Brak
"Kok gak bilang dari kemarin-kemarin?!"
"Y-ya maaf, Woo. Kita tu ragu bener engga,"
Huft.
Jeongwoo menundukkan kepalanya dan kemudian menaruh nya di meja. Bersembunyi diantara kedua tangannya.
"Ribut ribut apa nih?"
Yedam menoleh pada Jinyoung yang membawa camilan pesanan mereka. Sedari tadi, hanya minuman saja yang menemani. Jadi, biar ada tambah-tambahnya, mereka pesan makanan walau hanya camilan biasa. Lumayan lah. Mumpung pake uang Haruto.
"Hehe. Gak ada kok, hyung. Makasih yaa,"
Jinyoung mengangguk dan kemudian meninggalkan Yedam, Haruto, dan Jeongwoo yang kembali melanjutkan obrolan mereka.
Singkatnya, setelah sebulan, Jeongwoo akhirnya mau bercerita mengenai Jihoon yang ia duga adalah ayahnya. Dan Haruto juga Yedam yang sudah menduganya pun memberitahu Jeongwoo bahwa mereka juga tau.
Haruto tau karena saat itu, di hari ia menemani Yedam, dia melihat Jihoon mengobrol dengan seseorang membawa-bawa nama Hyunsuk dan Jeongwoo. Haruto pun merekamnya dan memberikannya pada Yedam, sehingga Yedam pun tau.
Sayangnya, Haruto sudah memindahkan video nya ke laptop dan sekarang ia tak membawa video nya. Namun, dengan kompak Yedam dan Haruto memberi tau Jeongwoo. Dan ya- Jeongwoo jelas percaya.
Ia kesal karena Haruto dan Yedam tak memberitahunya.
Sayangnya, sejak pindah ke mansion Choi, Jeongwoo tak pernah bertemu Jihoon lagi. Guru nya itu sudah mengundurkan diri dari sekolah. Parahnya lagi- Jeongwoo tak tau dimana tempat kerja Jihoon.
"Hyungdeul?"
Ketiga orang tadi menoleh kala suara seseorang yang agaknya mereka kenal tertangkap indra pendengar mereka.
"Junghwanie?"
"Damie hyung..."
Haruto menganga mendengar Junghwan memakai nama kesayangannya untuk Yedam. Dan lagi- mana pake acara peluk peluk. Mau cemburu, nanti dibilang gak elite cemburu sama anak kecil.
"Jeongwoo hyung~ long time no c. Hehe,"
"Kamu kebanyakan ujian sih,"
Junghwan cemberut mendengar kata ujian. Ia lalu mendudukkan diri tepat di samping Jeongwoo.
"Ya gimana lagi. Kek gak tau kelas 9 aja. Huft. Oh ya, hyungdeul ngomongin apa?"
"Eum-"
"Ngomongin-"
"Anak kecil gak usah ikutan ya,"
"Ruto hyung gitu amat. Damie hyung, pacarmu!"
"Ngaduan,"
"Biarin!"
Bukannya melerai, Yedam justru tertawa. Begitu pula Jeongwoo, seolah lupa dengan keseriusan mereka bertiga membahas sang ayah.
"Jeongu hyung, kalian ngomongin apaa?"
Merasa Yedam dan Haruto kelamaan jawab, Junghwan pun beralih bertanya pada Jeongwoo. Sedang, yang ditanya hanya terkekeh. Sifat dasar Junghwan. Kepoan emang.
"Eum- mendiskusikan orang yang kami duga ayahku," jawab Jeongwoo.
Bukan nya lega karena gak penasaran, Junghwan jelas jadi makin penasaran.
"Eo? Udah ketemu? Siapa siapa siapa? Yang mana orang nya?"
"Namanya Park Jihoon,"
Hm?
KAMU SEDANG MEMBACA
•Come to Me• [𝑝.𝑗ℎ//𝑐.ℎ𝑠] ✔
FanfictionTentang bagaimana Hyunsuk menolak kembalinya Jihoon dalam lingkar hidupnya. . . . ➷ - bxb - dom! pjh - misgendering ! - bhs semi baku