🍃 Kau Cemburu?

404 63 0
                                    

🌸
________________________

🍁


Kau Cemburu?


🍁
_______________________

Hana berkali-kali menoleh ke arah pintu atap, lalu berdecak sebal mendapati tak ada siapa-siapa di sana. Bahkan orang yang ia tunggu tak kunjung datang.

Rasanya ia sudah menunggu pemuda itu selama berabad-abad. Padahal sepuluh menit saja belum berlalu.

"Urusanmu sudah selesai?" tanya Minho saat ia melihat Hana tengah menunggunya di atap. Gadis itu berbalik lalu menatap Minho tajam.

"Kenapa lama sekali datangnya!" Ia berujar galak, membuat Minho menatapnya bingung.

"Oh, tadi aku kebelet jadi ke toilet dulu. Ada apa hm? Tumben mengajakku bertemu," tanya Minho dengan suara manjanya. Hana selalu benci mendengar suara lembut Minho.

Gadis itu menguatkan diri untuk tidak tergoda.

Aku tidak menyukai Minho. Itulah yang ia rapalkan dalam hati.

"Kau habis makan dengan siapa?" Pertanyaan Hana membuat alis Minho bertaut.

"Dengan Hyunjin dan Changbin, kenapa?" jawab Minho bingung.

"Bohong!" ujar Hana ketus.

"Hey, are you oke? Kamu kenapa sih, Han? Merindukanku, hm?" Minho memegang tangan Hana namun Hana melepasnya perlahan.

"Aku tahu, kau makan dengan Nayeon 'kan?" Pertanyaan itu lebih terdengar seperti tuduhan.

Bukannya marah, Minho justru terkekeh. Ia tak mampu menyembunyikan senyumnya mendengar pertanyaan dari Hana barusan.

"Kenapa tertawa? Ini bahkan tidak lucu!" Hana mulai bicara galak, seketika Minho menghentikan tawanya. Ia menatap Hana lembut, dipegangnya lagi tangan gadis itu.

"Hana, sayang, dengarkan aku ..."

Padahal yang dipegang tangannya, mengapa hangatnya menjalar ke wajah. Pipi Hana menghangat saat Minho memanggilnya 'sayang'. Jarang sekali pemuda itu memanggilnya begitu.

Minho bukan type orang yang sering mengumbar panggilan sayang kepada kekasihnya.

"Tadi Nayeon memang mengajakku makan siang. Tapi aku menolaknya, aku menghargai kamu. Aku tahu kau akan cemburu seperti sekarang ini bahkan mungkin lebih, jika aku pergi dengannya."

"Aku tidak cemburu, siapa bilang aku cemburu!" kata Hana, mencoba mengelak yang justru membuat Minho tergelak.

"Kalau tidak cemburu terus apa namanya? Kamu tiba-tiba marah bahkan di saat aku tidak pergi dengan gadis lain."

'Sial!' Hana merutuk dalam hati. Pasti ia terlihat konyol saat ini.

"Jadi apa namanya jika bukan cemburu, hm?" tanya Minho dengan senyuman manisnya yang berhasil membuat Hana salah tingkah. Oh, jangan lupakan jarak keduanya yang terlampau dekat.

"Tapi kata Lixy--"

"Apa?" Minho memotong ucapannya dengan suara rendah yang terdengar menggoda di telinga Hana.

"Ish!" Hana baru ingat, tadi Lixy belum selesai bercerita tapi ia sudah pergi duluan.

'Dasar Hana bodoh!'

"Han..." Lagi, Minho memanggil namanya dengan suara rendahnya yang terdengar sangat sexy.

"Yak berhenti menggodaku Lee Minho!"

Minho kembali tergelak mendengar ancaman dari kekasihnya.

"Aku bahkan tidak melakukan apapun," belanya. Tawa Minho selalu sukses menyita perhatian Hana.

Gara-Gara Game [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang