Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit lalu, tapi keadaan kelas XII IPA 3 masih ramai dengan siswa-siswi yang masih betah dan duduk santai sambil menikmati fasilitas sekolah seperti WiFi,dan sudah dipastikan mereka akan menunda jam pulang sekolah dulu.
Gerbang sekolah yang sudah pasti akan penuh karena banyaknya siswa yang keluar untuk pulang agaknya menjadi penyebab beberapa siswa memilih pulang terakhir.
Gadis dengan rambut dikuncir belakang teman sebangku Aya yang sering dipanggil zem sedang membereskan buku-bukunya"Ay Lo gak mau pulang bareng kita aja?" Tanya zem sambil melirik Aya yang masih santai duduk dengan novel ditangannya.
Aya sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dari novel dan masih terus membacanya dengan serius.
Zem kembali dibuat geram lalu dengan segera mengambil novel yang dibaca Aya,tidak peduli siempu akan marah besar setelah ini.
Aya melihat kearah Zem yang sedang marah entah apa penyebabnya Aya juga tidak tau " Lo kenapa zem?marah sama siapa?" Tanya Aya.
Zem menepuk keningnya "Gak gue gak marah Aya sayang,gue cuma kesel Lo gak dengerin gue ngomong" ucap Zem dengan suara menahan marah.
"Aduh maaf kalo itu mah,kan Lo tau gue paling gak bisa diajak bicara kalo udah baca novel" Jawab Aya.
Zem menganggukan kepala "Terus Lo mau bareng kita gak?udah waktunya pulang sekolah ini".
"Emm gak usah zem,gue balik bareng Emili aja" Jawab Aya.
"Beneran? Sekali-kali Lo bareng balik kita kek" sambung Kay yang sudah berada disebelah zem.
"Nanti kapan-kapan,lagian kan emang arah rumah kita beda,kasihan kalian harus muter balik kalo gue ikut bareng kalian".
Zea yang juga sudah siap-siap pulang pun ikut nimbrung "kaya sama siapa aja Lo ay".
"Tau nih,pokoknya besok-besok Lo harus balik bareng kita okee,gue gak terima penolakan" ucap Kay tegas.
"Nah bener kata Kay" sambung zem.
Aya tersenyum melihat tingkah para sahabatnya yang membuatnya bahagia "Iyah nanti kita pulang bareng,gue janji".
"Ya udah buruan pulang,gue mau WiFi an dulu nih" lanjut Aya dengan tawa kecil.
"Iyah nih kita pulang duluan ya,Lo hati-hati disini,cepet pulang!" Ucap kay.
Lalu ketiga sahabatnya pulang setelah ucapan perpisahan yang teramat lebay dan tidak ada habisnya.
Setelah beberapa menit masih dalam keadaan yang sama dikelas,lama Aya menunggu kedatangan Emili yang tidak biasanya terlambat membuatnya lelah menunggu.
"Woy balik sana!" Ucap Daniel mendatangi meja Aya.
Aya mengabaikan ucapan Daniel,dan masih duduk santai dengan membaca novelnya seakan tidak menganggap keberadaan Daniel.
Daniel yang merasa tidak ada sahutan dan diabaikan oleh Aya lantas lebih mendekat kemeja Aya dan langsung duduk ditempat zem " Budek Lo? Udah jelek Budek lagi" sinis Daniel menatap garang Aya.
"Bukan urusan Lo" jawab Aya singkat.
Daniel kembali bicara" Ya jelas urusan gue lah, disini gue sebagai ketua kelas,dan Lo termasuk tanggung jawab gue disini".
Aya merasa jengah"Ya udah si tinggal balik duluan aja ribet banget jadi orang".
Daniel menghembuskan nafas berat " Lo harus balik bareng gue" Ujar Daniel cepat.
"Hah?" Aya lantas melongo dan tidak mengerti apa maksud perkataan Daniel karena jujur dia tidak mendengar dengan jelas karena itu terlalu cepat.
"Gak usah salah paham deh,gue cuma mau nolongin Lo doang karena tadi Emili udah pesen sama gue buat balik bareng Lo" balas Daniel jutek.
"Masa sih Emili udah pulang duluan?Lo pasti bohong kan? Atau cuma cari kesempatan biar bisa balik bareng gue kan? Tuduh Aya.
Daniel menatap dingin pada Aya " coba cek hp Lo deh".
Aya langsung menghidupkan data seluler nya dan benar saja ada pesan masuk dari Emili yang memberitahukan bahwa dirinya tidak bisa pulang bareng sebab dia akan ada acara dengan teman-teman nya.
Daniel yang sebal dan belum mendapatkan respon dari Aya akhirnya mengambil ponsel Aya dengan gesit "Udah liatin hp nya,kayak ada yang chat aja,sekarang buruan beresin barang-barang Lo terus kita pulang,males banget gue lama-lama sama Lo" sinis Daniel lalu segera keluar kelas.
Aya menatap jengkel Daniel yang seenaknya saja memerintahkan dirinya,jika difikir memang Daniel lah yang memang dekat dengan kompleks perumahan nya, tapi kenapa emili tidak paham atau pura-pura lupa bahwa dirinya dengan Daniel kan musuh besar "awas aja Lo em" Aya merutuk sambil mengemas buku-bukunya.
Mereka berdua berjalan di koridor sekolah yang sudah lumayan sepi, hanya ada segelintir orang saja mungkin hanya beberapa anak yang mengikuti eskul.
Menatap lurus kedepan dan melanjutkan melangkah tanpa pembicaraan itulah yang mereka berdua lakukan.
"Hai Aya" sapa Zhen yang entah dari mana dia datang Aya tak menyadari.
Aya tersenyum dan membalas sapaan Zhen " hai juga Zhen".
Zhen tersenyum senang melihat Aya yang selalu ramah.
"Lo udah mau pulang ya?tadi gue liat Emili udah pulang duluan loh,gimana kalo Lo pulang bareng gue aja?".
Daniel dibuat naik darah,dirinya ada disini juga tapi mengapa tidak disapa dan apa-apaan ini malah pake ngajak pulang bareng segala.
"Apa-apaan sih Lo,dateng-dateng main ngomong aja,udah Lo kalo mau pulang ya pulang aja,Aya biar sama gue" sinis Daniel pade Zhen.
Aya merasa pusing dengan pertengkaran antara keduanya lantas Aya angkat bicara "Zhen gue pulang bareng sama Daniel,Makasih ya atas tawaran nya" ucap Aya menengahi.
"Beneran Lo mau pulang bareng sama musuh Lo ini?bukanya Lo gak akur sana dia?terus nanti Lo diapa-apain gimana? Tanya Zhen berturut turut.
"Iyah Zhen tenang aja,gak apa-apa kok,Lo hati-hati ya" ucap Aya meyakinkan.
Daniel yang muak dan merasa sudah membuang waktu nya langsung menarik tangan Aya kasar "udah basa-basi nya,teruntuk Lo ketua OSIS yang terhormat gue mohon gak usah ikut campur deh ya,gak usah juga sok sedek sama Aya,jijik gue liatnya" sinis Daniel lalu segera pergi dengan menarik tangan Aya.
Aya berusaha melepaskan tangannya dari Daniel "woy apaan sih Lo, Daniel bangke!!sakit woy tangan gue!" Umpat Aya disepanjang koridor.
Menjengkelkan sekali karena tak ada respon dari Daniel,dengan bersusah payah Aya berusaha menyetarakan langkah kakinya,Daniel benar-benar kejam!.
Sudah Aya pastikan dan ingat bahwa dirinya akan lebih membenci Daniel setelah ini dan seterusnya,camkan itu!.
**
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih hampir 20 menit, akhirnya keduanya telah sampai di rumah Aya.
Aya langsung turun dari motor Daniel "makasih" ucap Aya singkat.
"Iya sama-sama,bilangin ke Emili gue udah nepatin janji,udah nganterin Lo pulang dengan selamat" balas Daniel.
Aya mendengus "iya nanti gue bilangin","ya udah sono pulang ngapain masih disini aja!".
Daniel menjalankan mesin motor nya kemudian langsung pergi.
"Ck dasar gak ada sopan santun nya" ucap Aya lalu segera masuk kedalam rumah.
Hei kamu yang lagi baca yang cantik dan ganteng,jangan cuma baca doang ayok vote juga ya.
Oke makasih ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Athanaya
Teen Fiction[Follow sebelum melanjutkan membaca] •Typo Bertebaran• Jika memilih egois untuk mengutarakan perasaan itu bisa,gue bakal lakuin itu,tapi sayangnya gue gak akan pernah bisa buat lebih milih cinta dibandingkan sahabat.-Athanaya Adystia Rafanda Don't c...