31

4.6K 219 10
                                    

"Jawab aku Tamara, kau tahu aku tidak peduli dengan pacarmu yang datang tiba-tiba lalu memukulku, aku tidak takut kepadanya tapi yang membuat aku terluka adalah dirimu, kau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jawab aku Tamara, kau tahu aku tidak peduli dengan pacarmu yang datang tiba-tiba lalu memukulku, aku tidak takut kepadanya tapi yang membuat aku terluka adalah dirimu, kau....." Luke terdiam, matanya yang semula menyorot tajam kini menatapku sendu.

"Kau telah melukai hatiku, Tamara"

Oh, sial.

Merasa tidak nyaman membicarakan hal ini di ambang pintu kamar hotelnya, aku pun mengajak Luke untuk masuk ke dalam. Luke menurutiku, kami duduk di sofa tempat di mana kami bercumbu kemarin malam dan lagi-lagi aku meminta maaf.

"Luke aku sangat menyesal, sungguh, maafkan aku"

"Jawab aku" tuntutnya.

Kugigit bibir bawahku sambil menunduk menatap lantai. Aku tidak tahu bagaimana caranya untuk mengatakan ini kepada Luke, aku tidak ingin dia menganggap aku telah mempermainkannya meskipun itulah kenyataannya. Aku telah mempermainkan Luke dengan sangat buruk.

"Maaf" kataku untuk yang ke sekian kalinya.

"Persetan dengan maaf"

Sorry darl, you missing the text. Cerita ini sudah diterbitkan dan bisa kamu beli di google playstore or playbook, link pembelian ada di bio aku.

— TBC —

Gimana nih guys, keputusan Luke adil ga menurut kalian?

Vote+comment for next!

Owned By John (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang