Chapa 3 (REALITA)

93 18 0
                                    

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguh­nya jika kalian bersyukur (atas nikmat-Ku), pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangatlah pedih."



HARUS VOTEMENT GAK MAU TAU AUTHOR MAKSA POKONYA😤😁

Takdir itu memang tidak bisa ditebak, bahkan dihindar bukan. Jika yang diatas sudah menghendakan untuk bertemu maka terjadilah sebuah pertemuan, jikapun berusaha menolak untuk bertemu Tuhan akan mencari cara untuk mempertemukannya kembali. Karena itulah tugasnya takdir, memenuhi apa yang telah Tuhan gariskan. Seperti pertemuan Almira dengan Yoora dan Hana lalu pria didepannya yang berdiri angkuh dengan wajah tampan bak pangeran impian.

"Masya Allah," hati Almira bergumam menyanjungi ketampanan pria didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masya Allah," hati Almira bergumam menyanjungi ketampanan pria didepannya. Dia hampir tidak mengedipkan mata saking terpesonanya akan ketampanan Park Jung Kook yang tidak manusiawi itu.

"Astaghfirullah," sadar Almira telah melihat lawan jenisnya sebegitu lekat sampai tak mengedipkan mata.

Yoora terkekeh kecil mendapati reaksi gadis polos seperti Almira kala melihat ketampanan Jung Kook sedangkan Hana. Gadis itu langsung berhambur memeluk setengah tubuh Almira yang masih berdiri terpaku ditempat.

"Eonni, Hana rindu Eonni," suara manja Hana menghadirkan decihan kecil di bibir Jung Kook sekaligus kerlingan mata tak suka.

Tersadar sontak Almira berjongkok menyamakan tingginya dengan Hana balik membalas memeluk erat tubuh Hana. "Wah padahal kita tidak ketemu baru beberapa jam lho," ujar Almira sembari mendusel hidung Hana dengan gemas.

Pemandangan yang langka bagi Jung Kook melihat Hana senempel itu pada orang tak dikenal. Sewaktu dia punya pacar Hana tidak pernah mau dekat dengan pacarnya, Hana selalu membangun  jarak. Bahkan gadis itu selalu melontarkan kata sarkasme. Isyarat tubuh Hana akan seperti itu pada orang yang tidak dia sukai. Lalu apa yang membuat Hana begitu menyukai Almira, hingga rasa penasaran menghinggapi diri Jung Kook untuk mencari tahu latar belakang gadis itu.

"Hana. Kita harus pulang, ayah mu sudah menunggu kita lama." Sahut Jung Kook dengan membawa nama Soo Jin agar Hana segera meleraikan pelukannya.

Hana merotasikan kepala melirik Jung Kook tak senang. "Uncle, kita kemari hanya berdua Ayah sedang di rumah bersama ibu."

Lantas Jung Kook membeku, dia lupa bahwa mereka kemari hanya berdua. Seketika Jung Kook memalingkan wajahnya malu, dan berusaha cool jangan sampai Almira menilainya rendah dia harus terlihat dingin dan keren.

"O... oh. Tetap saja kita harus segera pulang Hana-ya. Lihatlah bibi ini ingin memesan sesuatu, karena mu dia harus menahan laparnya. Kemarilah kita pulang Hana," suara Jung Kook terdengar menyeramkan di telinga Almira tidak dengan Hana yang sudah biasa mendapati nada seperti itu.

REALITA (JJK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang