NPS || 7

24 14 4
                                    

"Iyan, yang ini atau yang ini?" tanya Ana menyodorkan dua novel yang berbeda.

"Dua-dua nya aja"

"Ih Iyan, uang gue mana cukup"

"Biasanya juga pakek uang gue"

"Hehe, eh jangan jangan lo di gaji ayah ya setiap mau jalan sama gua?

"Enak aja, emang gue bodyguard lo apa"

"Ya abis, setiap jalan dari dulu sampe sekarang apa apa elo yang bayarin, gue cuman kadang-kadang aja bayar sendiri"

"Malu dong gue, gue yang ngajakin jalan, jadi itu sebagai bentuk tanggung jawab gue, dan lo jangan belanja banyak banyak juga, bangkrut gue"

"Diiih dasar"

"Udah ayok, mau apa lagi?"

"Kebawah, liat binder"

"Iyan, lo gak pingin pacaran? Lo kan udah gede, udah gak SMP lagi, emang lo gak malu jomblo?"

"Emang lo punya pacar?"

"Enggak"

"Emang lo gak malu jomblo?"

"Iiih nyebelin lo" desis Ana sambil memukul lengan Ryan.

Sepertinya akan tetap seperti itu, selalu mengelak jika ditanya soal pacar.

Saat ini mereka sedang duduk dipinggir jalan, di grobak mamang telur gulung.

Ana merengek ingin telur gulung, katanya di Mall tidak akan menemukan jajanan selezat ini.

"Iyan, mau gak?"

"Gak, iyyek" ucap Ryan dengan gaya sok muntah.

"Lo belum nyicip kelezatannya telor ayam, susah amat tinggal nyicip doang, kalo gak enak ya di lepeh aja"

"Gak, gak mau!"

"Ih Iyaan, ayo dong ciciip, aaaaa" ucap Ana sambil menyuapkan satu tusuk telur gulung kedalam mulut Ryan.

Seperti di hipnotis, Ryan ikut mengangakan mulutnya. Tidak bisa berbohong lagi, telur ayam emang sangat lezat.

"Enak gak?" tanya Ana

"Gak! Yok pergi" ucap Ryan seperti mengalihkan pembicaraan.

Ana dibuat senyum geli dengan tingkah Ryan barusan, Ana yakin setelah ini telur akan menjadi makanan favorit Ryan.

Sesuai rencana, waktu menunjukkan pukul 16:00 waktunya untuk jalan-jalan.

Entah kemana tujuan dua sejoli ini, mungkin bensin Ryan terlalu penuh, hingga membuatnya ingin menghabisi bensin itu hari ini juga.

Beberapa kali mereka berhenti di jajanan pinggir jalan, jajanan pinggir jalan mungkin adalah jajan favorit Ana sejak dulu.

Seperti sekarang ini, Ana tengah duduk di bawah pohon memakan batagor dengan pop ice taro kesukaannya.

Beda dengan Ryan, Ryan makan siomay dengan pop ice leci kesukaannya, memang tidak salah jika jajanan ini menjadi jajanan favorit Ana, karna tidak bisa dibohongi pula, kalau makanan ini memang makanan yang paling lezat.

"Nuha, lo gk lagi sukak sama siapa gitu?" tanya Ryan ragu.

"Enggak, gk minat"

"Serius?"

"Iya" jawab Ana singkat masih dengan mata yang tertuju pada mangkok batagornya.

"Gue mau bilang sesuatu"

"Apa?" tanya Ana yang tampak penasaran, dan memutar arah tubuh agar menghadap langsung pada Ryan.

"Gue suka sama. . ."

Nuhana || Pusing SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang