Super Parents [VK]

37. Orangtua

Jungkook lagi sapuin teras depan rumahnya sambil gendong adek, risih aja sama debu. Padahal diliat-liat juga masih rapi dan bersih banget.

"Permisi, nak."

Jungkook reflek noleh "Ada siapa itu dek—eh, say hi sama oma. Hi omaa," Jungkook sumringah waktu kedatangan mertua nya; Mama Kim.

"Eh cucu oma cantik sekali, halo, apa kabar anak cantik." Satu kecupan gemas mendarat di pipi gembil Yena

Jungkook salim dan peluk mertuanya, "Ayo masuk, ma."

Yena pindah alih di gendong sama Oma, Jungkook ke dapur bikinin minum.

"Taehyung kemana, nak?" Tanya mama Kim

"Masih ngampus, ma." Gak lama, taro minumannya di meja, kemudian duduk samping Mama Kim.

"Tumben mama kesini? Gak telpon juga. Tau gitu kalo mama kesini aku bikinin sesuatu," bibir Jungkook reflek mengerucut

"Gapapa sayang, gak usah repot-repot."

"Bukannya Mama sering ikut tugas, ya, sama Papa Kim? Kata Taehyung waktu itu Papa Kim bukannya di Daegu?"

Di jawab anggukan sama Mama Kim. "Iya, baru pulang tiga hari lalu, makanya mama bisa nyempetin ke sini sekarang."

"Oh, terus papa kenapa gak ikut kesini?"

"Nanti nyusul katanya, tadi mama abis dari arisan langsung kesini soalnya."

"Oalah," Jungkook angguk-angguk sambil senyum manis

"Gimana nak, sudah bisa menjadi ibu dan istri yang baik untuk anakmu dan anak mama?" Kata Mama Kim tiba-tiba, nada nya sedikit sarkas.

Jungkook sedikit terperanjat, tatap Mama Kim polos.—Mungkin orang gak akan menyangka kalo Jungkook ini sudah menjadi seorang ibu, sudah menggendong anak; sudah ada buntutnya kalau kata peribahasa.

Tatap matanya selalu menyiratkan kalau Jungkook ini seperti anak kecil, binar polosnya memikat semua orang untuk betah menatap, kemudian akan memekik gemas.

Padahal di balik itu, ada pribadi ke-ibuan yang begitu dewasa.

"Mm.. mungkin? Selama ini Taehyung gak pernah protes kok, ma. Taehyung gak pernah ngeluh apapun selama Jungkook urusin." Jawab Jungkook polos

Mama Kim cuma senyum, ekspresinya gak bisa di artikan, kemudian angguk-angguk paham.

"Ada hal yang mau kami bicarain ke kalian. Tapi ngobrolnya kalo Papa sama Taehyung sudah kesini aja ya,"

"Oh, iya ma."

Jungkook senyum kikuk. Agak takut-takut juga, takutnya dia bikin kesalahan?

;

Tiba-tiba, sore hari di rumahnya mendadak ramai. Orangtua keduanya berkumpul, bercanda ria main sama cucu nya yang senyum-senyum imut kalau di ajak bicara. Suasana nya hangat sekali.

Jungkook di kamarnya malah mondar-mandir gak jelas; panik, gugup jadi satu. Taehyung yang baru selesai mandi lihat keadaannya pun langsung peluk dari belakang.

"Kenapa hey, dari tadi bolak-balik kaya setrikaan aja."

"Aku panik, tiba-tiba banget orangtua kita mendadak kumpul gini." Kata Jungkook cemas, gigitin kuku nya untuk hilangin rasa tegang.

"Lho, kok panik? Mungkin mereka kangen sama kita, mungkin mereka pengen lihat cucu nya. Kan bisa ajaa, kamu mikirin apa lho sampe bisa sepanik ini?" Taehyung santai, tangannya main nelusup masuk ke dalam kaos Jungkook kemudian elus perutnya halus.

"Udah ah, jangan mikir yang ngga-ngga. Gih turun duluan, nanti aku nyusul." Kecup pipi gembil Jungkook kemudian lepas pelukan, hendak di baju

"Ngga ah, aku tunggu kamu selesai pake baju terus kita turun ke bawah."

Gak tau kenapa Jungkook jadi sepanik ini. Padahal  biasanya kan biasa aja, baik sama orangtuanya maupun orangtua Taehyung.

Jungkook kok jadi mikirin pertanyaan Mama Kim tadi? Gak tau kenapa perasaannya takut? Pikiran negatifnya menjurus kalo mungkin Taehyung selama ini gak betah? Atau gak nyaman di urusin sama Jungkook dan ngadu nya ke Mama Kim.

Tatap Taehyung ragu.

"Taehyung?"

"Hm?"

"... Kamu gak ada ngadu apapun, 'kan?

Taehyung yang lagi nyisir rambut pun langsung noleh, ngernyit alis bingung "Ngadu ayam? Ngadu apaan?"

Kemudian Jungkook cuma geleng.

"Ayo ke bawah, gak enak udah pada nunggin." Ajak Taehyung, peluk pinggang ramping Jungkook dan turun ke bawah

Ini kok cuma Jungkook doang yang deg-degan? Taehyung nggak panik sama sekali apa? Pikirnya.

Semoga aja gak ada hal buruk yang terjadi.

Bersambung..

Pendek yaa, soalnya double up kann, hng.
Mungkin part berikutnya agak malem, mungkin? Atau nyerempet subuh? Pokonya jangan di tunggu :(