15. Insomnia [Tokito Muichirou]

1.3K 188 54
                                    

Malam ini entah mengapa rasanya aku sulit tertidur hanya karena memikirkan hal yg seharusnya tidak kupikirkan hingga dapat membebani pikiranku.

“(na..)?”

“(name)?”

Suara familiar menyapa indera pendengaranku. Bahkan sentuhan ini, sentuhan lembut di pucuk kepalaku yg selalu dapat membuatku tenang hingga membuyarkan lamunanku.

“Ah Mui? Apa kau menginginkan sesuatu?”

Tokito Muichirou, ia adalah sosok pria yg berhasil mengisi kekosongan hatiku selama ini.

*
.

Beberapa kali aku menanyakan pertanyaan yg sama padanya tapi hanya dibalas gelengan kepala diiringi dengan jarinya yg sesekali memainkan rambutku. Huh, sebenarnya apa yg ia inginkan?

“Aku melihatmu sering melamun akhir-akhir ini. Apa kau sedang ada masalah (name)?!”

Pertanyaan itu lolos keluar dari mulut mungilnya. Pertanyaan yg sangat ingin kuhindari.

“A-Ah hahaha tidak tidak! Aku hanya sedang memikirkan itu..”

“Itu? Itu apa?”

Rasanya terpojok. Aku sibuk mencari jawaban yg tepat untuk ku lontarkan agar ia tak lagi banyak bertanya.

“Ahaha.. Eng.. Etto.. Anu..”

Suamiku mulai menyibak selimut dan mendudukkan dirinya bersandar diranjang. Seolah ia sedang menunggu jawabanku.

“Aku hanya penasaran mengapa tumbuhan yg kutanam si kebun sulit berkembang haha.. Ah iya itu dia yg kupikirkan!”

Aku menjawabnya seraya tertawa hambar dan wajahkuku mulai memerah.

“(name), sebaiknya kau berkata jujur. Dirimu tidak pantas berbohong!”

JLEB!

Apa ini? Tatapan matanya seolah menusuk kesadaranku. Datar, namun rasanya mematikan.

“Baiklah. Tapi janji jangan marah ya?”

“Sebenarnya…”

“(name), cepat katakana atau kau akan kulempar keluar lewat jendela!”

“Hehe umm.. Baiklah. Aku hanya berpikir bagaimana bisa kau sependek ini..”

“….”

.
*

Tanpa menunggu lama, Muichirou segera beranjak dari atas kasur dan pergi meninggalkanku sendirian di kamar. Ia pergi seraya menutup kenop pintu dengan tatapan yg datar.

1

2

3

“…”

“Huaaaa bagaimana ini?! bodoh sekali aku! Hikss.. hikss..”

"Hikss.. Aku tidak berniat menyinggungmu😭"

Aku mulai menangis dan merancau tidak jelas sembari membenturkan kepalaku beberapa kali ke bantal yg biasa digunakan tidur oleh Muichirou karena ditinggalkan sendiri di kamar.

Huh. Padahal dia tau kalau aku takut sendirian.

“Yasudahlah. Aku wanita pemberani! Aku akan tidur sendirian malam ini!”

“Oyasuminasai dasar tumbuhan berjalan!!” Batinku.

“Oyasuminasai dasar tumbuhan berjalan!!” Batinku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-OMAKE-

CKLEK!

Kenop pintu perlahan terbuka menampilkan sosok pria bersurai gradasi hitam mint yg memasuki kamar dengan mengendap-endap berharap sosok yg ia cintai tidak terbangun dari tidurnya.

“Bagaimana bisa kau tampak seimut ini bahkan saat tertidur (name)?”

“Kau bahkan mengalahkan keimutanku, heh..”

Muichirou semakin mendekatkan wajahnya sampai ia dapat merasakan deru nafas (name) yg teratur. Hingga tanpa sengaja Muichirou menatap lekat mata (name) dengan sedikit bertanya-tanya.

“Eh, sembab?! Apa dia menangis setelah aku keluar kamar tadi?”

“Pftt.. Padahal aku hanya pergi ke kamar mandi.”

"Sebenarnya aku tidak menyukai kejujuranmu karena mengataiku pendek. Tapi aku lebih tidak suka melihatmu menangis karenaku"

Dengan sengaja Muichirou mendekatkan wajahnya hingga sesaat kemudian ia mendaratkan satu kecupan manis dipipi (name) yg disusul dengan jemarinya mengusap lembur bibir ranum (name).

Cup

Lumatan tanpa nafsu yg diberikan Muichirou terkesan sangat lembut agar tidak membuat tidur nyenyak (name) terusik.

Ah, andaikan (name) tau hal manis yg diberikan Muichirou malam ini.

“Oyasuminasi, gadis kecilku.” Ucap Muichirou lirih sembari menyusul (name) untuk tidur.

” Ucap Muichirou lirih sembari menyusul (name) untuk tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Daily || Kimetsu No Yaiba ✔️ [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang