatnya secepat ini.

"aku ga maksa kamu, aku kasi kamu waktu buat jawab okay?"

Laura mengangguk dan mengalungkan tangannya pada leher haechan.

Haechan tersenyum mendekatnya wajahnya pada laura dan melumat bibir laura yang menjadi candu baginya.

Mereka terus melumat, membelit, dan menghisap satu sama lain.

"umphh" laura meremas rambut haechan pelan

Haechan memasukan tangannya pada baju laura dan menaikan baju laura mengelus punggung mulus laura.

Haechan melepas ciumannya ketika dia merasakan laura mulai kehabisan nafas.

"hahh hah.." haechan menatap laura dengan wajah yang memerah, bibir yang bengkak dan sedikit terbuka mengais udara.

Haechan menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher laura, mencium, menggigit dan menghisap memberikan tanda kepemilikan.

"aghhh" laura mendongak menutup bibirnya dengan tangannya.

Haechan terus memberi tanda di leher laura "mhhh" dia melepas kaitan bra laura.

Laura meremas rambut haechan menekankan pada cerur lehernya.

Haechan memberhentikan aktivitasnya peda leher laura , melepas baju dan bra yang digunakan laura kemudian membalikan posisinya dengan laura yang sekarang laura berada di bawahnya.

Haechan kembali melumat bibir bengkak laura secara brutal.

"umphh mhhh" laura memeluk haechan erat menikmati setiap perlakuan haechan padanya.

Haechan melepaskan tautan mereka "yours mine laura, please marry with me" kata haechan dengan nafas yang terengah-engah.

Laura menatap haechan, dia tidak bisa menolak haechan, karena dia juga ingin menjadi milik haechan seutuhnya.

"i'm  yours Mr. lee"

Haechan tersenyum dan kembali melumat bibir laura

"mphh umphh"

Haechan meremas dada laura yang sedari tadi ingin dia genggam.

"ughhh" laura mencondongkan tubuhnya

Haechan menatap laura lagi "shit! i love you so much mrs. lee"

Laura tertawa pelan mendengar kata haechan, setelah itu mereka menananggalkan pakaikan mereka.

.
.
.
.
.
tbc.

M A F I A [ Lee Haechan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang