4. Masalah

191 21 8
                                    

Kringg!!



Bel sekolah sudah berbunyi. Serentak seluruh siswa Hwang bergerak menuju kelasnya masing-masing untuk memulai kegiatan belajar.

Keadaan yang semula riuh kini menjadi hening saat suara langkah kaki yang terdengar seperti sebuah petir ditelinga para siswa khususnya bagi kelas 12 Mipa 1 sebagai anak didiknya.

Ya, siapa lagi kalau bukan Pak Min Go. Seorang guru killer berperawakan tinggi dan tegap yang terkenal tegas dan paling ditakuti di sekolah Hwang, membuat siswa manapun tak mau mencari masalah ketika berhadapan dengannya.

Langkahnya berlanjut menaiki tangga lantai 2 hingga sampai didepan pintu kelas 12 Mipa 1, ia lalu bergerak dan membuka pintu. Dilihatnya seluruh siswa yang sudah duduk rapi dan siap untuk belajar.

"Selamat pagi. Sekarang buka buku catatan kalian kita akan membahas contoh soal kemarin" ucapnya diiringi keluhan para siswa.

Namun, ada hal yang membuatnya menyeritkan dahi "Kemana perginya delapan orang itu?" Tanya pak Min Go seraya menunjuk kursi yang kosong.

"Tidak tau pak" sahut salah satu siswa.

"Mungkin mereka bolos pelajaran" sahut yang lain.

"Berapa kali sudah saya katakan, semuanya harus disiplin waktu. Jika seperti ini bagaimana bisa kalian menjadi siswa Hwang yang baik? Jika dari kalian tiga kali datang terlambat maka akan mendapatkan sanksi yang berat, kalian mengerti?!" Ucap Pak Min Go tegas.

"Iya, pak" jawab mereka serentak tertunduk takut.

Seisi kelas pun hanya terdiam dan bertanya-tanya kemana perginya delapan orang tersebut.

"Baiklah, kita akan membahas materi kemarin sedikit setelahnya kita akan memasuki materi baru tentang matriks. Tapi sebelum itu tolong ambilkan buku paket matematika di perpustakaan" perintah Pak Min Go.

Lalu, dua orang gadis bernama Hayeon dan Eun ji pun berdiri dan berjalan keluar kelas untuk mengambil buku di perpustakaan, karena saat ini jadwal mereka piket di kelas.

"Oh iya, kumpulkan tugas kemarin juga" ucap Pak Min Go diikuti dengusan kesal dari para siswa. Ada pula beberapa dari mereka yang terlihat kelimpungan karena mungkin tugasnya belum mereka kerjakan.

**********

Di sisi lain, Hayeon dan Eun ji pun berjalan menuju perpustakaan yang terletak di sebelah barat. Sambil berbincang, langkah mereka melewati lorong sekolah yang sepi karena jam pelajaran telah dimulai.

"Yak, Hayeon-ah. Apa minggu ini lo jadi ikut lomba sastra?" Tanya Eun ji.

"Iya, ini adalah kesempatanku, lagi pula ini demi sekolah kita juga. Lo kan tau gue suka banget sama sastra" jawab Hayeon.

"Wahh hebat, gue doain semoga semuanya lancar ya, semangat!" ucap Eun ji penuh semangat.

"Gomawo, tapi-" ucapan Hayeon terhenti, matanya melebar saat terkejut melihat dari kejauhan segerombol siswa mencoba untuk memanjat gerbang sekolah.

"Tapi?" Tanya Eun ji bingung.

"Yak! Eun ji-ah! Lihatlah, ada anak yang mencoba memanjat gerbang sekolah!" ucap Hayeon panik dan memberitahu Eun ji dengan menunjuk ke arah gerbang.

"Apa? Beraninya mereka melakukan itu, ayo kita laporkan mereka" ucap Eun ji antusias.

Mereka berdua pun bergegas memberitahu Pak Min Go bahwa ada siswa yang melanggar aturan.
Seketika Pak Min Go pun marah dan beranjak menuju tempat yang Hayeon beritahu.

Benar saja, mereka yang berusaha melanggar aturan adalah kedelapan siswa kelas 12 Mipa 1, anak didik pak Min go sendiri. Melihat hal itu, Pak Min Go berjalan menuju mereka dengan kepalan tangan dan sorot tajam yang siap menghukum.

Seven Prince Of Hwang School [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang