"EY-ouh!! Tetangga check!!"
"Kenalin dia Randi tetangga gw yang kata orang BFM banget."
"Tapi kalo gw pribadi sih ogah kalo musti pacaran sama dia. Judes banget bor orangnya."
"Hehehehe... Gw ngomong kenyataan kok mumpung engga ada orangnya."
"Dari potonya aja nih udah keliatan kalo doi nih jutek abis!"
"Nah... Ini nih adeknya! Ren! Ren! Sini Ren!"
"Woy elah! Rendi! Sini dulu!"
"Nah ini nih yang dibilang mama gemesin. Padahal mah ngeselin abi-- Akh sakit RENDIII!!"
"Apa?!" sewot Rendi yang abis nimpuk tetangganya itu.
"Tuh kan! Ngeselin banget!"
"Padahal gw pengen bikin video macem orang orang gitu." kesal Violetha yang videonya gagal.
"Oh yang EY-ouh! Neighbour check! gitu?"
"He'em."
"Yaudah bikin lagi."
"Tapi entar lu--"
"Bukan gw."
"Hah?"
"Jangan gw. Minta yang lain sana. Tetangga lu kan bukan gw doang."
"Ya tapi aku maunya ka---"
"Jangan ngadi ngadi! Jangan ngadi ngadi!"
"RENNNN?!?!? Tega banget sih lu!" melas Violetha yang ditinggal Rendi.
"Kenapa lu?" tanya seorang laki laki yang baru datang.
"Ran---"
"Dika!" koreksi laki laki tersebut.
"Dik---"
"Kakak!! Mana kakaknya?!" koreksinya lagi yang kali ini udah gregetan banget.
"Dasar!! Abang adek sama sama kesabaran obseo!!" kesal Violetha yang berjalan meninggalkan Dika.
.
.
.
.
.
"Yuhuuu.... Leviiiii??? Where are you???" panggil Violetha seraya naik ke lantai dua di rumah tetangganya yang lain.
"Leviiiii?? Where--- Ngapain lu?"
"Apa?"
"Lu ngapain?"
"Lu ngga liat gw lagi pemanasan! Gw mau yoga nih."
"Harus banget gitu?"
"Gitu gimana?"
"Ya git---tu..." Violetha melihat penampilan Levi dari atas sampe bawah.
Ngga nunjukin orang yang niat mau olaraga! Malah keliatan bangun tidurnya!
"Gw pake gini biar entar kalo ada cewek liat engga jejeritan. Gw tuh risih kalo terus terusan dapet pandangan memuja dari setiap cewek yang liat gw. Rasanya tuh--- Woy kemana lu? Prikitiw?! Mau kemana lu?" jerit Levi saat Violetha kembali menuruni tangga.
"Dih!! Kalo gw bikin video bareng dia pasti cuman berisi kenarsisan dia doang!" gerutu Violetha sambil menuruni tangga.
"Udah?"
"Eh tante..."
"Kok cepet banget. Udah selesei emang?"
"Belom sih tan... tapi kayanya Levi lagi sibuk." sibuk membanggakan diri sendiri "Jadi aku ngga mau ganggu."
"Mau bikin video apa sih? Harus banget sama Levi?"
"Engga juga sih. Yang penting tetangga gitu aja."
"Ya udah. Tungguin Kean, bentar lagi dia pulang?"
"Kak Kean mau pulang?" pertanyaan Violetha yang terdengar panik.
"Iya. Kenapa? Kamu ngga mau sama Kean?"
"Eung-- emb... Bukan gitu, tante. Ini itu-- emb... aku buat video khusus buat adek gitu. Iya adek. Gimana Rasanya menjadi adik gitu, tan. Hehehehe..."
"Oh... Tentang adik... Berarti musti nunggu Levi selesei urusannya dulu dong?"
"Iya. Jadi aku nunggu Levi aja."
"Ya udah kita nunggu sambil--"
"Astaga!?" potong Violetha cepat. Lebih keburu buru sih.
"Kenapa?"
"Kayanya aku videoin Rendi dulu deh. Biar cepet gitu. Soalnya mau dikumpulin besok."
Dih ngomong apaan dah? Dikumpulin kesiapa pula?
"Oh ya udah gpp."
"Ya udah aku pamit ya, tan?"
"Iya...."
"Huft... Untung aja bisa kabur!" lega Violetha yang berhasil keluar dari rumah tetangga itu.
"Gw kan belum siap ketemu ka---"
"VIO??!?" panggil laki laki di ujung jalan komplek.
"Ka Kean??"
KAMU SEDANG MEMBACA
EY-ouh!!
FanfictionEY-ouh!! Neighbour check!!--- Bla bla bla bla "Dih sebel banget liat tetangga orang lain pada uwu!!! MAMAAAA!!! Kenapa tetangga aku berbeda?!?!"