19| Aku, Kamu dan Proposal

6.4K 524 76
                                    

Vote + Comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote + Comment.

Typo tandain.

Happy reading❤

_________________________________________

Zea menundukan kepalanya saat berada di ruang guru. Di sampingnya ada Elvano yang mencoba menjelaskan perihal proposal kepada Ibu Rani. Pembimbing OSIS SMA Cakrawala.

"Kenapa bisa ketinggalan gini Zea?" Tanya Bu Rani.

Zea jadi gugup sendiri saat ditanya begitu, sampai-sampai tangannya mengeluarkan keringat dingin. Perlahan Zea memberanikan diri menatap Bu Rani. "Em... itu Bu kayanya saya lupa periksa lagi tas saya, tapi seingat saya proposalnya udah saya masukin."

"Kenapa pas berangkat gak di periksa lagi?"

"S-saya buru-buru Bu, soalnya saya kesiangan."

"Lain kali jangan begitu lagi. Kamu itu Wakil Ketua OSIS, masa bisa teledor gini?"

Zea mengangguk paham. Padahal dalam hatinya dia terus menggerutu.

Namanya juga manusia. Mau Wakil Ketus OSIS kek, mau guru kek, pasti lupa mah. Kan sifat manusiawi emang gitu.

"Jangan ngomel di dalam hati," ujar Bu Rani membuat Zea kanget setengah mati. Hah? Bu Rani kok bisa tahu? Cenayangkah?

Sedangkan Elvano ingin sekali tertawa ngakak saat melihat wajah kaget bercampur syok Zea.

"Eh, enggak Bu. Saya gak ngomel." Jawab Zea cepat.

"Yasudah, karena sekarang sedang freeclass, kalian bisa buat proposal itu sekarang. Harus selesai sekarang!" Tegas Bu Rani tidak ada penolakan.

"Sekarang Bu?" Pekik Zea dan Elvano berbarengan. Pasalnya proposal itu sangat tebal dan Zea pun dulu mengerjakannya butuh waktu seminggu. Tapi sekarang? Harus selesai hari ini juga?

"Iya sekarang. Kenapa? Ada masalah?"

"E-eh enggak Bu."

"Lebih baik kalian kerjakan mulai dari sekarang, mumpung masih pagi. Gunakan waktu yang ibu berikan dengan baik."

Elvano dan Zea serentak mengangguk. "Baik Bu. Permisi."

****

Zea mencak-mencak sendiri saat memasuki ruang OSIS. Ya, mereka berdua sepakat akan mengerjakan proposal itu kembali di ruang OSIS agar tidak ada yang mengganggu mereka.

"Emang gak waras kali! Masa proposal setebel begitu harus selesai sekarang."

"Udah setres kali tuh orang!"

"Sebel gue!"

Elvano geleng-geleng saat melihat Zea menggerutu mengumpat Bu Rani. Padahal pas tadi di ruang guru, Zea hanya menunduk dan mengangguk patuh kepada Bu Rani. Tapi sekarang? Malah ngomongin. Hadeuhh emang gini nih, ngomongin orang dibelakang memanglah epic.

Ketos vs WaketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang