Pagi yang indah.
Setidaknya yang Junkyu pikirkan. Berbeda dengan Jihoon yang menganggap setiap pagi bersama Junkyu adalah pagi yang buruk.
Ngeladenin sikap random Junkyu ada udah bikin capek. Sekarang? Baru juga selesai meeting, udah bikin berisik aja.
"Bling bling baby neoreul hyanghan nunpit. Bling bling baby tunaaaaiiitt~"
"Koala! Mending semedi sono daripada berisik,"
Junkyu berdecak malas. Langkahnya ia gerakkan ke arah mejanya berada dan duduk di sana. Di ambilnya headphone nya dan dikenakannya. Ia lalu merogoh ponselnya dari saku jas dan menyetel lagu yang baru saja ka nyanyikan dengan voleme tinggi.
Jihoon kalau teriak-teriak kedengeran lebih berisik daripada Junkyu konser.
Dan setelah nya, tak ada lagi keributan. Mereka diam, sibuk dengan kerjaan masing-masing. Setidaknya hanya untuk setengah jam. Junkyu lalu beranjak dan meraih remot TV yang ada di ruangan Jihoon. Membuat namja Park itu memandang Junkyu heran.
"Mau ngapain?"
"Nonton konferensi pers nya Magnum. Lagu yang tadi ku nyanyiin viral brou. Katanya mereka mau wawancara produsernya juga,"
Jihoon menaikkan sebelah alisnya.
"Dilarang fanboying selama jam kerja, Kim Junkyu,"
"Yaelah. Bentar doang, Hoon. Hehe,"
"Tapi kan-"
"Sssttt,"
Perkataan Jihoon terpotong kala Junkyu telah memencet tombol on pada remot. Layar TV yang semula gelap, kini mulai menampilkan gambarnya.
Jihoon mendengus kesal. Mungkin ia biarkan Junkyu saja. Toh anak itu juga tidak menaikkan volume TV. Jihoon tidak terlalu merasa terganggu. Ia lalu lebih memilih untuk kembali fokus pada pekerjaannya.
Tak lama, Junkyu mulai memanggilnya berulang kali. Jihoon hanya diam tak menanggapi. Masih fokus pada pekerjaannya.
"...-lah inspirasi saya. Di sisi lain, track ini juga men-...."
Sayangnya, fokus Jihoon mendadak menguap ke udara akibat indra pendengarnya mengenali suara yang bersumber dari TV yang Junkyu tonton.
Kepalanya menengadah menatap TV di sana. Tepat bersama dengan Junkyu yang memperhatikan nya dan tidak lagi fokus menonton TV.
"Yoshinori.." lirih Jihoon yang masih bisa Junkyu dengar.
"Aku tak tau siapa itu tapi- yang membuatku memanggilmu ad-"
"...-man saya. Dia mengerjakan ini dengan sungguh-sungguh. 'Kan, Choi Hyunsuk?"
"Ah- ne. Benar. Tapi, semua ini juga kan tid-.."
Jihoon diam. Genggamannya pada pulpennya mengencang. Dan di saat bersamaan, ada rasa sakit menyelubungi hatinya.
ㅡ=ㅡ
Yedam berdiri heran menatap Haruto dan Jeongwoo yang tengah khusyuk menonton entah apa di ponsel mereka. Bahkan kedua orang itu tak menyentuh makan siang mereka. Terlihat sekali bagaimana makanan mereka sudah dingin.
Sret
Yedam mendudukkan dirinya berhadapan dengan Jengwoo dan Haruto. Ia menggeleng kan kepalanya sembari meraih piring Haruto. Menyuapi namja Jepang itu. Begitu pula dengan Jeongwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Come to Me• [𝑝.𝑗ℎ//𝑐.ℎ𝑠] ✔
FanfictionTentang bagaimana Hyunsuk menolak kembalinya Jihoon dalam lingkar hidupnya. . . . ➷ - bxb - dom! pjh - misgendering ! - bhs semi baku