warning: ya, warning aja wkwkw
Hopeless
Boy you make it look so easy.
Ten sudah mengalah untuk banyak hal dalam hidupnya. Pria cantik itu berusia dua puluh lima hari ini dan dia sendirian meniup lilin di kue ulang tahunnya."Sayang, maaf aku benar-benar tidak bisa, Jisung demam setelah dari Jeju dan dia tidak mau aku pergi dari sisinya... Aku sungguh minta maaf. Aku janji aku ganti lain kali... "
"Ten?"
Dimatikannya panggilan itu lalu ponsel tak bersalah itu dilempar ke sembarang arah.
"Bocah sialan!" umpat Ten.
Dia sendirian lagi di hari ulang tahunnya.
Itu seperti tahun-tahun kemarin.
"Selamat ulang tahun ya aku..." bisik Ten pada dirinya sendiri.
give me those eyes it's easy to forgive.
Beberapa tahun lalu semuanya baik-baik saja. Taeyong dan Ten adalah sepasang kekasih yang bahagia.
Semuanya berjalan normal sampai orang tua Taeyong yang menjodohkannya dengan wanita lain. Dan itulah kekalahan Ten, dia tidak akan bisa menang jika itu sudah menyangkut wanita dan keturunan. Jelas kan? Dia yang seorang lelaki tidak akan pernah bisa memberikan keturunan untuk Taeyong. Keluarga Taeyong menolaknya mentah-mentah.
Tadinya dia mau menyudahi saja hubungan ini, tapi cinta membuatnya buta dan menerima saja apa yang Taeyong janjikan padanya.
"Aku tidak akan melepaskanmu... " katanya.
Ten pikir, Taeyong akan mengajaknya kabur atau apa. Setelah berkata begitu Lee Taeyong tidak ada dimana-mana selama berhari-hari. Itu membuat Ten gamang. Mungkin memang harusnya dia lepaskan saja. Mungkin dia harus menerima seperti ini akhirnya.