"Woiii... Bangun udah siang, molor ae lu!"
Lelaki itu menjerit tepat di depan jendela kamar seorang gadis, yang tak lain adalah sahabatnya.
"Woii Nuhaa!!! Gile lu yee udeh jam 6 woi!"
"Iyan iih brisik! ini tuh minggu, mau ngapain? gue pengen ngebo dulu ih"
"Ngeba ngebo, buruan mandi! gue mau ajak lo jalan jalan"
"Gamauu, lo ajak aja Bi Kip sono"
Lelaki itu mulai jengkel, dan langsung nyelonong masuk kedalam rumah Ana.
Nuhana Sadewa, Putri semata wayang Sadewa dan Embun. Panggilan sekolahnya adalah Ana, sedangkan keluarga dan orang terdekatnya memanggilnya Nuha. Gadis periang yang memiliki bayangan nyata, yaitu Ryan Nandavid.
Ya, lelaki yang Ana sebut Iyan tadi adalah bayangan nyata dari Nuhana, bagaimana tidak? dimana ada Nuhana maka disitu ada Ryan.
Ryan dan Ana memang sudah seperti kakak adik, namun kadang mereka tampak seperti sepasang kekasih yang serasi.
Kedekatan mereka yang memang sudah mendarah daging itu, membuat keduanya terasa sesak bila berjauhan.
Mereka seperti sudah ditakdirkan untuk selalu bersama, bisa dilihat dari sekarang ini, sejak Taman Kanak Kanak, hingga kini mereka memasuki kelas satu SMA, dipertemukan di satu sekolah, bahkan disatu kelas.
"Nuha, bangun sayang! Iyan udah jemput tuh" teriak bunda Ana dari luar kamar
Yang dikamar terus saja mengoceh tidak jelas, mulutnya terus saja merutuki Ryan, pasalnya Ryan memang benar benar tidak membuat rencana akan pergi, kebiasaannya adalah menjeput Ana secara tiba tiba, dan memburu-buruinya.
Walaupun Ana terus merutuk, tetap saja ia bersiap untuk pergi bersama Ryan, mau bagaimana? Ana juga tau kalau nantinya dirinya akan merasa senang bersama Ryan.
Karna sejujurnya, kebahagiaan Ana adalah ketika bersama Ayah, Bunda dan Ryan sahabatnya.
🌻🌻🌻
Hallo! Kenalin, ini cerita baru aku, iya anggap saja baru><
.
.
Sebelumnya maaf kalau ada banyak kesalahan atau typo, kalian boleh bantu tandai ya:)
.
.
Babayy kalian:))Vianka Rahma Febrianti
Muara Bungo 12-11-2020
Pukul:23:30
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuhana || Pusing Sendiri
Teen Fiction[ON GOING] FOLLOW AKUN WATTPAD SEBELUM BACA,TAPI GA MAKSA:)) Ana sangat jengkel dengan kelakuan sahabatnya satu ini. Selalu menjemputnya pagi buta tanpa membuat perjanjian. Tentu saja Ana masih berada dalam mimpi indahnya,dan dengan mudahnya sahab...