8. Gelisah

87 25 84
                                    

Bagiku kamulah dunia ku
Semua kuberikan hanya untukmu
Aku menyayangimu
Apa kau tak sayang aku?
Kau tak pernah menyadari itu
Cinta ini ku beri hanya untukmu
Tapi semudah itu, kau tinggalkan semua melukai ku
Kau tutup kisah cinta kita saat ku
Sedang sayang-sayangnya
Apa ada, dia yang lain yang beri semua yang ku tak punya
Kau tepikan kisah cinta kita saat ku
Sedang sayang-sayangnya
Kini ku tak bisa memaksa
Tapi ku harus bilang hatiku terluka
Kau tak pernah menyadari itu
Cinta ini ku beri hanya untukmu
Tapi semudah itu, kau tinggalkan semua melukai ku
Kau tutup kisah cinta kita saat ku
Sedang sayang-sayangnya
Apa ada, dia yang lain yang beri semua yang ku tak punya
Kau tepikan kisah cinta kita saat ku
Sedang sayang-sayangnya
Kini ku tak bisa memaksa
Tapi ku harus bilang hatiku terluka
Kau tutup kisah cinta kita saat ku
Sedang sayang-sayangnya
Apa ada, dia yang lain yang beri semua yang ku tak punya
( Kau tepikan kisah cinta kita )
Saat ku sedang sayang-sayangnya
Kini ku tak, bisa memaksa
Tapi ku harus bilang
Hatiku terluka
( Kau putuskan, kisah cinta kita )

🎶Sedang sayang-sayangnya_Mawar De Jongh🎧

***

Ini cinta? Entahlah! Aku tidak mau mendefinisikan jika ini adalah sebuah rasa yang disebut cinta. Karena aku tahu ini masih begitu abu-abu.

***

Leon bergegas untuk menuruni anak tangga untuk membuka pintu saat seseorang mengetuk pintu rumah. Setelah di buka, ternyata yang bertamu ke rumahnya adalah Nicko. Leon pun menyunggingkan senyumnya. Menerka-nerka maksud dari Nicko apa bertamu secara tiba-tiba.

"Ngapain tumben-tumbenan datang ke rumah gue?" Leon membuka percakapan.

"Gue mau ketemu Astrid," jawab Nicko.

"Ngapain?"

"Mau ngajak dia ke Resto gue."

"Gak boleh."

Nicko mendengus lalu masuk ke dalam tanpa meminta izin kepada Leon. Lalu ia duduk dengan nyaman pada sofa di ruang tamu.

"Lo gak punya sopan santun, main nyelonong masuk ke rumah orang aja, gue gak ngijinin Lo buat masuk. Keluar Lo!" ujar Leon dengan ketus.

"Lo gak suka, gue di sini?"

"Perlu gue jawab?"

Nicko tidak lagi meladeni Leon. Ia mengabaikan nya dengan mengirimkan chat kepada Astrid untuk memberitahu jika ia berada di sini. Tidak lama kemudian, Astrid turun dan menghampiri Leon dan Nicko.

"Sekarang Lo boleh pergi," ujar Nicko.

Leon membuka mulutnya. Ini rumahnya, dan mengapa Nicko mengusirnya? "Ini rumah gue, bego. Lo yang pergi."

"Tadi kan gue mau ngajak Astrid keluar, Lo gak ngasih ijin. Terus gue ada di sini Lo gak suka. Ya udah, sekarang Lo pergi, tidur. Gue ada perlu sama Astrid."

"Gak papa kalo aku ngobrol sama Nicko kan, Le? Bentar aja." Ujaran Astrid bisa membuat Leon mengerti dan pergi dari ruang tamu.

Leon masuk ke dalam kamar, lalu duduk di meja belajarnya. Ia tidak suka dengan keberadaan Nicko di sini. Lebih tepatnya tidak suka jika orang itu menemui Astrid. Ia yakin jika Nicko menyukai Astrid. Maka dari itu ia harus hati-hati.

"Gue tau, tuh orang pasti suka sama Astrid. Gue bisa liat dari dia natap Astrid. Liat aja, kalo dia ke sini gak bakalan gue biarin masuk. Apalagi buat ketemu pacar gue." Leon berujar pada dirinya sendiri.

Kunang-kunang terbang siang // On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang