Kaiden menembakkan peluru ke arah lawan nya dan lawan- lawan terjatuh dan tak sadarkan diri. Kaiden membelokkan stir nya setelah tau bahwa ada orang lain yang mengikuti nya dari belakang. Ia membuka kaca jendela dan mengeluarkan tangan nya.
Kaiden langsung menembak mobil itu berkali-kali dan juga tak lupa menembak ban mobil itu. Alhasil mobil itu terhenti seketika dan orang-orang di dalam nya keluar untuk menembaki mobil yang Kaiden bawa.
Kaiden mobilnya dengan pistol yang ada di tangan nya.
"Sial" Umpatnya saat tak mendapati peluru cadangan. Ia meraba kursi yang ada di sebelahnya dan benar saja,ia tak membawa peluru lebih.
Kaiden menoleh ke arah depan saat mendapati dua mobil polisi yang melaju ke arahnya.
"Fuck" Ia segera membelokkan stir nya.
"Sialan" Umpatnya lagi setelah menyadari bahwa ia salah jalan. Ia malah belok ke jalan yang lebih kecil dan sempit.
Tak punya banyak waktu,Kaiden segera melompat keluar dari mobilnya lalu ia berlari sekencang-kencang nya agar tak ketahuan oleh polisi.Ia sudah berlari cukup jauh. Ia menghadap ke belakang sesekali untuk memastikan bahwa tak ada satu polisi pun mengejar nya.
Ia terbelalak saat mendengar suara pistol menembakkan peluru dari arah belakang. Kaiden menoleh ke arah kanan dan kiri. Ia mendapati sebuah toko di arah kanan. Tanpa aba-aba,ia segera masuk untuk bersembunyi.
"Ah mesin nya rusak!" Gadis itu memukul-mukul mesin soda di hadapan nya.
"Hey aku sudah memasukkan koin! Kenapa soda ku belum keluar!" Pekiknya seakan memarahi mesin soda di hadapan nya"Apa ini rusak ya?" Ia melihat sekeliling nya,bertepatan saat Kaiden masuk
"Hey! Iya kamu!" Panggilnya dan Kaiden menoleh"Kamu tukang mesin soda ini kan? Benerin dong! Soda ku belum keluar!" Pinta nya
"Hah? Aku?" Ucap Kaiden menunjuk dirinya
"Yaiyalah! Masa polisi di belakang mu" Ucapan gadis itu membuat Kaiden terbelalak dan menghadap ke belakangDari kejauhan tampak sebuah mobil polisi datang ke arah toko itu.
"Shit" Kaiden segera masuk ke dalam gudang toko meninggalkan gadis itu.
Gadis itu kebingungan dan mengangkat bahu saja,ia pun lanjut memukul mesin soda itu.
"Dasar tukang mesin tak profesional" Ucapnya geleng-geleng kepala
"Permisi nona" Ia menoleh saat seorang polisi masuk dan menghampiri nya
"Ya pak?"
"Apa anda melihat seorang gangster masuk kesini? Ia bisa di katakan ketua dari kelompok mafia juga disini" Jelas nya"Um tidak. Disini hanya ada aku dan tukang mesin soda tadi,tapi ia pergi lagi" Ungkap nya
"Lagian,aku baru pulang dari Chicago. Aku tak tau soal gangster-gangster tersebut" Sambung nya sambil menunjuk koper pink yang ada di sebelah nya,pertanda ia baru saja sampai dari Chicago."Bisa kami lihat tanda pengenal mu?" Tanya Polisi
"Sure" Gadis itu mengeluarkan kartu tanda pengenalnya dan polisi memeriksa nya. Benar saja,ia berasa dari Chicago. Bukan Washington DC."Oh ok baiklah terima kasih nona. Berhati-hati lah di area ini. Selamat siang" Ucap polisi itu berpamitan
"Selamat siang juga" Gadis itu tersenyum memandang kepergian para polisi itu"Duh ayolah soda! Keluar! Aku haus tau!" Ia lanjut memarahi mesin soda itu karena soda nya tak kunjung keluar
Kaiden mengintip situasi dari celah pintu gudang. Polisi-polisi itu sudah pergi dan ia merasa aman. Di lihatnya gadis itu masih sibuk dengan mesin soda nya. Ia tersenyum simpul karena merasa di selamatkan oleh gadis itu. Ia pun keluar dari tempat persembunyian nya.
"Akhirnya kamu datang lagi! Mesin mu rusak nih! Tolong di perbaiki dong!" Pekiknya
Kaiden hanya memperhatikan nya,menahan tawa.Tapi ia memasang wajah datar seketika karena tersadar,Ia berpenampilan sempurna hari ini. Dengan jas hitam nya ia masih di kira tukang mesin soda?!
"Hey,aku bukan tukang mesin soda!" Ucap Kaiden
"Benarkah?" Kaget gadis itu. Ia sangat malu karena salah orang
"Ya! Mana mungkin orang setampan aku berprofesi sebagai tukang mesin! Yang benar saja" Jawab Kaiden merapikan kerah jas nyaGadis itu memutar bola mata nya dan tak menggubris Kaiden. Ia lanjut sibuk memukul mesin soda itu.
"Kamu ngapain sih daritadi?" Tanya Kaiden kebingungan
"Lihatlah soda nya tak mau keluar! Aku kesal sekali. Padahal aku haus" Pekik nyaKaiden pun memukul mesin itu dengan satu tangan nya dan tiba2 sebuah soda turun dari mesin itu. Gadis itu menganga seketika saat menyaksikan itu.
"Woaah hebat!" Ia bertepuk tangan dengan gembira lalu berjongkok dan meraih soda itu. Ia pun bangkit lagi.
Ia mendongakkan kepala nya untuk menatap Kaiden. Karena postur tubuh pria jauh lebih tinggi di banding dirinya.
"Terima kasih tuan soda" Ia menepuk pundak Kaiden dengan tangan mungilnya. Lalu ia menyeret kopernya keluar dari toko itu.
Menatap penampilan gadis itu dari atas hingga bawah. Dengan rambut coklat nya yang panjang,dress selutut berwarna pink. Dan flatshoes berwarna putih. Ia tersenyum tipis saat melihat sticker bertuliskan "Lucy" yang tertempel di koper pink gadis itu.
Gadis itu pun pergi.
Ia menatap pundaknya yang baru di tepuk pelan oleh gadis itu. Senyuman nya pun tercipta di wajah tampan nya.
"Wajah nya sangat tak asing.."
"..Aku harus cari tau siapa dia"
Tbc...
Haiiii all!! 🤗
ini fanfiction terbaru akuuu. Semoga kalian suka yaa 🥺 karena aku juga suka (wkwk suka ama cerita sendiri gpp kan)
Kali ini cast nya bukan Manu lagi, karena aku tau kalian juga bakal bosen Manu mulu 😅
Aku juga cari cast-cast lain untuk cerita ku yang lain.Semoga kalian suka sama cerita yang ini yaaa! vote and comment ❤️
thank youuuu :)
-author
KAMU SEDANG MEMBACA
A Gangster For A Babygirl [18+]✓
Romance"Kaiden...Ahh..Kita tak bisa melakukan nya disini" "Siapa bilang? Tentu saja kita bisa" 🐻 Kaiden Xander,pria berusia 25 tahun yang berprofesi sebagai ketua mafia sebagai pengganti ayahnya. Hal ini membuat Kayden harus menyerang hampir setiap hari...