10

4K 466 43
                                    

Teruntuk kalian yang suka bolak balik liatin vote chapter sebelumnya udah sampe 100 atau belum, aku padamu gaisseu😭😭😭💞💞💞

Speechless lah👍🏻
Bangga banget ceritaku dibaca sama kalian🙏
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Darimana kau tahu bahwa aku sedang hamil?" Tanyamu pelan

"Kau lupa kau sedang berada di apartementku bersama orang-orang kepercayaanku. Tentu saja mereka akan melaporkan apapun yang kau lakukan padaku. Termasuk mereka yang membelikanmu nanas sialan itu." Jelasnya dengan seringai yang sudah lama tak kau lihat darinya.

Dia benar. Kau lupa bahwa mereka semua bekerja untuk Seungcheol. Sekalipun mereka mengiyakan permintaanmu untuk tak memberitahu Seungcheol, pada akhirnya mereka akan menunjukan kesetiannya pada Seungcheol dengan menghianatimu.

"Apa kau benar-benar akan menggugurkan anakku?" Tanya Seungcheol penuh penekanan.

Kau menghela napas, saat ini kau harus bisa menenangkan Seungcheol lebih dulu.

"Sayang, dengarkan-"

"Jangan sentuh aku dan cepat jawab saja, sialan!" Bentaknya saat ia ingin menyentuh lenganmu.

Sudah lama rasanya kau tak melihat sosok Master di diri Seungcheol. Dia benar-benar murka kali ini. Tak bohong, bahwa kau cukup takut padanya.

"A-aku tidak bermaksud begitu." Balasmu

Seungcheol tertawa remeh kemudian ia mulai mencengkram rahang bawahmu hingga kau menatapnya lekat.

"Kau pikir aku bodoh?! Aku tau obat apa yang kau beli itu. Campuran keduanya dapat menghentikan hormon progesteronmu dan meluruhkan anakku. Belum lagi nanas adalah buah yang pantang untuk dimakan ketika hamil muda." Geramnya

Kau merintih sekaitan karena cengkaramannya benar-benar semakin kuat.

"S-seung...cheol"

"Kenapa kau terus mencoba membodohiku, (y/n)? Aku pernah bilang jika kau terus menerus menipuku, maka tak ada yang bisa menyelamatkanmu dariku. Bahkan diriku sendiri tak akan bisa. Kesabaranku selama ini sudah habis."

Seungcheol menghempaskan wajahmu dengan kasar dan tak lama setelah itu ia menarik tanganmu menuju kamar mandi.

Entah apa yang akan ia lakukan, tapi ia melepaskan jasnya dengan kasar kemudian mulai memutar keran air untuk memenuhi bathup.

"Seungcheol, awalnya aku memang berniat seperti itu. Tapi, sungguh, aku langsung membuang pikiran itu jauh-jauh dan menyuruh mereka untuk menyingkirkan semua nanas dan pil itu. Aku memilih untuk mempertahankannya karena aku mencintaimu. Ku mohon percayalah."

Kau berusaha menjelaskan semuanya tapi Seungcheol benar-benar tak mengubrisnya sama sekali. Ia justru menjambak rambutmu dengan keras hingga kepalamu tertarik ke belakang.

Ia mendekatkan bibirnya pada wajahmu dan menatapmu seolah kau hanya setumpuk kotoran menjijikan baginya.

"Kata cintamu itu menjijikan sekali!"

Cuih!

Dia meludahi wajahmu yang kemudian membuatmu semakin teriris perih di dalam hati. Bagaimana tidak? Pernahkah kalian membayangkan akan diludahi seseorang yang kalian cintai? Harga dirimu sudah diinjak-injak hanya karena membela cintamu.

"Aku tidak bohong, Seungcheol. Jika aku berbohong, aku tak akan berada disisimu sampai saat ini."

Seungcheol tertawa keras sebelum ia membenturkan kepalamu ke dinding kamar mandi dengan keras.

When The Sun Goes Down [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang