🔛
Layaknya suasana pagi di kebanyakan keluarga, pagi ini Perth tengah menikmati sarapan yang dimasak Mamanya. Ya, Perth juga pulang ke rumah setelah ujian tengah semester selesai. Emang niatnya mau pulang, apalagi pacarnya juga pulang. Jadi ya mau ngapain? Maaf ya bucin.
"Hari ini mau kemana?" tanya Mama yang datang membawa perkedel kentang sebagai menu tambahan pagi ini. Fyi, Mamanya Perth suka dan pinter masak. Rajin banget masak banyak menu tiap harinya. Padahal suami dan anaknya bukan juga tipe yang rewel soal makanan.
Perth ngambil perkedel yang masih panas itu lalu ditaruh di piringnya, "Mau ke tempat biasa. Udah lama ga kesana semenjak masuk" katanya.
"Mampir ke Bunda?"
Perth mengangguk, "Iya. Semalem pas dateng udah mati lampu depan. Kayaknya udah tidur"
"Ya jelas, kamu nyampe udah hampir tengah malem" sahut Mama yang kemudian duduk di hadapan anak lelakinya itu.
Sarapan pagi itu berlangsung hangat dengan obrolan kecil di tengah mereka. Maklum Perth ini anak tunggal. Kalo dia nggak ada di rumah ya sepi. Cuman ada orang tuanya aja. Makanya Mamanya kadang sering nelfonin nanya kapan pulang atau suka nyusulin Perth kalo lagi senggang.
"Temen-temen kuliahmu gimana, Perth? Aman kan?" tanya Papa.
Perth mengangguk, "Aman kok, Pa. Agak aneh dikit" terus dia ketawa soalnya keinget betapa absurdnya temen-temennnya.
"Yang lucu suka muncul pas Mama vidcall itu siapa namanya?"
"Oh, Jackie. Kenapa?"
"Lucu anaknya" kata Mama terus ketawa. Soalnya pernah kebetulan Mama telfon, Perth lagi kumpul sama temen-temennya. Terus ditanyain apa Perth udah makan, yang nyaut Jackie. Katanya, "Tante, Perth belum makan. Temen-temennya juga belum" Alhasil mereka dikirim pizza.
"Kalo yang ketemu di apart kamu kemarin?" tanya Mama tiba-tiba bikin perkedel di depan mulut tadi terjeda buat masuk mulut.
"Kak Mark?"
"Iya yang manis, lucu itu" tambah Mamanya. Perth ketawa aja lanjut makan.
"Pacarmu ya?" tanya Papa tiba-tiba. Biasanya nggak begitu ikut bahas masalah begini. Yang penting anaknya nggak gabung geng begal aja udah aman.
"Iya" jawab Perth terus lanjutin makannya.
"LAH BENERAN?" kaget Mamanya yang nggak nyangka. Sebenernya udah curiga gitu sewaktu lihat Mark di apart anaknya pas lagi sakit. Tapi kayaknya belum ada apa-apa pas waktu itu, soalnya kayak masih awkward.
Perth ngangguk lagi sebagai jawaban.
"Kok nggak bilang Mama" protes Mamanya. "Kan mau tau juga pacar anaknya yang ganteng ini"
"Soalnya Mama pasti rusuh kalo dikasih tahu" jawab Perth. "Aku ke Bunda sekarang ya. Takut nanti kesiangan perginya"
Perth pun meninggalkan meja makan dan orang tuanya yang melanjutkan sarapan mereka. Dia balik ke kamar bentar buat ngambil handphone terus keluar rumah.
Suasana lingkungan rumahnya emang tenang banget. Apalagi kalau masih pagi gini. Dia jalan keluar terus masuk ke pekarangan tetangganya. Tepat di samping rumahnya.
Belum sempat Perth sampai pintu utama rumah itu, seorang wanita keluar dengan tangan yang menenteng kantong kresek yang kemungkinan merupakan kantong sampah. Matanya membulat karena kaget melihat sosok Perth yang pagi ini sudah di depan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LABYRINTH | PerthMark [Discontinued]
أدب الهواةSeperti terjebak dalam "labyrinth" yang sama, namun apakah akhirnya juga akan sama? ⚠Warning⚠ boyxboy slight harsh word