Tandai bila ada kesalahan dalam penulisan, akan Author perbaiki nanti
Jangan lupa untuk vote dan coment~
Lucas kini berada di ruang penyiksaan. Ia menatap datar ke arah seorang pria paruh baya yang duduk terikat di kursi, ia adalah kepala divisi keuangan di perusahaannya. Pria itu menundukkan kepalanya, takut menatap wajah Lucas.
"Brengsek! kau korupsi pada perusahaanku sebesar 10 milyar."
"Bu-bukan saya yang melakukan itu," ucap pria itu dengan takut-takut.
"Mau membohongiku heh?" tanya Lucas sinis. Ia mengeluarkan pisau lipatnya dari dalam saku celananya.
"Bahkan beberapa bukti menunjukkan kaulah pelakunya!"
"Jangan membunuhku, aku akan mengganti uangnya." mohon pria itu.
"Aku benci pengkhianatan." desis Lucas menarik rambut pria itu hingga mendongak. Tanpa berperasaan, Lucas menusuk mata kanan pria itu dengan pisau lipat.
"Arghhhh!" jerit pria itu kesakitan.
Lucas yang mendengar teriakkan tersebut pun tersenyum miring. Kini ia beralih menusuk mata kiri pria tersebut. Darah mulai mengotori pakaian yang dikenakan oleh Lucas. Tapi Lucas tidak peduli, ia melanjutkan kegiatannya dengan senyum devilnya.
"Aku mohon, lepaskan aku!" pinta pria itu di sisa kesadarannya.
"Ah aku membenci mulutnya yang berkata bohong padaku." gumam Lucas. Ia mengiris bibir atas pria tersebut lalu beralih ke bagian bawahnya. Setelah selesai, ia membuangnya ke tanah.
Lucas memasukkan pisau lipatnya ke dalam mulut pria itu. Dirasa telah mencapai tenggorokan pria tersebut, ia putar-putar pisau itu hingga mengeluarkan banyak darah dari mulut pria tersebut.
Mata pria itu melotot. Sedetik kemudian mulai menutup, dipastikan sudah tidak bernyawa lagi. Lucas mendengus, baru saja permainannya dimulai tapi pria itu sudah mati terlebih dahulu.
Lucas menatap ke arah kaki pria tersebut. Ia tersenyum miring lalu melangkahkan kakinya menuju rak tempat menyimpan benda-benda berbahaya. Ada beberapa pisau, pistol, gergaji dan kampak dari berbagai macam ukuran.
Pilihan Lucas terjatuh pada kampak berukuran besar. Lucas menyeringai, ia mengasahnya sebentar lalu melangkahkan kakinya menghampiri pria tadi yang sudah tidak bernyawa.
Lucas mengangkat kampaknya lalu mengarahkannya ke kaki pria itu. Dalam satu pukulan, kaki kanan pria tersebut sudah terlepas dan mengeluarkan banyak darah. Pada bagian kaki kirinya, Lucas memotongnya dengan semangat.
Setelah dirasa bosan, Lucas membuang kampaknya dengan asal. Ia pun beralih duduk di kursi kosong dekat meja.
Lucas merogoh saku celananya, mengambil ponselnya guna menelepon William. Ia menyuruh laki-laki itu agar membereskan semuanya.
"Sialan! hasrat membunuhku masih bergejolak." umpat Lucas.
.
.
.Athena keluar dari Taxi setelah ia membayar sang supir Taxi. Mengingat kejadian tadi membuatnya tertawa, ia berhasil kabur dari pengawasan para bodyguard Lucas.
Mungkin saja saat ini bodyguard Lucas kelimpungan mencarinya, tapi Athena tidak peduli. Ia benar-benar kesal karena para bodyguard Lucas mengikutinya kemanapun, bahkan sampai ke toilet pun mereka mengikutinya.
Tidak hanya itu, semenjak ia dikawal oleh para bodyguard, beberapa temannya mulai menjauhinya. Mungkin mereka takut dengan wajah para bodyguard Lucas yang menyeramkan.
Athena pun mengakui itu. Mereka berbadan besar, berkepala plontos. Satu diantara ketiga bodyguard itu memiliki jenggot dan kumis.
Tidak terasa hari sudah sore. Athena melangkahkan kakinya memasuki area mansion dengan lesu. Ia benar-benar lelah hari ini karena harus membantu Haura mengerjakan tugasnya .
Saat sampai di pintu masuk, ia mengernyitkan dahinya ketika melihat raut wajah Alice yang tampak gelisah. Baru saja ia akan bertanya, Alice terlebih dulu pergi. Athena mendengus, ia kembali melangkahkan kakinya menuju dapur.
Sesampainya di dapur, ia mengambil air putih dingin. Baru saja ia akan meneguknya, suara Rose mengagetkan Athena.
"Nyonya butuh sesuatu?" tanyanya.
Athena menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku hanya ingin minum."
Rose mengangguk. Ia memperhatikan Athena yang tampak meneguk air putih dengan rakus, sepertinya sangat kehausan pikirnya.
Athena bernafas lega setelah tenggorokannya tidak kering lagi. Menyadari ada yang memperhatikannya, ia menoleh ke kanan. Ternyata Rose masih menunggunya.
Pada akhirnya Athena pun berpamitan pada Rose untuk pergi ke kamarnya. Athena menaiki tangga dengan mata yang sesekali melirik ke arah ponselnya yang menyala.
Cklekk
"LUCAS!!!" teriak Athena yang benar-benar terkejut dengan apa yang ia lihat sekarang.
Lucas berdiri seraya memegangi pisau yang berlumuran darah. Hal yang paling membuat Athena terkejut adalah melihat Elang terkapar tidak sadarkan diri di lantai dengan perut yang mengeluarkan banyak darah.
TBC
Part pendek? maaf, tapi sengaja:v
Bercanda wkwkAkhir-akhir ini aku disibukkan dengan dunia kepenulisan. apalagi sekarang megang 3 gc, banyak seminar juga. aku harap kalian ngerti:')
Follow instagram @aniintnputri_
Spam like juga postingan aku🤪Kalo besok enggak sibuk, aku bakalan update lagi.
NEXT?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Boyfriend [SEGERA TERBIT]
Romance[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] 'Sequel COLD KETOS' #Gen4 Berawal dari menolong seseorang membuat Athena terjerat dalam pelukan laki-laki sadis yang begitu posesif. Dia... Lucas Orlando Smith. Lelaki tampan yang merupakan CEO kejam...