02

4K 486 13
                                    

Kau bersumpah tak akan menerima misi semacam ini lagi, itupun jika kau bisa menolak. Nyatanya, kau sudah masuk ke mulut harimau. Meskipun seharusnya kau merelakan segalanya agar penyamaranmu berjalan dengan baik, tapi kau merasa berat untuk merelakan satu hal.

Kehormatanmu.

Sialnya, hal itulah yang diinginkan pria bajingan seperti Seungcheol.

Deg!

Tubuhmu menghantam dinding tatkala Seungcheol menghimpitmu dengan tubuhnya dan mencium bibirmu dengan kasar dan terburu-buru.

Meski bukan ciuman pertamamu, tapi kau tau apa yang ia cari dengan ciuman yang tergesa-gesa ini.

"Eungh! Lepas!"

Lenguhan itu bukan lagi keluar dari mulut seseorang yang berpura-pura, tapi itu memang tak sengaja keluar dari mulutmu ketika tangan besar Seungcheol mulai meraba dan meremas sesuatu yang tak seharusnya ia sentuh.

Namun tak semudah itu untuk membuatnya menjauh dari tubuhmu. Kau bahkan tak sadar jika Seungcheol membawamu kesebuah kamar yang kau perkirakan masih satu gedung dengan bar tadi.

"Le-hhmpp!"

Lagi-lagi ia mencium bibirmu dengan rakus. Seolah ia tak akan lagi bisa menikmati bibirmu. Memang seharusnya seperti itu karena kau tak akan lagi membiarkannya melakukan apapun pada tubuhmu.

"Kau sengaja menggodaku kan? Lalu kenapa masih memberontak, hm? Kau pikir aku tak tahu kau hanya pura-pura mabuk?" Bisik Seungcheol

Kau terdiam. Rupanya pria yang tengah mengecapi lehermu itu benar-benar jeli dan pintar.

"Aku mau mencari adikku...lepas!"

Seungcheol yang awalnya terus mendesakmu tiba-tiba terdiam dan melangkah mundur. Ia menatap matamu dengan tatapan yang sulit diartikan. Sementara kau masih terengah-engah akibat perebutan oksigen tadi.

"Siapa nama adikmu?"

Kau terdiam selama beberapa detik untuk mengarang nama seseorang yang sekiranya familiar.

"Haerin. Jung Haerin." Balasmu

Seungcheol terdiam sembari melipat tangannya di depan dada. Matanya masih menelisik tubuhmu dari bawah hingga ke atas.

"Kau mau bertemu dengannya?"

Kau tak habis pikir, mengapa laki-laki ini sangat mudah masuk ke perangkapmu. Tapi kau tak bisa mengabaikan setiap perkataannya, karena bisa saja itu semua adalah  jebakannya.

"Jadi kau yang membawa kabur adikku?"

Kali ini kau tak perlu lagi berpura-pura lantaran laki-laki itu sudah mengetahui bahwa kau berpura-pura. Daripada bersikeras untuk mengikuti alurmu, akan lebih baik jika kau mengikuti alurnya saat ini. Selama dia tidak mengetahui siapa dirimu sebenarnya, kau rasa alur yang ia ciptakan akan sangat membantumu.

"Wahh... harus ku akui akting mabukmu benar-benar sangat bagus.ĺ"

Ia terkekeh sembari mengangkat tangan untuk bertepuk tangan ke arahmu.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, cepat kembalikan adikku." Ucapmu dengan menatap matanya menantang

"Wow, kau benar-benar sangat menarik. Bagaimana jika kita buat kesepakatan, manis?"

"Kesepakatan apa?"

Seungcheol lagi-lagi menghimpitmu dan mencuri satu lagi ciuman dari bibirmu sebelum ia melanjutkan perkataannya.

"Be mine and I'll let your sister free" bisiknya

Ia bahkan membubuhkan remasan di bokongmu ketika ia telah berhasil menyelesaikan kalimatnya.

When The Sun Goes Down [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang