1.1

372 52 17
                                    

🔛

"Jangan ngelamun, kesurupan gue tinggal kabur lo" kata Blue saat melihat Mark bengong.

Mark hanya melirik sebentar, terus mengganti channel tv. Kayaknya nggak ada yang menarik perhatiannya, karena dari tadi Mark cuman gonta-ganti channel.

"Mending lo matiin deh tvnya" kata Blue final.

Mark menghembuskan nafas kasar. Lalu mematikan tv seperti kata Blue.

"Mark-" panggil Blue saat dia udah duduk di samping Mark. Mark hanya menoleh lalu membuang nafas kasar.

"Lo kenapa sih?" tanya Blue.

Mark mengangguk, "Gue aneh ya"

Blue setuju tapi dibalas geplakan oleh Mark. "Kok lo malah mukul"

"Bodo" kesal Mark. Tapi tak lama dia manggil Blue lagi, "Blue-"

"Hmmm"

"Kemarin gue kerkel sama, Bright. Yang waktu Apon ngasih formulirnya dia. Terus Bright nanya, kenapa gue seseneng itu liat Apon mau daftar" Blue masih serius mendengarkan cerita Mark, "Terus gue juga jadi mikri, iya ya kenapa gue seneng banget. Alasan gue apa"

Blue juga bingung sih, kalau dia maksa ke Perth ya karena emang dia harus nyari anak buat ikut kompetisi ini. "Menurut lo kenapa?"

"Kok lo malah balik nanya"

"Ya kan gue juga nggak tau, Mark"

"Au dah lo nggak solutip" kata Mark terus bangkit dari duduknya.

"Mau kemana lo?" tanya Blue.

"Mau cari makan ke bawah" Mark lagi ada di apartemen Blue, btw. Tadi abis dari rumah Bright buat lanjut kerkel.

"Nitip dong gue" kata Blue "Seblak satu"

Mark menengadahkan tangannya, "Duit"

"Pake punya lo dulu ya"

"BILANG AJA NGUTANG SIALAN"

Blue cuman bisa ketawa ngakak. Memang kalau nggak emosian bukan Mark Siwat namanya.

Mark turun ke lantai bawah dimana tempat cafetaria di apartement Blue ini. Apart Blue ini juga masih daerah kampus. Tapi beda sisi sama Apart Mark.

Makanan favorit Mark kalau lagi di sini adalah batagor paling ujung. Dia pasti beli kalau ke sini. Sampe abangnya hafal.

"Bang, batagor dua ya" kata Mark.

"Udah lama banget Mark nggak main ke sini" tanya Abang batagornya sambil menyiapkan pesanan Mark.

Mark nyengir, "lagi sibuk tugas, bang. Bang sambelnya dipisah semua ya"

"Siap"

"Bang, itu yang jual sate lilit baru? Kok baru liat?" tanya Mark. Iya dia sampe sehafal itu sama yang jualan di sini.

"Oh, iya. Baru dua mingguan" Abangnya pun menyerahkan pesanan Mark. "Tumben nggak sama Blue turunnya"

Mark pun menyerahkan uangnya, "Baginda raja sedang malas"

Abang batagor pun ketawa. "Pacaran nggak Mark?"

"Siapa?" tanya Mark bingung

"Kamu sama Blue" jawab Abangnya watados.

"AMIT AMIT JANGAN DOA BEGITU BANG" jawab Mark cepet, "Kalau udah ada pacar gue bawa jajan ke sini deh bang, serius"

"Kapan tapi?"

Mark mrenges, "Gue pengennya cepet bang tapi nggak dapet-dapet" hadeh malah sesi curhat. "Yaudah bang cabut dulu ya"

Setelah membeli beberapa makanan dan pesanan Blue, dia balik ke atas. Belanjaannya cukup banyak karena di kamar Blue nggak ada makanan sama sekali. Mark heran gimana manusia itu hidup dalam kamarnya tanpa ada timbunan makanan.

"Biruuu~" panggil Mark pas baru masuk. "Gue tadi- loh Perth?"

Iya Perth lagi di apartemen Blue.

"Sejak kapan disini" tanya Mark sambil meletakkan jajanannya.

"Baru aja, Kak" jawab Perth.

"Pas lo baru keluar. Perth dateng" jawab Blue, terus membuka jajanan yang dibeli Mark.

"Kok nggak ketemu di bawah?" heran Mark.

"Kan emang nggak jodoh" sahut Blue.

"Solimi lo jadi orang" Mark melempar cabe gorengan ke arah Blue.

Jadi Perth dateng karena dia disuruh Blue buuat diskusi masalah partisipasi dia di star and moon. Mark nggak dikasih tau kalau Perth mau ke sini, soalnya Blue tahu anaknya pasti banyak tingkah.

"Buat perwakilan ceweknya udah dipegang film, nanti kita bisa diskusi bareng. Hari sabtu bisa kan lo dateng ke kampus, kita harus foto profile sama bahas beberapa hal" jelas Blue.

"Sabtu ini, kak?" tanya Perth memastikan.

"Iya. Lo ada acara lain?"

Perth menimang sebentar, "Bisa kok" jawabnya final.

"Gue ikut" siapa lagi kalau bukan Mark Siwat.

"Lo mau ngapain"

Mark menepuk bahu Blue, "Gue pernah bilang sama Perth kalau dia jadi ikut gue bakal totalitas dukung dia. Jadi gue ikut, itung-itung sebagai bentuk dukungan gue" jawab Mark mantap. "Iya kan Perth"

Perth ketawa aja.

"Perth, lo kok mau sih didukung dia" komentar Blue "Bukan ngasih dukungan nyusahin ini anak"

"Lo jangan gitu dulu yang bantuin lo berjuang juga gue, pake sok bilang nyusahin" omel Mark.

Jadi tahun lalu perwakilan Moon FISIP si Blue. Mark dkk jadi support system garda depan. Mulai dari Bright yang minjem cafe orang tuanya buat shooting video, Pawat jadi seksi wara-wiri, Mark yang nemenin ngalor ngidul, Love yang bantuin printilan-printilan lain. Anak kelas mereka di semester satu juga suportif banget bantuin.

Bahkan h-2 mereka sampe tidur bareng di apart Blue saking hecticnya persiapan. Nggak sih, yang bener adanya drama. Saking capeknya atau gimana karena Blue juga anak himpunan yang baru ikut prokeran, masih ada ospek, tugas, dan persiapan ini, dia jadi drop. Jam dua malem dibawa ke IGD. Badannya panas. Alhasil tim mereka kalang kabut.

Untung setelah habis satu kantung infus boleh pulang. Jadinya, mereka jaga di apart Blue. Anaknya bener-bener dijaga. Makan disiapin. Gladi dianterin. Dijagain. Udah mirip paduka raja. Tapi worth it lah. Doi menang. Yes, jadi Moon kampus. Film sebagai perwakilan Star fakultas, dapet juara favorit untuk Star Kampus.

"Jadi Pon, gue juga akan jadi tim garda terdepan buat jadi support system lo, oke" kata Mark Siwat percaya diri.


🌑🌑🌑



🔜




YEAYYY FINALLY WE GOT OHMNON NEW SERIES NEXT YEAR 🔥🔥🔥
Can't wait to see our boys and the other casts working together on this series 😄

Please loking forward for it and support them 🙏

Please loking forward for it and support them 🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



ok now let me wait for kritjack in the stranded s2 or Perthmark own series as main couple 😊

LABYRINTH | PerthMark [Discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang