NPS || 5

33 20 0
                                    

"Aduuh, ayah kok gabisa dihubungin sih" keluh Ana.

"Maaf mbak, apa mau saya telpon taxi lain?" tawar pak Taxi itu.

"Mmm boleh deh pak"

Di perjalanan pulang menuju rumah, Taxi yang ditumpangi Ana mogok di tempat yang tidak sepi, namun juga tidak ramai.

Ia sengaja tidak menghubungi Ryan, apa yang harus Ana bilang kalau ia minta jemput Ryan.

"Nuha" panggil seseorang, batin Ana langsung buru-buru berkata 'Mampus gue'

"Lo ngapain disini?" tanya nya lagi.

"Ini Iyan, Taxi yg gue tumpangi mogok nih" jawab Ana, ya seseorang itu adalah Ryan

"Dari mana lo?"

"Dari...ketemuan sama Vani sama Tari di cafe"

"Kok lo gak ngajak gue?"

"Yaa kan gue bisa sendiri"

"Kok Vani gak nganter lo pulang?"

"Yaa kan gue bisa sendiri"

"Ck! Cepet naik"

"Makasih ya pak" ucap Ryan pada Pak Taxi itu, dan langsung pergi dari sana.

Ana saat ini benar-benar dibuat merasa bersalah dan tentunya merasa takut, takut kalau Ryan mengetahui semuanya.

Namun sepertinya Ryan mengetahui semuanya tanpa sepengetahuan Ana.

"Van Van, tunggu bentar" panggil Ryan.

"Ngapa lo Yan?" tanya Vani.

"Tadi Gilang ngomong apaan sama Ana?"

"Gilang ngajakin Ana jalan ntar malem, gatau kemana"

"Oke thanks"

"Oke"

Beberapa menit setelah itu.

"Tunggu woi! " panggil Ryan sedikit menjerit. Yang merasa terpanggil langsung saja menoleh

"Lo Gilang kan? Ada urusan apa lo sama Ana?" tanya Ryan.

"Bukan urusan lo, emangnya lo siapa?" jawab Gilang tak kalah ketus.

"Gue pacarnya" tanpa memperdulikan omongan Ryan, Gilang langsung saja pergi dari sana.

Ryan menatap bingung kepergian Gilang, Ryan pikir Gilang akan memberi satu atau dua tiga begoman padanya, namun nyatanya tidak.

Langsung saja Ryan lari menuju parkiran,ia lupa kalau Ana pasti sudah menunggunya.

"Huuh,, huh! Capekk" keluh Ryan.

"Dari mana lo? Lari lari, dikejer anjing? lari lari tapi nyampenya lama" cetus Ana.

"G..gue dikejer Revan, hah hah capek" ucap Ryan yang masih ngos-ngossan.

Ryan tentu saja berbohong.
Dan malamnya Ryan membuntuti kemana jalan Ana.

Sampai Ryan pun tau kalau Ana ditinggal pergi oleh Gilang.

"Nuha" panggil Ryan.

"Hm? " jawab Ana dengan tangan sudah melingkar di punggung Ryan.

"Lo jujur aja deh, gue jugak udah tau semuanya, gue peringatan jangan deket deket sama siapapun lagi"

"Lah lah, kok gitu, gak bisa, gue jugak pengen pacaran kalik"

Nuhana || Pusing SendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang