Prolog🥀

201 63 151
                                    

"Kenapa sih semua orang gak percaya... kalo kamu bakalan pulang?" lirihnya, lalu air mata yang sudah ia tahan sejak tadi luruh seketika.

"Putih percaya kamu bakalan pulang kan? Iya kan? Kamu udah janji gak bakalan ninggalin Putih sendirian." ucapnya diiringi tangisan rindunya yang selama ini ia pendam sendirian.

"Putih kangen, kangen banget sampai mau mati rasanya."

------

"Biru bohong, Biru janji gak akan tinggalin Putih tapi apa??"

"Biru bohong, Biru bohongin Putih"

"Biru jahat"

------

"Biru inget Putih nggak?"

"Inget."

"Syukur deh, Biru apa kabar? Kenapa baru pulang? Padahal dulu Biru bilang perginya cuma sebentar. Tapi gak papa yang penting sekarang Biru udah ada disini, Putih seneng banget."

"Biru kenapa diem?"

"nggak, gue mau pulang." Biru meninggalkan Putih yang masih diam di tempatnya.

"Biru jangan tinggalin Putih! Putih masih mau ngomong! PUTIH KANGEN SAMA BIRU!! PUTIH MAU PELUK BIRU!!"

"kenapa Biru berubah?"

------

"Bi, Putih kangen. Putih pengen banget peluk Biru boleh?" Putih memohon dengan pandangan sendunya.

"Gue bukan Biru yang dulu, jadi stop deketin gue lagi. Anggap aja kita orang baru yang gak saling kenal."

Kalimat itu lantas membuat hati Putih sakit bukan main. Dadanya sesak karena menahan isakannya. Namun, air mata tak mampu ia tahan. Perlahan tapi pasti cairan bening meleleh dari kedua sudut matanya.

"Tapi kenapa? Kenapa Biru kaya gini? Apa Biru lupa sama janji Biru dulu?"

"Janji itu cuma janji anak kecil, apa gunanya?" dengan tanpa berdosanya Biru mengatakan jika janji itu tidak ada gunanya.

Jelas-jelas janji itu yang membuat Putih berharap dan bertahan hingga sejauh ini. Hati Putih sakit mendengar ucapan Biru.

"Biru, Putih tau ini bukan Biru. Biru gak mungkin kaya gini ke Putih. Biru itu baik, Biru sayang kan sama Putih." Putih masih berusaha meyakinkan jika Biru masih sama dengan yang dulu.

Biru melewati Putih dan berlalu begitu saja. Kaki Putih lemas hingga rasanya tak mampu untuk menahan tubuhnya sendiri. Putih terduduk di lantai, ia masih terisak hebat.

"Biruuuuu .... jangan tinggalin Putih .... Putih mau sama Biru ... Biru ...."

Di tengah isakannya, Putih merasa ada seseorang yang memegang pundaknya. Putih pun menoleh dan mendapati Nathan yang tengah berjongkok di sampingnya.

"Nath..." panggil Putih putus asa. Nathan yang mendengarnya ikut merasakan sakit. Melihat gadis yang ia cintai menangis hanya karena lelaki lain.

Nathan menarik Putih ke pelukannya, ia mengusap punggung Putih guna menenangkan. Putih pun tudak menolak dan menerima segala perlakuan Nathan. Ia butuh sandaran untuk saat ini.

"Nangis aja, kalo itu buat lo tenang." ucap Nathan lembut tepat di telinga Putih. Sedangkan Putih hanya bisa terisak di pelukan Nathan.

Tanpa mereka sadari ada orang sejak tadi mengintip dan melihat interkasi Nathan dan Putih. Orang itu mengerskan rahangnya pertanda marah. Kedua tangannya juga mengepal.

"Shit!" umpatnya, dia adalah Biru.



#Tbc

Hallo👋
Gimana prolognya?
Kalian suka nggak?
Semoga suka ya:)
Ini story pertama aku jadi mohon maaf kalo masih ada banyak kesalahan🙏😊
Bantu share cerita PUTIH BIRU ke temen2 kalian juga ya><

JANGAN LUPA VOTE & COMENT NYA!!
See U♡♡

PUTIH BIRU [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang