Seorang pria kecil tersandar lemah di atas sofa, matanya yang sipit melirik ke arah televisi. Panggil saja dia Chimon, Chimon Wachirawit. Sejujurnya ia sedang kelaparan sekarang, stok jajan sudah habis, dan di kulkasnya hanya ada bahan makanan sedangkan orang tuanya sedang pergi keluar kota, jadi malam ini ia sendirian. Chimon gak bisa masak.
Bohong, Chimon bisa masak tapi mager.
Ingin beli jajan tapi mager juga.
Baik lah, jalan satu satunya adalah Nanon.
Nama itu terlintas dipikirannya, Chimon tersenyum kecil. Dengan buru buru ia mengambil mengambil ponselnya dan mencari kontak nanon. Tanpa pikir panjang Chimon segera menghubungi sahabatnya tersebut.
Chimon membelalakkan matanya. Apaan ini? Nanon tak pernah menolaknya sebelumnya. Nanon bahkan terlihat cuek. Menyebalkan.Chimon mengendus kesal. Sekarang bagaimana? Cacing di dalam perutnya sudah meronta ronta untuk di beri makanan. Chimon sangat lapar! tapi bahkan rasa laparnya dapat dikalahkan dengan rasa malasnya.
Baiklah, malam ini tidak ada makan malam dan dapat di pastikan ia tidur dengan perut keroncongan.
Pria mungil itu kembali memainkan ponselnya setelah mendapatkan notifikasi dari sebuah grub.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend (?)
Fanfiction"Nanon punya pacar, tapi bukan Chimon! Chimon itu sahabat Nanon" -chimon. "Pacar Nomer satu, Sahabt Nomer dua" -nanon. Nanon laknat:)