Something to Say

243 46 45
                                    

Jeonghwa sama Hyunjin jalan cepat hampir berlari dirumah sakit menuju ruangan dimana Kyuna dirawat. Acara date mereka harus terpaksa dihentikan setelah Donghyun ngehubungi Hyunjin dan ngasi tau kalo Kyuna sekarang ada dirumah sakit.

Jeonghwa ngatur nafasnya yang terengah-engah karna habis lari. Dia ngebuka pelan pintu ruangan itu dan ngeliat Kyuna yang terbaring lemah. Jeonghwa ngedeket ke ranjang dimana Kyuna terbaring terus ngeliat wajah pucat Kyuna. "Kyuna kenapa, kak?" Tanya Jeonghwa,

Donghyun yang tadinya duduk langsung berdiri buat ngasih jalan Jeonghwa biar bisa lebih deket ke Kyuna "Kyuna pingsan didepan restoran" jawab Donghyun

"Hah? Pingsan didepan restoran?" Jeonghwa balikin badannya menghadap ke Donghyun,  "Kyuna gamungkin tiba-tiba pingsan tanpa sebab, Kyuna ga sama kakak?" Tanya Jeonghwa lagi,

"Hwa.." Hyunjin jalan ngedeketin Jeonghwa, terus megang pundak pacar nya yang lagi nahan emosi,

"Dia bilang mau sendiri, jadi dia keluar resto sendirian" jawab Donghyun,

"TaPI! Lo harusnya ngikutin dia, kak.. Lo.." Jeonghwa nahan kata-katanya, kalo enggak, perkataan pedes dan nyakitin bisa aja Jeonghwa keluarin tanpa sadar. Alasannya karna Jeonghwa kesel, pertama, Donghyun udah ngambil waktu Kyuna bareng dia, kedua, ketika mereka berdua, Kyuna malah berujung terbaring lemes  dirumah sakit.

"Hwa.. udah. Duduk dulu ya" kata Hyunjin selembut mungkin buat bujuk Jeonghwa biar lebih tenang.

Dia ngajak Jeonghwa buat duduk disofa, tapi Jeonghwa nolak "gue mau duduk disini aja, Jin.." kata Jeonghwa dan Hyunjin pun ngangguk "oke" katanya terus ngusap-ngusap punggung Jeonghwa dan jalan ke sofa buat duduk.

"Nanti Kyuna bakal check up setelah siuman" kata Donghyun ke Jeonghwa yang lagi megang tangan Kyuna yang dingin, "iya" jawabnya tanpa noleh ke Donghyun.

"Jin, tolong telfonin Jeongin. Dia pasti nungguin Kyuna diru..."

"Biar, saya aja yang kasih tau Jeongin" potong Donghyun. Jeonghwa udah rolling eyes dan akhirnya diem aja.

Karena diem-dieman, Hyunjin akhirnya ngeiyain dan ngebiarin Donghyun pergi buat ngasih tau Jeongin dan sekalian ngajak dia kerumah sakit.

----

Seungmin duduk dibangku besi menghadap lapangan lintasan pesawat. Di bangku panjang itu cuma keisi dia sendirian ditemenin koper dan tas ransel yang dia letakin disebelahnya.

Seungmin ga nyangka dia sampe disini, dengan setengah hati, ninggalin kota tempat tinggalnya, ninggalin orang-orang baik yang ada dilingkungannya, ninggalin sahabat, pacar. Berasa Seungmin gaakan ketemu mereka lagi dengan suasana yang sama. Seungmin sedih, gimanapun dia ngerasa nyaman banget berada disini.

"Kakak mau kemana?" Tanya gadis kecil yang tiba-tiba menghampiri Seungmin. Seungmin tersenyum lalu mengusap pelan rambut gadis kecil itu "mau pergi" jawab Seungmin,

"alan-alan? Naik pecawat?"

Seungmin ngangguk sambil senyum,

"Tapi kok, kakak ga ceneng?" Tanyanya lagi sambil mencoba membuka jelly dari bungkusnya.

Senyuman Seungmin seketika pudar, lalu dia ngambil bungkus jelly gadis kecil itu dan bantu bukain, "seneng kok" jawab Seungmin sambil nunjukin senyumnya,

Gadis kecil itu memiringkan kepalanya "kakak angan boong. Aku tau lho.."

Seungmin melihat gadis kecil itu dengan lembut, namun tidak bisa bales perkataan anak kecil itu,

"Kalau kakak cedih, kakak angan pegi" tambah gadis kecil itu lalu menyodorkan jelly ke Seungmin. Tepat setelah Seungmin menerima jelly, gadis kecil itu panggil oleh orang tuanya kemudian langsung pergi meninggalkan Seungmin yang masih terdiam ditempat.

[3] Revert || Kim SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang