45 | Salah Tingkah

5.1K 489 125
                                    

Halloooooo... halloooooo...

Setelah sekian lama akhirnya bisa update juga 🤣❤

Kalo part ini rame auto double up...

Tag teman kalian dong biar baca ini cerita😁❤

Typo tandain ya.

HAPPY READING❤💜

_________________________________________

Menjalin sebuah hubungan itu harus dilandasi dengan sebuah kejujuran dan kepercayaan. Apa jadinya jika kedua hal itu tidak ada dalam sebuah hubungan? Mungkin dapat berakibat fatal untuk kedua belah pihak yang menjalin hubungan itu. Atau mungkin dapat menyebabkan perpisahan?

Jika ditanya bagaimana sekarang hubungan asmara Elvano dan Zea. Ya, hubungan mereka sudah mulai membaik walaupun mungkin disini Elvano yang salah karena telah berbohong namun Zea juga salah karena tidak mendengarkan terlebih dahulu penjelasan Elvano dan malah membuat persepsi sendiri.

Rencana pertemuan Zea dan Arlan juga belum berlangsung. Arlan sempat menghubungi Zea kembali, katanya dia mendapat kabar jika neneknya yang di Surabaya dilarikan ke rumah sakit. Hal itu membuat Arlan beserta keluarganya harus pergi ke Surabaya.

"Zea, ada tamu." Zea yang sedang mengerjakan tugas pun sontak menoleh ke arah pintu kamar, disana ada sang Ibu.

"Siapa Bu?" Tanyanya kepada Anggun.

"Pacar kamu katanya." Ujar Anggun sedikit menggoda.

"Oh pacar," jawab Zea sambil kembali mengerjakan tugas sekolahnya. Hingga hitungan detik matanya membulat dan dengan gerakan cepat langsung berdiri menghadap Anggun yang sedang terkekeh kecil.

"HAH? PACAR SIAPA? AKU?" ujar Zea histeris. Perasaannya menjadi campur aduk. Antara senang dan gelisah. Senang karena Elvano menghampirinya dan gelisah karena baru pertama kalinya ada cowok yang berani main ke rumahnya apalagi cowok itu langsung mengakui jika dia kekasihnya.

"A-ayah dimana Bu? Udah pergi ke kantor kan?" Sungguh! Jika Ayahnya tahu ada lelaki yang berkunjung mungkin ayahnya akan mengintrogasinya.

"Ayah? Ada. Dia lagi ngobrol sama tamu kamu."

"Serius?" Pekik Zea. Anggun mengangguk. "Udah cepat ganti baju dulu, terus turun."

Setelah Anggun menutup pintu kamar Zea. Zea langsung menjatuhkan kembali tubuhnya ke kursi dengan kepala yang bertumpu kepada meja. Jantungnya jdi berdetak tak karuan. Beginilah ternyata rasanya jika sudah lama menjomblo dan tiba-tiba ada orang yang berkunjung ke rumah.

HUAAA MAU MATI!!!!!!!

****

Sedangkan di ruang tamu, Elvano sedang duduk berhadapan dengan lelaki paruh baya yang dia yakini adalah ayah Zea.

"Kamu pacaran sama Zea sudah lama?"

Elvano berdeham singkat mencoba tidak gugup. "Belum om, baru 2 mingguan." Jawabnya sopan sambil tersenyum.

Farel mengangguk mengerti, "gaya pacaran kalian bagaimana?" Tanyanya kembali. Walaupun Farel memiliki sikap yang acuh dan terlihat seperti tidak memperhatikan Zea, padahal sebenarnya dia sangat menyayangi anak sematawayangnya itu. Mungkin hanya caranya saja yang terkesan salah.

Mendapat pertanyaan seperti itu membuat Elvano seketika memutar otak, mencari jawaban yang cocok. Masa mau dijawab gaya pacarannya yang kaya kucing dan tikus? Atau pacaran gaya yang.......

"Gak gimana-gimana om, sewajarnya aja kok." Farel mengangguk lagi.

"Kamu tahukan kalo Zea anak om satu-satunya?" Elvano mengangguk.

Ketos vs WaketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang