6. Tonight with you

273 144 261
                                    

Masih kah kau ragu, tuk ungkapkan Semua isi hati?
Tidak kah kau lihat betapa tersirat Cinta ini?
Coba dengarkan isi hatimu
Bila kau cinta
Katakan, katakan, katakan lah
Bila kau rindu
Kau rindu, kau rindu, tunjukkan lah
Jangan kau ragu, jangan kau tahan
Katakan saja
Mulai kali ini, saatnya kau jujur
Kepadaku
Tak ingin ku larut, di sepanjang
Penantian ini
Coba tunjukkan, isi hatimu
Bila kau cinta
Katakan, katakan, katakan lah
Bila kau rindu
Kau rindu, kau rindu, tunjukkan lah
Jangan kau ragu, jangan kau tahan
Katakan saja
Bila kau cinta
Katakan, katakan, katakan lah
Bila kau rindu
Kau rindu, kau rindu, tunjukkan lah
Jangan kau ragu, jangan kau tahan
Katakan saja
Bila kau cinta
Katakan, katakan, katakan lah
Bila kau rindu ( bila kau rindu )
Kau rindu, kau rindu, tunjukkan lah
( Tunjukkan kepadaku )
Jangan kau ragu ( ragu ) jangan kau tahan, katakan saja.
Bila kau cinta ( bila ku cinta )
Katakan lah ( bila kau sayang )
Bila kau rindu tunjukkan lah
( kau cinta kau rindu katakan kepadaku )
Jangan kau ragu
( jangan kau ragu lagi ) jangan kau tahan
Katakan saja ( oh baby )
Katakan saja

🎶Katakan_Jaz🎧

***

Aku menunggu hari itu. Dimana kamu mengatakan jika kamu mencintaiku. Bukan seperti ini, mulutmu mengatakan cinta, tapi hatimu malah berkata sebaliknya.

***

Astrid menyandarkan tubuhnya pada dinding sofa. Sekarang ia sudah berada di rumah. Sesuai apa yang di beritahukan Dokter, tadi sore. Leon juga melupakan apa yang Astrid katakan tentangnya tadi siang. Ia tak mengerti, Leon benar-benar tidak jelas. Terkadang dia bersikap baik, dan secepat mungkin ia bersikap sebaliknya. Ia juga berusaha melupakan apa yang telah Leon perbuat pada dirinya. Jika ia terus mengingat hal itu, mungkin sakit yang akan menimpa hatinya nanti. Ia akan bersikap seperti gadis bodoh, pura-pura tidak tahu apa yang Leon sembunyikan.

Astrid berdiri dari duduknya ketika Leon melewatinya di ruang santai. Kekasihnya itu sudah siap menggunakan sepatu boots, kaos pendek berwarna abu-abu serta jaket bomber hitam yang tersampir lengan kirinya.

"Kamu mau kemana?" tanya Astrid. Membuat Leon menghentikan langkah kakinya.

"Keluar," jawabnya singkat.

"Aku ikut."

"Lo di sini aja, istirahat."

"Aku udah baik-baik aja. Jadi gak perlu istirahat."

jika Leon keluar rumah, Astrid akan sendirian di sini. Dan itu akan membuatnya bosan. Maka dari itu ia ingin jika Leon memberikannya izin untuk pergi bersama.

"Lo ngeyel deh. Udah gue bilangin Lo gak boleh ikut." Leon tidak ingin mengajak Astrid karena cewek itu baru saja pulang dari rumah sakit. Lagi pula, tujuan ia adalah ke rumah kedua-nya. Club.

"Aku sendirian."

Leon mendengus. "Cepetan!" Lalu ia keluar dan di susul oleh Astrid karena kegirangan oleh ajakannya.

"Lo ngapain ikut keluar sih?" gerutu Leon.

"Lah, tadi katanya aku boleh ikut."

Leon melihat penampilan Astrid. Cewek itu memakai jumpsuit selutut berwarna broken white dengan rambut yang di jepit asal.

Leon menggeleng pelan, matanya masih memperhatikan Astrid dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Dengan penampilan Lo yang berantakan gini, Lo mau ikut gue?"

Kunang-kunang terbang siang // On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang