let's reverse the role here.
warning: involve swearing; alur sangat cepat alias this is gonna sound like a synopsis than it is a story lmao bear with meSeo Youngheum duduk manis di kursi belakang Bentley bentayga yang melaju membelah jalanan London yang tidak pernah mati.
Did he want this? Of course, because who doesn't?
Kuliah di Inggris adalah impiannya sejak dulu. Itu semua tidak mudah didapatkan. Dia harus belajar mati-matian, mengikuti semua kelas sore, tidur di atas pukul sebelas malam. Jadi dia patut berbangga diri. Pemuda cantik itu berhasil membuktikan pada ayahnya sendiri bahwa putra konglomerat yang kaya raya tidak hanya bisa menghambur-hamburkan harta.
Pemuda cantik itu tiba di London hari ini. Jam tangannya menunjukkan pukul lima sore. Perjalanan selama kurang lebih 12 jam itu membuatnya merasa jetlag, dan kerumitan lainnya malah menambah pusing kepalanya.
Sial memang. Youngheum tidak mengetahui rencana ayahnya. Pikirnya, di tempat baru dia bisa lebih bebas. Bukan berarti bebas sebebas-bebasnya, dia tahu batasan. Ayolah, dia sudah dewasa. Oke, 18 tahun, tapi dia di Inggris dan usia legal di Inggris adalah 18. Itu satu tahun lebih muda daripada di Korea Selatan, tapi bukan berarti Youngheum datang kemari untuk minum-minum dan melupakan tujuan utamanya.
"Saya akan mengantarkan anda ke rumah anda, Youngheum-ssi..."
"Apa?"
Pria itu, Lee Taeyong, orang yang dikenalnya. Salah satu orang kepercayaan ayahnya yang bekerja di rumahnya di Seoul, dan sekarang pria itu ada disini. Di bandar udara, untuk menjemputnya dan mengantarkannya kemana tadi katanya? Ke rumah?
Dia hanya butuh flat sederhana, not a flipping house!
Siapa yang punya waktu untuk mengurus rumah? Jelas bukan Youngheum. Flat kecil mungkin membutuhkan waktu lebih sedikit untuk diurus dan dirapikan, tapi sebuah rumah? Ayahnya sudah gila.
Hal-hal itu berkecamuk dalam pikirannya sampai dia jatuh tertidur.
"Youngheum-ssi... "
Ugh
"Youngheum-ssi... "
HOLY SHIT!
Lelaki itu terlalu dekat dengan wajahnya. Apa itu perlu? Memangnya tidak ada cara membangunkan yang normal apa?
"Kita sudah sampai... "
"Oh... "
Pemuda cantik itu merapikan dirinya lalu keluar dari mobil. Sejurus kemudian, telepon genggamnya berdering.