Chapter 15

9.7K 1K 12
                                    

Taehyung sedang duduk disudut sofa ruang kerja Jeongguk. Lututnya belum diobati namun lukanya sedikit mengering. Pergelangan tangannya sedikit memar, karena tarikan Eunha tadi.

Sedangkan Eunha sedang duduk dikursi kerja Jeongguk. Tangan cantiknya sedang memegang ponsel, entah berbicara pada siapa. Tak lama panggilannya berakhir dan menatap Taehyung yang sesekali meringis.

"Taehyung! Dengar ini, jangan katakan apapun pada papamu itu, atau aku akan mengirim-mu kepanti asuhan." Ujar Eunha penuh ancaman.

"I-iya bibi." Ujar Taehyung dengan kepala menunduk ketakutan, Eunha tersenyum senang saat mendengarnya.

Jeongguk masuk kedalam ruang kerjanya—setelah menghadiri rapat penting—diikuti Yoongi dibelakangnya. Eunha yang melihatnya masuk langsung menghampiri Jeongguk dan bergelayut manja dilengannya.

"Tae? Sudah makan siang? " Tanya Jeongguk saat melihat keberadaan Taehyung.

"Be—" Belum menyelesaikan ucapannya, langsung dipotong oleh Eunha.

"Sudah, dia sudah makan siang tadi bersamaku." Ujar Eunha sambil tersenyum manis pada Taehyung.

Yoongi yang melihat keganjilan itu langsung mendekat kearah Taehyung dan berjongkok didepannya.

"Tae, paman belum makan siang nih. Ayo temani paman makan siang." Tawar Yoongi pada Taehyung.

"Yoon apa-apaan?" Tak mengindahkan ucapan Jeongguk, Yoongi langsung menggendong Taehyung.

"Aku pinjam anakmu." Ujar Yoongi tanpa menoleh kearah Jeongguk.

***

Yoongi menempelkan plester luka bergambar dinosaurus itu pada lutut Taehyung. Tadi ia sempat meringis sakit saat Yoongi membawanya pergi, dan berakhir Yoongi mampir ke toko obat untuk membeli plester luka dan alkohol.

"Jadi? Kenapa lututmu?" Tanya Yoongi setelah ia duduk dikursinya.

"Ti-tidak ada." Ujar Taehyung pelan.

"Jangan berbohong pada paman, Taehyung."

"Pa-paman." Taehyung langsung mengeluarkan air mata saat mendengar suara Yoongi yang meminta penjelasan.

Yoongi dengan sigap memeluk Taehyung menenangkannya. Bisa gawat jika pengunjung kafe mengira ia melakukan hal yang tidak-tidak pada Taehyung.

"Paman, apa papa dan bibi Eunha akan menikah?" Tanya Taehyung dengan terisak.

"Kenapa memangnya?" Bukannya menjawab pertanyaan Taehyung, Yoongi malah melemparkan pertanyaan padanya.

"Ta-Taetae tidak ingin berpisah dengan papa." Ujarnya pelan setelah tangisnya mulai mereda.

Yoongi mengetuk jarinya diatasl meja pelan, otaknya berpikir apa yang terjadi dengan Taehyung. *Apa Eunha mengancamnya?* Batinnya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Yoongi melihat Taehyung yang menunduk.

"Ti-tidak ada." Tampaknya Taehyung tidak ingin bicara, jadi Yoongi memutuskan untuk memulai makan siang mereka, mungkin nanti ia akan bertanya pada Jimin.

***

Yoongi sedang berdiri didepan pintu rumah kakak perempuannya. Ia kemari untuk bermain dengan Jimin atau lebih tepatnya bertanya pada Jimin apa yang terjadi dengan Taehyung.

Mengetuk pintu rumah pelan dan tak lama seseorang membukanya. Dibalik pintu menampilkan sosok mungil Jimin yang menggunakan piyama bergambar bebek.

"Paman Ungie!" Teriaknya semangat saat tahu Yoongi yang mengetuk pintu rumahnya.

"Hai Jimin." Yoongi langsung menggendong tubuh kecil Jimin kemudian masuk kedalam rumah.

"Oh, Yoongi? Kau yang datang ternyata. Ada apa kemari?" Tanya kak Yoongi, Min Yoonji atau sekarag berganti marga menjadi Park Yoonji.

"Ah aku mampir kemari untuk bermain sebentar dengan Jimin." Ujar Yoongi.

"Pegilah kekamar Jimin kalau begitu." Ujar kakaknya kemudian ia berlalu pergi menuju dapur.

Yoongi membawa Jimin menuju kamar anak kecil itu, kemudian Jimin mulai mengeluarkan semua mobil mainannya untuk dimainkan bersama Yoongi.

"Paman, tadi siang bibi ular datang kesekolah Chim." Ujar Jimin dengan nada yang dibuat merajuk.

"Terus tadi tarik-tarik tangan Taetae hingga Taetae jatuh." Lanjutnya. Yoongi ingat tangan Taehyung sedikit memar tadi dan lututnya terluka.

"Lalu Chim tidak menolong Taetae?" Tanya Yoongi sambil mengusap surai Jimin.

"Chim tolong Taetae, tapi bibi ular malah seret Taetae." Ujarnya dengan nada sedih.

"Tak apa, Taetae sekarang sudah tak apa. Jangan sedih, Chim sudah menjadi anak baik." Ujar Yoongi sambil tersenyum manis.

Benar dugaan Yoongi. Eunha yang menjadi penyebab Taehyung murung akhir-akhir ini, entah apa yang dikatakan wanita itu, yang jelas dia menyakiti Taehyung.

***
A/N
Di chapter sebelumnya banyak yang kesel sama Jeongguk dan Eunha yaa..

Eh btw, ini kurang dikit lagi end kok.

It's Called Papa's Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang