06

4K 467 11
                                    

WARNING!!! MATURE CONTENT !!!
STRICTLY FORBIDDEN FOR CHILD
🌚🌚🌚

*doublenya akan aku up 1 jam setelah ini
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah limabelas hari sejak kejadian Seungcheol pulang dalam keadaan mabuk dan menangis. Tapi sampai saat ini kau masih tak tau apa penyebab ia melampiaskan kekesalannya dengan minum-minum dan berakhir mabuk. Kau yakin Seungcheol punya toleransi alkohol yang tinggi, maka dari itu pasti ada alasan kuat dibalik tindakannya itu.

Tapi kau tak mau terburu-buru lagi. Karena jika kau terburu-buru, Seungcheol pasti akan curiga. Jadi selama dua minggu lebih ini kau hanya berusaha menjadi pelayan nafsunya dengan baik. Meski tak jarang juga ia tak melakukan itu padamu dengan alasan tak ingin, padahal kau tau alasan di balik itu adalah karena dirimu yang mengeluh sakit.

Tapi lagi-lagi hari ini Seungcheol pergi tanpa meninggalkan kabar. Awalnya kau merasa biasa saja karena kehadirannya juga tak berpengaruh padamu.

1 hari

2 hari

3 hari

4 hari

5 hari berlalu.

Dan kau rasa itu sudah cukup.

Kau merasa diabaikan. Belum lagi tak ada aktivitas apapun yang bisa kau lakukan di apartement mewahnya itu. Tak ada petunjuk yang bisa kau temukan, karena bisa kau pastikan bahwa kau sudah menggeledah apartement itu dengan detail.

Kau merasa sangat bosan dan merindukan kehadirannya meski setiap kali melihatnya kau merasa kesal.

"Kapan dia akan pulang?" Tanyamu pada pelayan yang lagi-lagi terkejut saat mendapati dirimu di ambang pintu dapur.

"N-nona, anda mengagetkan kami."

"Ahh maaf, tapi aku penasaran. Sebenarnya apa yang Master kerjakan sampai lupa pulang selama 5 hari lebih?" Tanyamu

"Hm.. kami juga tidak tau nona. Kami hanya seorang pelayan yang ditugaskan untuk mengurus keperluan anda dan Master selama disini."

Kau menghela napas. Setelah berterimakasih pada mereka, kau langsung pergi ke arah balkon.

Memandangi padatnya jalan raya di bawah sana. Lampu sorot mobil-mobil itu terlihat kecil sehingga sangat indah jika dilihat dari atas sini. Udara malam juga mendukung suasana hening yang kau ciptakan.

"Sebenarnya apa yang dia kerjakan sampai tak pulang-pulang?!" Kesalmu

Namun tak disangka seseorang tiba-tiba merengkuh pinggangmu dari belakang.

Grep!

Tak lupa membubuhi kecupan di bahumu yang terbalut piama kebesaran milik orang itu.

"Aku pulang."

Kau menoleh dan langsung menghempaskan tangannya yang ada di perutmu.

"Kemana saja?" Tanyamu dingin

"Hm... ada yang harus aku urus."

"Ku pikir lupa jalan pulang." Balasmu ketus

Seungcheol terkekeh kemudian melirikmu dari atas sampai bawah.

"Sebegitu merindukanku ya, sampai-sampai memakai piyamaku?"

Kau mendengaus kemudian meninggalkannya menuju kamar. Sesampai di kamar, kau langsung membaringkan tubuhmu di atas ranjang dan menyelimutinya sampai diatas kepalamu.

Bukan karena tak bisa menjawab pertanyaannya, hanya saja kau merasa malu karena ketahuan memakai pakaiannya tanpa ijin.

Tak lama kemudian kau merasakan kasurmu terhenyak dan ada tangan besar yang memelukmu dari belakang. Ia bahkan tak menyikap selimutmu lebih dulu.

When The Sun Goes Down [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang