Hyunsuk membuka kedua matanya perlahan. Membiasakan netranya dengan cahaya yang menyambut nya. Pandangannya mengitari sekitar dan menyadari dirinya berada di ruangan yang ia tau sebuah ruangan di rumah sakit.
"Mom?"
Suara Jeongwoo tertangkap indra pendengar nya. Hyunsuk menolehkan pandangannya pada Jeongwoo. Belum sempat bibir Hyunsuk terbuka untuk berbicara pada Jeongwoo, justru suara lain ia dengar.
"Hyunsuk hyung?"
Seketika, ada banyak perasaan yang Hyunsuk rasakan. Namun, amarah mendominasi kala suara itu terdengar.
"Kau- apa yang kau lakukan di sini?" tanya nya ketus pada si pemilik suara.
"Mom- Jihoon ssaem yang bantu Jeongwoo bawa mommy ke rumah sakit," jelas Jeongwoo dengan suara agak bergetar.
Ya- bagaimana ya.
Ia tidak tau harus bicara bagaimana. Ia takut- Hyunsuk akan marah.
Semua ini bermula dari Jeongwoo yang berniat pergi dengan Haruto karena sekolah mereka pulang lebih awal dadakan. Haruto berniat ikut Jeongwoo pulang untuk melihat Hyunsuk, mengingat Hyunsuk baru saja pulang dari rumah sakit.
Namun, Haruto terpaksa pulang ke rumah lebih dulu. Membuat Jeongwoo kembali ke rumah sendirian.
Ketika sampai di depan gerbang, ia mendapati mobil Jihoon. Pandangannya berputar mencari si pemilik. Ternyata Jihoon sedang di depan pintu , menekan bel beberapa kali.
Jeongwoo menghampiri Jihoon yang nampak panik. Ia bertanya dan Jihoon pun menjelaskan bahwa ia sudah berulang kali menekan bel, namun tak ada sahutan dari dalam. Ia juga beberapa kali menelpon pemilik rumah. Sama saja, Hyunsuk tak menjawab nya.
Keduanya khawatir jika ada sesuatu yang terjadi pada Hyunsuk. Jeongwoo pun segera membuka pintu dan mencari Hyunsuk. Begitu pula dengan Jihoon.
Setelah mencari kemana-mana, mereka tak mendapati Hyunsuk di rumah. Terimakasih pada pintu loteng yang terlihat terbuka, Jeongwoo segera naik.
Hal pertama yang Jeongwoo lihat adalah- sosok Hyunsuk yang terbaring tak sadarkan diri di samping sebuah kotak yang Jeongwoo tak pernah lihat. Secara, Jeongwoo juga jarang naik ke loteng.
Jeongwoo yang panik segera meneriakkan nama Jihoon. Meminta bantuan. Ia lalu mendekati Hyunsuk, mencoba membangunkan namja itu. Namun, pandangannya teralihkan pada pigura dan album terbuka yang menampilkan foto Hyunsuk dengan Jihoon.
Ia membeku beberapa saat. Hingga suara langkah Jihoon menyadarkannya. Namja yang setahun lebih muda dari Hyunsuk itu juga memandang tak percaya dengan yang dilihatnya. Reaksinya tak jauh beda dengan Jeongwoo.
Mencoba memprioritaskan Hyunsuk, Jihoon segera mengangkat Hyunsuk dan membawanya ke mobilnya. Mengabaikan Jeongwoo yang sempat menatap Jihoon meminta penjelasan.
"Terimakasih. Dan sekarang- kau bisa pergi," ujar Hyunsuk membuang pandangannya.
Jihoon menunduk. Sedangkan Jeongwoo memandang Hyunsuk dan Jihoon bergantian.
Sret
"Akan ku panggilkan dokter,"
"Tidak perlu repot," sahut Hyunsuk saat Jihoon baru saja berdiri dan berbalik. Hendak keluar.
"Demi kebaikanmu,"
"Kebaikanku? Kau tau apa? Semuanya baik- saat tak ada campur tanganmu, Park Jihoon."
Jeongwoo melirik Jihoon. Namja itu terdiam.
"Mianhae,"
"Simpan maaf mu dan pergi," ujar Hyunsuk sembari terus menahan diri untuk tidak meneriaki Jihoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Come to Me• [𝑝.𝑗ℎ//𝑐.ℎ𝑠] ✔
FanficTentang bagaimana Hyunsuk menolak kembalinya Jihoon dalam lingkar hidupnya. . . . ➷ - bxb - dom! pjh - misgendering ! - bhs semi baku