Introduksi; Antologi Sebuah Rasa

398 66 10
                                    

Jeffrey Bardia Sagala

Laki-laki populer dari fakultas teknik tersebut tidak mengira kalau dirinya akan jatuh hati pada gadis pendiam yang sempat ditemuinya di Upnormal setahun lalu. Untuk pertama kali dalam seumur hidup, akhirnya Jeffrey kelihatan tertarik melirik perempuan.

Hal ini mungkin terlalu fiksi untuk seorang Jeffrey yang dulunya adalah pangeran sekolah. Tapi bukti tersebut terlampir di buku album kenangan SMA kalau Jeffrey belum pernah berpacaran. Pernah mendekati seseorang, tapi tidak sampai membentuk komitmen layaknya anak umur 18 tahun lainnya waktu SMA. Anaknya acuh, suka main-main juga terlalu malas menjalani hubungan.

Hingga waktu dimana Jeffrey resmi menempuh pendidikan S1, teman-teman seperkumpulan Jeffrey berhasil dibuat ternganga kala mengetahui pria berlesung pipi ini hatinya sering berbunga-bunga karena Krisan.

"Gue udah ngira Jepri gangguan orientasi seksual padahal, tapi syukur deh gue salah." Itu kata teman Jeffrey—Mark—yang langsung dapat tendangan ganas dari Jeffrey.

Karena waktu itu Jeffrey masih lumayan cupu dalam keahlian pendekatan, maka teman-teman Jeffrey yang bergerak. Layaknya seorang bayi yang baru belajar melangkah, Jeffrey sering kali terjatuh ditengah jalan. Sampai teman-teman Jeffrey pun dibuat pusing karenanya.

Untungnya Krisan perempuan yang khatam soal beginian. Memang dari awal tingkat kepekaannya cukup tinggi, melihat gerak-gerik kaku Jeffrey saja Krisan tahu apa niat pria itu tiba-tiba sok akrab padanya. Dua bulan lebih tak ada perkembangan dari Jeffrey, Krisan memutuskan maju.

"Tumben mau telepon," kata Jef dulu saat Krisan tiba-tiba menghubunginya.

"Ada yang mau kamu omongin gak?" tutur Krisan yang berhasil membuat Jeffrey kebingungan

"Ngomong apa?" lantas pria itu menjawab

"Alasan kamu minta tolong sama aku pas itu, padahal kita kan gak saling kenal."

Jeffrey bungkam.

"Ehm.. Maaf kalo aku terlalu pede, tapi lagak kamu dari awal sksd sama aku itu kayak orang mau pdkt."

Duarr

Hari itu, Jeffrey serasa disambar petir. Tidak berpikir dua kali langsung mematikan teleponnya tanpa bicara apapun.

Gak seharusnya begini, anjim! Pekiknya dalam hati. Dengan gerak super kilat ia bergegas menghubungi Yuda, si pakar cinta dalam perkumpulannya.

Yuda
|lo lama, keburu nyadar duluan kan dia
|ceweknya gak bisa ditebak dan lo-nya goblok juga. Udah ga usah pacaran, ntar malu maluin

Alih-alih memberi solusi, Yuda malah bicara yang aneh-aneh. Mau tak mau Jeffrey berpikir sendiri hampir lima belas menit sebelum memutuskan untuk menghubungi Krisan kembali.

Disitu lah Jeffrey mengakui semuanya. Mulai dari awal kesemsem sampai ajakan nonton bioskop dua hari yang lalu, waktu yang seharusnya dia digunakan untuk melantunkan perasaan. Tepatnya saat hari Valentine.

Tepat di tanggal 16 Februari, hubungan Jeffrey dan Krisan resmi dimulai. Jeffrey girang, semua misi yang dilakoninya membuahkan hasil yang memuaskan meski banyak hal memalukan, teman-teman Jeffrey juga turut lega. Krisan tidak jauh berbeda dengan Jeffrey, senyum aneh ala tante tante sudah dari lama bertenger di paras cantiknya.

Dan sekarang sudah minggu terakhir bulan Januari. Yang artinya anniversary satu tahun hubungan Jeffrey dan Krisan akan tiba kurang dari satu bulan lagi.

Pria itu menyenderkan tubuhnya pada Pajero kesayangan, jaket leather tersampir di bahu sementara kaki kanannya menyilang menyanggah sebagian tubuh. Kelihatan seperti pria yang mencoba tebar pesona, namun semakin terpancar aura tak bisa digapainya karena seorang Jeffrey yang bergaya.

[i] Hiraeth ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang