Pagi ini tentu saja Ana berangkat sekolah bersama temannya. Ryan lagi lagi menggerutu karna Ana masih bersama sahabat barunya itu.
Tapi tetap saja, saat pulang nanti, Ryan pastikan Ana bersamanya.
Hari ini sangat-sangat menyenangkan, pasalnya guru mengadakan rapat dadakan, dan semua murid tentunya merasa bahagia bukan?
"Eh Na, Van, ngantin yuk, gue laper nih" ajak Tari.
"Hayuuk, gue berharap ketemu Gilang deeh aamiin" ujur Ana.
"Yee Gilang muluk lu" ucap Vani sambil menonyor kepala Ana.
Mereka memesan makanan pilihan masing masing, dan langsung menyantapnya dengan tenang.
Disebrang sana, ada Ryan,Vano, Revan, Putra dan Bagus. Saat ini mereka sudah seperti anak geng-geng ngan, mungkin belum berkuasa, karna baru kelas X, mungkin saja.
"Van!" panggil Bagus.
"Apa?" jawab Revan dan Vano serempak.
"Jhaahahahaha, udah gue duga" tawa Bagus yang sangat tampak bahagia itu mengisi penuh di dalam kantin.
"Diem lu nyet!" ucap Revan.
"Nama gue udah pendek gak usah dipersingkat, apa susahnya sih manggil Vano doang" protes Vano.
"Gimana ya kalo Revan Vani Vano lagi bertiga, trus di panggil 'Van' gue yakin Army Indonesia yang bakal teriak, hahaha bercandaaa, lu semua kagak paham" ujur Putra, yang hanya di tatap datar oleh temannya itu.
Putra adalah seorang Fanboy, pantas saja gaya rambutnya keKorea-Korea an, lalu bagaimana penampilan nya diluar sekolah? Apakah keKorea-Korea an juga? Ah sudahlah, ini sangat tidak penting.
"Yan, lu ga ada hubungan apa apa sama Ana?" tanya Revan.
"Enggak"
"Yang bener luu, lu kagak ada sara gitu sama Ana?"
"Gak juga"
"Lu masih normal kan?"
"Masihlah, gile lu!"
"Kalau Ana buat gue boleh?"
"Enak aja lu, gue yang jagain dia dari kecil, eeeh elu yang dapet, gak gak!"
"Yeee itu namanya lu ada apa apa sama Ana, masak perasaan sendiri kaga tau"
"Bodoamat"
"Lu jangan anggep spele, itu Ana cantik,siapa aja mau sama die, ya gak bro?"
"Yoiii!!" jawab Vano Putra Bagus kompak.
"Ya gue gamau aja gue salah langkah, gue takut salah, trus dia ngejauh dari gue"
"Tuh tuh tuh tuh liatt!!" tunjuk Revan kearah Ana Vani dan Tari. Yang langsung di perhatikan oleh Ryan.
Di sebrang sana, Ana di datangi Gilang, tentu saja itu membuat Ana senang.
"Hai, lo Nuhana kan?" tanya Gilang yang langsung duduk disamping Ana.
"I..ya, gue Ana, maaf kak, kenapa ya?" tanya Ana sedikit takut, bagaimanapun Gilang adalah kakak kelasnya, jadi dia harus berhati-hati.
"Gue mau ajak lo jalan malam ini, mau?" tawar Gilang.
"E..em gatau deh kak" jawab Ana ragu, karna mereka baru saja kenal, apa kata orang nanti.
"Yaudah, chat gue kalau lo mau" ujur Gilang dan langsung pergi
"Na Ana, lu mau??" tanya Vani ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nuhana || Pusing Sendiri
Teen Fiction[ON GOING] FOLLOW AKUN WATTPAD SEBELUM BACA,TAPI GA MAKSA:)) Ana sangat jengkel dengan kelakuan sahabatnya satu ini. Selalu menjemputnya pagi buta tanpa membuat perjanjian. Tentu saja Ana masih berada dalam mimpi indahnya,dan dengan mudahnya sahab...