Rasa | P r o l o g

10 0 1
                                    

~ p r o l o g  r a s a ~

*-/+ 267 kata.
*vote jika suka.
*ndak suka ya ndak papa.

~ H a p p y R e a d i n g ~

Setiap orang pasti miliki masa lalu yang begitu membekas dalam ingatan, juga tanpa sadar dapat menjadi latar belakang terbentuknya karakter seseorang yang kita lihat sekarang. Namun kita juga tak bisa menyimpulkan hanya dengan saling jabat tangan dan melontarkan nama untuk saling berkenalan. Itu tidaklah cukup, karena yang dibutuhkan untuk menyimpulkan karakter seseorang adalah waktu bersama yang lebih lama, untuk dapat mengenal dan meraba rasa yang sebenarnya kita punya lalu menyimpulkan nya dengan kata.

“Kamu mungkin berpikir aku cuma buang - buang waktu, karena kurang kerjaan, mungkin? Jadi ngikutin kegiatan kamu seharian ini,” tanya lelaki itu pada seorang gadis yang duduk di sebelahnya.

Mereka berdua saling kenal, namun tampak tak saling kenal.

“Memang iya kan?” jawab gadis itu acuh tak acuh.

“Menurut kamu, keliatan nya gimana?” tanya lelaki itu membalikkan pertanyaan.

"Kurang kerjaan." jawab gadis itu dengan nada datar, lalu beranjak dari posisi duduknya bersiap untuk melangkah.

Lelaki itu memilih diam sesaat, sengaja ingin melihat respon sang gadis selanjutnya.

"Tapi memang seperti ini caraku mengenal seseorang." ungkap si lelaki membuat sang gadis mengurungkan niatnya untuk melangkah.

"Bukan nya kita gak bisa menyimpulkan baik - buruknya seseorang hanya dengan sekali pertemuan?" tanya si lelaki.

Gadis itu diam, bahkuan tak menolehkan muka sedikitpun.

"Karena mungkin, yang kita temukan saat pertemuan hanya sebuah topeng kepalsuan." lanjutnya lagi, tanpa menghiraukan bungkamnya sang gadis.

Hingga beberapa saat masih tak terdengar jawaban, membuat lelaki itu menghela nafas sebelum kembali berbicara.

"Kata kamu aku kesini karena kurang kerjaan?" Tanya lelaki itu lagi, namun tak ada tanda - tanda sang gadis ingin menjawab.

"Padahal bukan." ucap lelaki itu menjawab pertanyaan nya sendiri.

"Aku ke sini karena inget kata pepatah. Katanya, tak kenal maka tak sayang. Mangkanya aku ajak kamu kenalan biar bisa saling sayang. Kalo gak saling kenal terus aku udah sayang duluan kan kasian, nanti sakit hatinya sendirian... " Ujar Sastra dengan wajah yang serius namun terdengar jahil.

Gadis itu tak tersenyum, tak juga tertawa.

Respon gadis itu justru diluar dugaan, "Basi!" sentak gadis itu lalu benar - benar melangkah pergi.

Namun lelaki itu tak marah, malah merekahkan senyum dengan mata terus menatap lurus pada gadis yang pelan - pelan menjauh dari pandangannya.

"Nyatanya, masa lalu masih begitu mempengaruhi hidup mu, Ranin." lirih Sastra pada diri sendiri.

Tanpa kamu sadari kamu adalah lelaki kedua yang berhasil mengingatkan ku akan cinta pertama. Kalian berdua terlihat sama, namun berada dalam raga yang berbeda dan semoga saja kamu tak sama - sama memilih menutup akhir cerita bersamaku dengan luka yang sama.” -Ranin.

To be continue...

Spam next di sini 👉

Spam komentar di sini 👉

Spam emoticon di sini 👉

a/n :

Sok iya banget kayak banyak aja yang baca, mohon maap yak🙈🙏
Tapi kalo mau boleh banget kok, spamnya di tunggu!

Bikos spam vote & komentar darimu adalah asupan semangat ku!

And

Selamat tahun baru!
Happy new year!
See you next year! eh, maksudnya next chapter.

Jangan lupa votement, babay!

Story Of RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang