3. SAYANGNYA KAMU

467 242 420
                                    

Perhatianmu yang setiap waktu
Membuat aku
Makin sayang kamu
Jauh pun engkau tak melupakan ku
Mengabari aku
Tapi mengapa beberapa waktu
Terakhir ini ada yang berbeda
Tak biasanya ku lama menunggu
Tak biasanya hatiku curiga
Ada apa sayang, mengapa berubah?
Bila memang kau benar-benar
Sayang aku
Kau tak kan membuat ku mengemis
Perhatian
Sesibuk apapun engkau pasti
Masih luangkan waktumu
Jika memang kau anggap aku Kekasihmu
Tak kan pernah ada sebuah rahasia di Antara kita tak ada yang lain
Bila benar sayang
Bila memang kau benar-benar
Sayang aku
Kau tak kan membuat ku mengemis
Perhatian
Sesibuk apapun
Jika memang kau anggap aku Kekasihmu
Tak kan pernah ada sebuah rahasia di Antara kita tak ada yang lain

Bila memang kau benar-benar
Sayang aku
Kau tak kan membuat ku mengemis perhatian
Di antara kita tak ada yang lain
Bila benar sayang ...
Bila benar sayang ...
Bila benar sayang ...

🎶Bila benar sayang_Bagindas🎧

***


Rasanya seperti mimpi. Kemarin kamu mengatakan tak suka kepadaku, tapi sekarang sebaliknya. Semoga apa yang aku dengar dan aku lihat ini benar-benar nyata dan tidak hanya sekedar rekayasa.

***

"Astrid cantik, deh."

Saat ini Astrid merasa berada di medan tanpa gravitasi bumi. Tubuhnya serasa melayang saat Leon mengatakan hal itu. Agar Leon tidak melihat kegirangannya, ia duduk di meja rias dan berpura-pura membaca novel agar seolah-olah ia masih mengacuhkan Leon.

Leon menghela nafasnya pelan untuk mengatakan kata yang akan ia ucapkan selanjutnya.

"Sayang."

Novel yang Astrid pegang terjatuh. Rasanya sekarang ia bukan lagi berada di medan tanpa gravitasi. Sekarang tubuhnya terasa lemas dan tidak mampu untuk bertopang. Ia ingin pingsan saja saat ini.

Astrid berusaha menstabilkan tubuhnya, lalu menoleh pada Leon. "Kakak gak usah panggil-panggil sayang."

"Kenapa?" tanya Leon.

"Karena orang yang manggil sayang itu hanya untuk orang yang tersayang," jelas Astrid.

"Salahnya di mana? Kan lo orang yang tersayang."

Sekarang berubah lagi keadaan tubuh Astrid. Kini tubuhnya menjadi membeku. Ia saat ini bermimpi atau bagaimana? Sungguh! Ia tidak bisa percaya apa yang di katakan oleh Leon. Tapi rasanya sangat senang bisa mendengar itu dari mulut cowok yang selama ini ia rindukan.

"Gak perlu ngerjain aku deh, Kak. Kak Leon pikir aku bakalan percaya?"

"Gue serius, Trid. Gue sayang sama lo," Leon tersenyum manis. Itu adalah senyum yang Astrid rindukan selama ini.

"Kalo Kak Leon sayang aku, gak mungkin Kakak bilang jijik sama aku kemaren."

Benar. Astrid tidak akan percaya begitu saja dengan Leon. Leon sudah menyakitinya dengan kata-kata kasar kemarin. Dan sekarang ia mengatakan jika menyayanginya.

"Itu karena gue, belum ingat lo waktu itu."

Leon berbohong. Sampai sekarang ia tidak mengingat Astrid sama sekali. Tapi terpaksa ia mengatakan itu agar Astrid luluh kepadanya.

"Jadi, Kak Leon udah ingat aku?"

"Iya, gue ingat semuanya. Gue ingat waktu kita sama-sama dulu. Tapi Bi Arum tiba-tiba pindahin lo dari sini ke Bogor dan gak biarin gue buat ketemu lo," ujar Leon. Entah dari mana ia mengeluarkan kata-kata itu. Tapi itu benar-benar membuat Astrid percaya. "Lo tau, Trid? Waktu lo pergi, gue sedih banget, gue gak mau kalo lo ninggalin gue. Rasanya saat lo pergi, ada yang hilang di sini." Leon menunjuk jantungnya sendiri. Sungguh cowok ini benar-benar drama king.

Kunang-kunang terbang siang // On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang