08

3.3K 426 15
                                    

Kali ini kau tak bohong, bahwa kau merasa gugup bukan main. Semenjak menginjakan kakimu di rumah paman Seungcheol, kau tak henti-hentinya meremas ujung dressmu sembari terduduk tegak.

Kau yang terduduk di ruang tamu seorang diri kini tengah menunggu kedatangan si tuan rumah bersama Seungcheol yang dengan senang hati menjemput pamannya sendiri untuk menemuimu.

"Paman, kenalkan ini (y/n), kekasihku. Dan (y/n) sayang, ini pamanku. Choi Daewool."

Kau segera beranjak dari dudukmu dan membungkuk untuk memberikan hormat tertinggimu padanya.

"H-halo, perkenalkan nama saya Hwang (y/n). Senang bertemu dengan anda, Tuan." Ucapmu

Laki-laki paruh baya itu tersenyum dan mempersilahkanmu untuk duduk kembali. Demi apapun, penampilan pamannya tidak mencerminkan tindakan kriminalnya selama ini. Ia terlihat biasa saja, justru cenderung sangat ramah senyum.

"Jangan panggil tuan, aku ini sebentar lagi akan jadi pamanmu juga kan? Panggil paman saja." Jelasnya

Kau memandanginya bingung. Namun melihat Seungcheol tersenyum saat mendengar perkataan pamannya itu, kau jadi tau arti dibaliknya. Seungcheol benar-benar serius ingin menikahimu dan menjadikanmu bagian dari keluarganya.

"Baiklah, P-paman." Balasmu canggung

"Sayang, santai saja. Pamanku tidak akan mengigitmu." Ucap Seungcheol yang berada di sampingmu.

Choi Daewool tersenyum lega saat melihat interaksi kecilmu dan Seungcheol yang berusaha mengurangi rasa gugupmu.

"Tenang saja, (y/n). Paman tidak akan menginterogasimu seperti kebanyakan orang tua. Paman juga sudah tau latar belakang keluargamu dari Seungcheol. Mana mungkin paman menolak memberi restu pada kalian. Yang terpenting adalah kebahagiaan kalian." Jelas laki-laki paruh baya itu.

Kau menatap Seungcheol yang kemudian mengangguk padamu. Memberikan tanda bahwa kau tak perlu menjelaskan apapun karena ia sudah meyakinkan pamannya bahwa kau memang pantas untuknya.

Sayangnya, latar belakang keluargamu yang kau ceritakan pada Seungcheol itu hanya sebatas karangan belaka. Dan kau benar-benar tak percaya bahwa Seungcheol semudah itu mempercayaimu tanpa mencari tahunya lebih dulu. Padahal ia bisa saja menyewa detektif handal untuk mengulik kehidupanmu.

"Kapan rencananya kalian akan menikah? Jangan terlalu lama, usiamu sudah sangat mapan untuk mebikah Seungcheol." Tanya Paman Daewool

"M-menikah?" Tanyamu sedikit terkejut.

Bukankah itu sesuatu yang sangat penting dan membututhkan diskusi kedua pihak terlebih dahulu? Tapi mengapa Seungcheol... aish! Laki-laki itu bahkan tak melamarmu dengan benar.

Tapi bukan itu yang membutmu gugup bukan main saat ini. Menikah bukanlah rencanamu. Rencana dari peran yang kau jalankan saat ini hanya sampai membuat Seungcheol membeberkan rahasia terbesarnya, itu saja.

"Melihat dari raut wajahmu, sepertinya Seungcheol belum melamarmu ya?"

"Y-ya? Ah... sebenarnya dia sudah sempat membicarkan hal ini denganku, paman. Tapi aku pikir itu hanya rencana yang masih sangat jauh. Maka dari itu aku tak memikirkan apapun tentang pernikahan." Tuturmu

"Aihsss bocah ini! Bagaimana bisa kau belum melamarnya dengan benar? Kau bilang kau mencintainya sampai ingin mati. Jadi begini caramu mencintainya sampai ingin mati itu hm? Tck!" Paman Daewool terlihat memarahi Seungcheol. Tapi yang dimarahi hanya tersenyum lebar sembari menggaruk tengkuknya.

"Aku sudah ingin melamarnya, tapi paman mengacaukan segalanya."

"Jangan banyak alasan." Kesal paman Daewool.

When The Sun Goes Down [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang