Sudah lebih dari satu minggu ini kau merasa benar-benar aneh. Yang kau maksud aneh itu karena setiap harinya kau merasa semakin memperhatikan Seungcheol. Bukan sebagai targetmu melainkan sebagai seorang lelaki.
Ia juga semakin menunjukan rasa sayangnya padamu. Menambah kesan bahwa kau benar-benar dihargai olehnya tak seperti saat pertama kali bertemu.
Kau mendongak menatap wajah Seungcheol yang tertidur pulas setelah semalaman bercinta denganmu. Wajah tidurnya benar-benar damai. Tak bisa kau gambarkan bagaimana rupawannya seorang Choi Seungcheol ketika memjamkan matanya itu.
"How can I deny this feeling for you? I think I've fallen too deep." Gumammu sebelum ikut menyusulnya ke dunia mimpi.
Memeluk tubuhnya erat sembari bersandar di dadanya, mungkin akan menjadi hal yang paling kau sukai setelah ini.
.
.
.
.
Pagi harinya kau terbangun dan tak mendapati Seungcheol di sebelahmu. Kau yang masih mengumpulkan kesadaranmu itu lantas mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan untuk mencari sosok tersebut.Dan kau dapat melihat Seungcheol sedang memakai dasinya di depan cermin panjang lemarinya.
"Sayang?" Panggilmu sembari mengusap matamu.
"Kau sudah bangun? Tidurlah lebih lama, kau pasti lelah kan?" Balasnya
Kau menggeleng kemudian menjawabnya.
"Kau mau kemana?" Tanyamu setelah mendapati sebuah koper besar tak jauh dari tempatnya berpijak.
"Aku akan pergi ke Jepang selama satu bulan. Ada yang harus aku urus mengenai pembukaan cabang perusahaanku disana."
Kau segera membuka mata dan mendelik terkejut.
"Satu bulan?!" Pekikmu
"Satu bulan bukan waktu yang lama sayang. Aku janji setelah pekerjaanku selesai, aku akan segera kembali." Tuturnya.
Kau menyikap selimut yang menutupi tubuh polosmu dan mulai berjalan mendekatinya dengan perasaan tak rela.
"Satu bulan itu sangat lama Seungcheol! Kenapa sangat mendadak? Kenapa kau tak bilang padaku lebih dulu? Atau kau bisa mengajakku juga kan?" Tanyamu sembari memohon
Seungcheol memperhatikan pantulan tubuh indahmu dari cermin namun kemudian ia melepaskan jas yang sudah dikenakannya untuk menutupi tubuhmu.
"Aku janji aku tidak akan merepotkanmu, ya? Ajak aku pergi juga. Ku mohon." Ucapmu
Bagaimana bisa ia meninggalkanmu disaat kau benar-benar sudah mencintainya? Kau baru saja memantapkan hati untuk mencintainya semalam, tapi ia langsung meninggalkanmu seperti ini. Benar-benar menyiksa.
"Sayang, kali ini aku benar-benar tak bisa mengajakmu. Terlalu berbahaya. Kau tau kan penjahat sepertiku memilki banyak musuh? Aku tak mau kau terluka." Ucapnya sembari memegangi bahumu erat.
Kau menghela napasmu pelan. Kau benar-benar tak rela ia pergi di saat kau sedang sangat menyayanginya. Di saat kau membutuhkannya setiap hari bahkan setiap menit. Kau tak akan isa melalui harimu tanpanya.
"Karena aku tau kau pasti akan sangat bosan menungguku selama satu bulan, maka dari itu kau ku ijinkan untuk pergi jalan-jalan. Tapi harus dengan pengawalku." Tutur Seungcheol kemudian tersenyum dan mencium pundak kepalamu
"Sebenarnya aku tak menginginkan hal itu, tapi jika memang boleh, aku ingin mengajak pelayanmu juga. Kasian mereka tak pernah keluar dari sini. Bolehkan?"
Seungcheol mengusap pipimu lembut.
"Boleh, sayang. Apapun untukmu." Balasnya
Kau tersenyum kemudian menarik tubuh Seungcheol dan memeluknya dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Sun Goes Down [M] ✔
FanficLaki-laki di sudut lorong itu tertawa nyaring ketika melihat wanitanya tengah menyeret tubuhnya sejauh mungkin dari hadapan laki-laki itu. "Pergilah, babe. Tapi akan ku pastikan kau kembali ke sini. Karena aku adalah nerakamu. Tempat dimana para pen...