seventeen

15.8K 2.5K 218
                                    

"Inget, satu capek istirahat semua. Lia, Yessi kalo capek bilang ya" Oji ngingetin teman temannya, setelah semua siap mereka mulai melangkahkan kaki setapak demi setapak.

"Oh iya! Apapun yang kalian liat dan denger, simpen semua sampe kita turun" Lia merinding denger omongan Yoga.

Oji sama Fiko jalan paling depan, Yessi dan Lia di tengah. Sedangkan Yoga, Habibi, sama Juna paling belakang. Sengaja dengan formasi kayak gitu biar bisa selalu ngawasin yang cewek cewek.

Awal perjalanan masih ngelewatin perkebunan sayur punya warga sekitar, kemudian berbelok ke gapura Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang juga masih dengan pemandangan perkebunan. Setelah beberapa lama, jalan yang tadinya masih berupa paving sekarang menjadi jalan setapak, tanda masuk jalur pendakian walaupun belum terlalu menanjak.

"Waktu tempuh ke Pos 1 kira kira berapa jam?" Tanya Yessi.

"Kurang lebih satu jam" Jawab Oji masih sambil jalan.

"Kalo berangkat jam segini kita nyampe Ranu Kumbolo jam berapa?" Kali ini Lia yang nanya.

"Pokoknya estimasi ke Ranu Kumbolo tuh empat lima jam. Kalo kita mulai jam dua sih paling cepet sampe jam enam" Lia ngegigit bibir dengernya, mereka harus jalan selama itu? Tapi harus tetep semangat!

"Gapapa, ga kerasa kok" Juna nyoba semangatin, dengan nepuk nepuk kepala Lia dari belakang.

"Kita pelan pelan aja, ga ada yang kita targetin" Habibi buka suara.

Sepanjang perjalanan ke Pos 1 mereka ketemu beberapa pendaki yang dalam perjalanan turun, kemudian saling sapa dan ngasih semangat. Ciri khas mendaki, pasti semua jadi kayak langsung akrab aja. Ga jarang jadi temen dan ngerencanain buat naik bareng di Gunung lain.

Akhirnya mereka tiba di Pos 1, mereka memutuskan untuk istirahat sebentar sebelum memulai lagi, Lia dan Yessi duduk senderan di carrier sambil minum. Sedangkan yang cowok ga ada yang ngeluarin air minum karena masih ngerasa fit.

"Yuk, lanjut!" Kata Yessi sambil berdiri.

"Yuk! Masih semangat kan?" Habibi nanyain.

"Masih!" Jawab Lia sama Yessi kompak.

Dari pos 1 ke Pos 2 ditempuh dengan waktu kurang lebih dari empat puluh lima menit. Jadi waktu sampe Pos 2 mereka memutuskan untuk ga berhenti, dan melanjutkan perjalanan karena tadi udah istirahat di Pos 1.

Perjalanan yang tadinya dipenuhi sama obrolan dan candaan jadi sunyi karena sibuk ngatur nafas. Lia sendiri udah mulai ngerasa nafasnya berat, belum lagi beban carriernya ngebuat bahu dan punggungnya pegel. Tapi ga enak mau ngeluh, pasti yang lain juga ngerasa gitu.

"Kenapa, Ya?" Juna selama jalan di belakang tadi merhatiin Lia dan sadar cewek itu sekarang agak ga nyaman.

"Gapapa kok" Lia noleh ke belakang sebentar.

"Mau aku bawain carriernya?" Cepet cepet Lia gelengin kepalanya, yakali biarin Juna bawain tas dia sedangkan punya cowok itu aja segede gaban.

"Lia kenapa?" Fiko ikutan noleh ke belakang.

"Gapapa Ko, all good" Jawab Lia singkat.

"Yessi, lo oke kan?" Oji nanyain Yessi yang jalan di samping Lia.

"Iya" Oji nepuk pundak Yessi.

"Nanti kita istirahat di Pos 3, soalnya dari Pos 3 kita bakal ngelewatin tanjakan curam. Jadi harus nyiapin tenaga" Habibi ngasih tau temen temennya, dan disepakati sama mereka.

Jalur dari Pos 2 ke Pos 3 masih tetep sama kayak sebelumnya, cuma ini lebih memanjang. Di kanan, kiri mereka banyak pepohonan lebat dan sesekali mereka nundukin kepala karena melewati pohon tumbang yang kayaknya udah lama banget ada disitu, jadi ngebentuk terowongan. Pemandangan Kota Malang dari atas juga mulai keliatan dijalur ini.

The Story of Juna and LiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang