07

3.8K 432 7
                                    

Setelah terkurung dalam apartement Seungcheol selama hampir satu bulan penuh, akhirnya kau bisa merasakan udara segar jalanan kota yang cukup padat.

"Wahh! Astaga, aku sampai lupa rasanya pergi berkeliling kota seperti ini." Ungkapmu

Kau menoleh pada Seungcheol yang terlihat sangat tampan ketika mengendarai mobilnya ini. Ya, kali ini ia mengajakmu ke suatu tempat tanpa mengikutsertakan pengawal dan supirnya. Tentu hal ini merupakan pertama kalinya bagimu melihatnya pergi seorang diri tanpa penjagaan.

Ingat saat pertama kali kalian bertemu? Bahkan saat di bar saja, ia membawa pengawalnya. Nampaknya kali ini ia sudah sangat mempercayaimu.

"Maaf mengurungmu terlalu lama. Hari ini kita akan pergi ke mall untuk berbelanja kebutuhanmu." Balasnya

"Kebutuhanku?" Tanyamu bingung

Seungcheol tersenyum kemudian dengan tangan kanannya ia mengusap puncak kepalamu dengan gemas.

"Apa maksudnya dengan kebutuhanku?" Tanyamu lagi

"Kau akan tau nanti, sayang."

Kau memajukan bibirmu sembari menghela napas cukup keras. Sebenarnya sengaja, agar Seungcheol tahu bahwa kau merajuk.

Tapi sayangnya ia tetap tak mempedulikanmu dan melajukan mobilnya hingga beberapa menit kemudian kalian sampai di pusat perbelanjaan barang-barang branded.

"Wahh... kau mau menghabiskan uangmu untuk hal-hal yang seharusnya bisa dibeli dengan harga lebih murah ya?" Tanyamu saat ia dengan perhatiannya melepaskan seatbelt milikmu.

Lagi-lagi ia hanya tersenyum manis tanpa banyak menanggapi perkataanmu.

"Seungcheol, kau sedang tidak sakit kan? Kenapa dari tadi aku bertanya, kau hanya tersenyum?" Tanyamu

Oke. Kali ini kau sangat cerewet. Sifat ini akan keluar ketika kau merasa  sangat-sangat penasaran akan sesuatu. Sifat ini juga tidak biasanya kau tunjukan ketika sedang menyamar, tapi entah mengapa dengan Seungcheol, kau seperti tidak sedang menyamar lagi. Semua sifat-sifat aslimu keluar dengan begitu saja.

"Seungcheol! Aku bertanya padamu!" Kesalmu karena ia melangkah mendahuluimu yang terus mengekorinya.

Entah apa yang ia cari, di dalam pusat perbelanjaan ini, dia sudah memasuki tiga toko pakaian yang harganya sudah pasti fantastis.

"Sebenarnya kau mencari apa sih?! Kebutuhanku itu apa? Aku merasa tak-"

Chu~

"Kau cerewet sekali. Seperti anak ayam yang tak diberi makan seharian." Ucapnya diselingi tawa setelah ia mencuri kecupan di bibirmu.

Baiklah, dia menciummu di tengah-tengah keramaian seperti ini. Dan kau dapat melihat tak sedikit orang yang menjadikan kalian pusat perhatian mereka.

Dengan begitu kau langsung menutupi wajahmu dengan kedua telapak tanganmu.

"Aihsss! Dasar tidak tau malu! Kita sedang di keramaian, jika kau lupa." Ucapmu yang kemudian berjalan mendahuluinya.

Tak lama setelah itu Seungcheol berhasil menyusulmu dan langsung merangkulkan tangannya ke bahumu. Dia tidak tau bahwa hal itu hanya semakin membuatmu malu.

Intinya, dia laki-laki tidak tahu malu.
.
.
.
.
.
Setelah hampir dua jam hanya berkeliling tanpa tujuan yang jelas, akhirnya Seungcheol mengajakmu masuk ke salah satu butik dengan brand ternama di mall tersebut.

"Tolong carikan dress yang sesuai dengan kekasihku untuk acara formal." Ucapnya pada pelayan yang menghampiri kalian.

"Acara formal?" Tanyamu pada Seungcheol, tapi belum sempat mendengar jawabannya, seorang pelayan menghampirimu.

When The Sun Goes Down [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang