Sebuah Rencana, Aldi, dan Nabila

858 106 4
                                    

Disini mereka semua, di salah satu caffe langganan mereka. Mereka sibuk dengan kegiatan masing masing. Seperti Sing, Fiat, dan Phuwin sibuk bermain Mobile Legend. Patrick menyalin tugas milik Phuwin dan Marc sedang asik bermain sosmed di ponselnya.

Sedangkan Nanon dan Chimon, mereka berdua lagi memakan Es cream stroberry. Hebat ya, seakan dunia milik berdua. Si Nanon mencoletkan es cream ke pipi Chimon, sedangkan Chimon sok sok ngambek bak anak gadis yang baru saja di rebut keperawanannya. Ada ada saja.

"Udah dong ngambeknya. Katanya janji gak bakal marah lagi ke gue" ucap Nanon jahil sambil menowel nowel pipi Chimon seraya terkekeh.

"Ish gimana gak ngambek, lu jahil mulu" Chimon memajukan bibirnya beberapa senti kedepan.

"Abisnya muka lo tuh kek jablay jablay di lampu merah, jadi gemes gue" hina Nanon tanpa berfikir.

Chimon membolakan matanya, apa kata Nanon? Jablay? Chimon langsung menatap temannya sinis. Lalu mencubit pinggang Nanon keras, membuat si pemilik pinggang mengaduh kesakitan.

"Ampunn!!" keluh Nanon sambil teraduh.

Chimon menggeleng keras, ia kembali mencubiti tubuh sahabatnya. "Bilang dulu kalo Chimon cowok tertampan sedunia"

"Ga mau"

"Kenapa?"

"Karena lo gak tampan"

"Jadi maksud lo gue jelek gitu?" ucap Chimon tajam.

"Iya hahahaha" Chimon membabi buta mencubiti Nanon, sesekali tangannya jahil untuk menggelitiki cowok itu.

"Chimon jahat! Sakit tau hahaha"

"Bilang dulu Chimon ganteng!"

"Lu gak ganteng, lu cantik"

Chimon ngeblush. Salting. Otomatis berhenti menganggu Nanon dan melanjutkan makan es creamnya dengan wajah merah padam.

"Tapi boong, Hayyuuukkk papale papale papapale paleeee"

Chimon langsung menatap Nanon sinis.

"Apa sih, non? Garing banget" ucap Marc mengalihkan pandangannya pada Nanon.

"Bapak lu noh!" ucap Chimon menyenggol lengan Marc.

"Berarti lu emaknya dong!" sing tiba tiba ikutan nimrung. Udah selesai main game ternyata.

"Gue cowo kalo lu lupa" ujar Chimon.

"Kalo gitu Prim aja haha" saut Nanon.

"Ogahan gue punya mak ke dia" tolak Marc.

"Kenapa?? Udah cantik, pintar, duh idaman banget" ucap Nanon dengan wajah memuja. Jika ini film kartun mungkin kedua mata Nanon akan berbentuk love. Bucin sekali.

Semua teman temannya Nanon menatap jijik ke arahnya. Apa lagi Chimon, mengambil ancang ancang seperti orang hendak muntah.

"Kresek kresek.. ga kuat" ucap Chimon seraya meremas perutnya.

"Nih nih phi, kreseknya" Patrick menyodorkan kantong plastik hitam yang entah dari mana datangnya.

"Sirik kan lo pada! Dasar jomblo" tuding Nanon pada teman temannya.

"Kita gak jomblo, Non. Lu nya aja yang alay" kata Fiat.

"Ngaku gak jomblo, pacarnya aja gak pernah keliatan" saut Nanon tak mau kalah.

Akhirnya mereka saling ribut. Saling menyalahkan. Hingga menjadi tontonan seisi caffe. Sampai suatu suara menghentikan mereka.

"Heh! Bolos ya kalian?"

Best Friend (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang