Happy reading 🌈
•
•
•
•
~GM~
Seperti nya hari ini Bara akan dibolehkan pulang,sebab kondisinya semakin hari semakin pulih. Kini Bara dan Queen sedang menyiapkan semua keperluan yang mereka bawa kemarin."Kenapa gak sekolah? Hmm?"tanya Bara yang masih berada di atas bankar nya.
"Gapapa,mau nemenin Bara pulang ke rumah. Emang gak boleh?"tanya Queen sambil menghampiri Bara yang berada di atas bankar
"Gapapa, harusnya lu masuk aja. Gua bisa suruh supir Mama jemput."
"Kan gua udah bilang mau nemenin lu. Tadi juga tante Astrid bilang gak bisa jemput."
Bara mengangkat sebelahnya,"Kenapa?"tanya Bara
"Kata tante Astrid tadi Asya lagi rewel."
"Ini mau nungguin siapa?"tanya Queen yang sedari tadi menunggu seseorang tapi tak kunjung datang
"Nunggu yang lain,kata nya mau main ke rumah."
Queen hanya mengangguk dan mereka sama-sama diam.
Tidak lama mereka diam,ada suara yang sangat menganggu telinga.
"HELLO EVERYBODY!"teriak Kenan yang baru saja datang bersama yang lain
"Eh,anak dugong! Kalo teriak jangan di sini bloon!"ucap kesal Devan
"Tau! Ini rumah sakit. Bukan hutan, rumah lu."timpal Darren
"Iri bilang bos!" ucap Kenan dengan santai
"Idih,najis gua iri sama lu!" kata Darren dengan mimik muka ingin muntah
"Gak boleh gitu lu sama gua. Secara gua anak paling ganteng setelah Albara Edrwad Abraham." ucap Kenan dengan PD nya
"Situ waras mas? Muka udah kaya orang utan." cibir Dini
"Bukan orang utan lagi,tapi udah spesies nya." timpal Crystal
"Gua kenapa bisa punya sahabat gila." ucap Saka
"Buang aja!" kata Azka yang sudah mendapat tatapan tajam dari Kenan.
"Kalian kalo ngomong ngejleb njirr." ucap Kenan dengan muka di buat-buat.
"Gak usah kek gitu njir muka nya. Jijik njing!" sahut Devan
"Kak jaga ucapan!" omel Dini yang tak suka mendengar ucapan kasar dari mulut Devan
"Iya,maaf. Hilap tadi sayang." ucap Devan cengengesan
"Sayang gundul mu!" cibir Crystal
"Yehh sirik aje lu Mak lampir!" balas Devan
"Ngeselin banget lu kak!" kesal Crystal
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENBARA [COMPLETED]
Fiksi Remaja"Terkadang Tuhan memberikan takdir yang sangat amat indah, namun Tuhan juga yang membuat takdir seakan sirna." Hanya cerita anak SMA yang jatuh cinta pada kenyamanan dari setiap kebersamaan. Muncul perasaan ingin memiliki, tetapi tidak ingin kehilan...