46. Me Time

9.7K 1.2K 80
                                    

Pagi ini Jungkook agak sedikit sibuk, harus siapin segala kebutuhan suami dan anaknya, ngasih tau suaminya apa aja yang harus di urus selama Jungkook nggak ada.

Iya, pagi ini Jungkook mau pergi. Dia ada ikut kelas memasak yang di ajak sama Kak Seokjin dari pagi sampe sore. Lumayan katanya, bisa menambah ilmu dan juga dapet sertifikat.

Taehyung sebagai suami dan kepala keluarga meng-iyakan. Nggak papa, pikirnya, toh Jungkook juga butuh waktu keluar sesekali, dia butuh bersosialisasi juga. Taehyung nggak mau sampai mengekang Jungkook; dalam artian harus terus-terusan di rumah dan ngurus Yena dan dirinya 24/7, sedangkan Taehyung masih bebas-bebas aja buat keluar. Walaupun Jungkook gak pernah minta, tapi Taehyung ngerti, Jungkook juga pasti ada sedikit terbesit pikiran dia ingin menikmati apa yang dia suka tanpa memikirkan anak dan suami; Jungkook pasti ingin me time.

Terbukti dengan dia sangat ceria pagi ini, apalagi setelah Taehyung sempat bilang begini;

"Hari ini, Yena biar aku yang urus, kamu sesekali butuh waktu me time dan itu harus. Gih, nikmati hari ini sepuasmu ingin kemana, mau ikut kelas masak atau nggak, itu terserah kamu. Mau nongkrong, atau apapun, gak papa, pulang malem pun gak papa, jangan khawatirin Yena, aku bisa urus dia."

Jungkook awalnya menolak, katanya tanpa me time pun hidupnya bahagia, dia senang mengurus Yena dan Taehyung.

Tapi Taehyung kukuh nyuruh Jungkook untuk pergi hari ini, Taehyung cuma gak mau Jungkook lupa rasanya menghabiskan waktu sendiri, bahagia tanpa ada beban di pundaknya, Taehyung juga gak mau Jungkook lupa kalau dia itu masih muda, dia harus menikmati masa mudanya walaupun cuma sehari.

"Gak papa, ibaratnya kamu jadi cinderella hari ini. Kamu jadi princess selama seharian penuh dengan batas maximal jam dua belas malem. Nikmati hari ini khusus untuk 'me time' mu, ya?"

Rasanya Jungkook mau nangis, dia peluk suaminya itu erat, kecupan kupu-kupu nggak jarang menghinggap di seluruh wajah Taehyung.

Dan pagi-pagi sekali, sekitaran jam 6 Jungkook dan Seokjin sudah berangkat. Kelas memasaknya di mulai jam 7, katanya.

Setelah Jungkook pergi, Taehyung mulai mengerjakan apa yang biasa Jungkook kerjakan. Di mulai beres-beres rumah, jemurin pakaian yang semalem udah Jungkook cuci, dan tinggal panas-panasin makanan untuk dirinya sendiri sarapan. Kata Jungkook, sebelum Yena bangun dia udah harus sarapan duluan karna nanti pasti akan lupa rasanya udah makan atau belum saking sibuknya asuh si bayik cantik.

Untungnya, setelah suapan terakhir baru terdengar rengekan dengan manggil-manggil una dan ayah bergantian.

"Iya sayang, tunggu bentar!" Teriak Taehyung, buru-buru dia minum dan beresin bekas makannya kemudian lari cepat ke kamar. "Morning, anak cantiknya ayah." Sapa Taehyung dengan cengiran khasnya, di lihatnya Yena yang matanya udah berkaca-kaca sambil rentangin tangan minta peluk.

Rentangan tangan Yena dia sambut, bawa Yena ke gendongannya dan dia elus-elus punggungnya "Jangan nangis, ayah di sini kok, nggak ninggalin adek kemana-mana."

Kebiasaan Yena, tiap bangun diam dulu di pelukan selama beberapa menit. Setelah di rasa nyawa nya terkumpul, Yena menegakkan badannya. "Una?" Tanya nya.

"Buna pagi tadi udah pergi, mau masak di rumah orang. Yena hari ini sama ayah terus, ya?" Jelas Taehyung

"Acak? Una acak wuma oyan?" Ulangnya.

"Bukan acak-acak rumah—iya pokoknya buna lagi masak di rumah orang. Yena sama ayah, okay?"

"Otay."

"Kiss ayah dulu?"

Satu kecupan langsung mendarat di pipi Taehyung, sedangkan Taehyung balasnya di seluruh wajah Yena, dia kecup dengan gemas sampe Yena terkikik geli.

Super Parents [VK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang