~Our Love~
"Kamu lagi gak nyembunyiin apa-apakan dari aku?." taehyung menolehkan wajahnya memandang wajah jungkook sejenak.
"Gak ada." jawab taehyung dgn biasa saja. Jungkook menaikkan sebelah alisnya. Ia yakin jika tadi papa taehyung ingin mengatakan sesuatu namun dgn sengaja taehyung menghentikannya.
"Aku gak nyembunyiin apa-apa by." sambung taehyung saat melihat ketidak percayaan pada wajah jungkook.
"Bener nih?." taehyung mengangguk menyakinkan jungkook.
"Heem. Yaudah kalau gitu aku masuk dulu, kamu pulangnya Hati-hati."
Taehyung sebenarnya tidak ingin berbohong,namun taehyung pikir ini belum saatnya melamar jungkook.
Taehyung ingin melamar jungkook di tempat yang sangat indah dan romantis. Taehyung akan merencanakan itu segera.
Tapi taehyung masih belum meminta ijin kepada Ayah jungkook. Saat ayah jungkook berada di jakarta beliau sangatlah sibuk dgn urusan bisnisnya, taehyung hanya bertemu dgn ibu jungkook saja.
Ibu jungkook memberikan lampu hijau untuk hubungan mereka berdua. Dan tugas taehyung adalah meminta ijin kepada ayah jungkook setelah ia berhasil mengatakan lamarannya pada jungkook.
🌸🌸🌸
"
Yoon apakah kamu masih mengawasi jimin?."
"Hmm yaa. Kenapa?."
"Apakah ada hal yang aneh?."
"Tidak. Sejauh ini dia masih biasa saja."
"Kamu yakin yoon?."
"Iya aku yakin. Kenapa?."
"hmm tidak, aku merasa jimin ada yang aneh saat di kelas."
"aneh bagaimana?."
"Dia terlihat biasa saja saat dosen atau anak-anak yang lain sedang kembandingkan dia dan jungkook. Kamu taukan sifat jimin seperti apa, dia itu emosional nya terlalu tinggi dan yang terlihat aneh itu kenapa dia biasa saja saat orang-orang di setikarnya mengatakan hal seperti itu."
"Hmm.. Ya kamu memang benar irene. Sepertinya dia merencanakan sesuatu yang sangat besar. Dia bukan tipe orang yang mudah menahan amarahnya terlalu lama. Kita harus lebih waspada."
"Yaa kau benar yoon. Kita harus lebih waspada. Aku yakin dia sedang merencanakan sesuatu."
"Kita suruh anak buah taehyung untuk mengawasi rumah jungkook dua puluh empat jam. Dan suruh orang kita lebih ketat mengawasi jimin dua puluh empat jam pula."
"Baiklah kalau begitu. Aku akan meminta anak buah taehyung lebih banyak lagi."
Yoongi mengangguk lalu meninggalkan irene.
Yoongi dan irene bertemu diperpustakaan. Yoongi awalnya tidak mau karena itu bisa bahaya. Namun irene memaksa karena melihat sikao jimin yang berubah tidak seperti biasanya. Irene merasa cemas dan takut. Ia takut jimin merencanakan sesuatu yang sangat besar dan ia lengah tidak menyadari rencana yang telah jimin persiapkan itu. Memperketat penjagaan itu adalah rencana yang tepat.
...
"Ma pa besok tae mau melamar jungkook." kata taehyung yang membuat kedua orang tuanya terkejut bahagia.
"Serius?." tanya chanyeol yang memastikan. Taehyung mengangguk mengiyahkan. Ia sudah mantap akan mengatakan nya dgn segera.
"Baiklah. Semoga sukses nak." taehyung tersenyum membalas ucapan chanyeol.
Baekhyun tersenyum bahagia karena sebentar lagi jungkook akan menjadi menantunya. Sudah lama ia menunggu waktu dimana taehyung akan melamar jungkook. Hingga akhirnya sekarang terjadi.
Taehyung sudah menunggu waktu itu dari dulu. Sudah cukup ia mengulur-ngulur waktu. Apalagi di tambah posisi jungkook sekarang Membuatnya harus lebih cepat memiliki jungkook.
Jungkook menjadi primadona kampus. Bahkan semua anak universitas kenal padanya. Itu semua karena kecerdasan yang jungkook miliki dan tentu juga dgn kecantikan yang sangat sempurna.
Jungkook memiliki tubuh yang bagus, mata belo yang indah dan lesung pipi yang semakin membuatnya manis, jangan lupakan bibir cherry mugilnya yang selalu merah merka menggoda. Jungkook terkihat seperti boneka hidup yang sangat cantik dan mempesona.
Banyak sekali laki-laki yang menggoda jungkook bahkan mereka tidak tau diri jika posisi jungkook sudah memiliki kekasih. Mereka seolah olah melupakan keberadaan taehyung.
Inilah yang menjadi alasan besar kenapa taehyung satu universitas dgn jungkook. Taehyung terlalu takut kehilangan jungkook. Jungkook selalu menjadi pusat entah itu saat SMA ataupun di luar sekolah.
Dan setelah kejadian waktu itu membuat taehyung sadar jika ada orang yang bisa mengambil jungkook darinya kapan saja. Dan taehyung tidak mau itu terjadi.
Mengingkat jungkook pada sebuah perjanjian itu adalah jalan yang tepat.
...
"Kamu sudah menyiapkan semuanya dgn baik?."
"Sudah tuan."
"Baiklah kamu boleh pergi."
"Perfect." gumam taehyung.
Taehyung telah menyuruh seseorang mengubah taman belakang rumahnya dgn begitu indah dan mewah.
Taehyung memilih melamar jungkook di rumahnya karena ia ingin memberikan kesan yang tidak akan terlupakan.
Taehyung memberitahu jungkook jika kedua orang tuanya ingin bertemu mengajaknya makan malam seperti waktu itu dan jungkook mengiyahkan. Namun beda nya saat ini taehyung tidak menjemput jungkook melainkan supir pribadi taehyunglah yang menjemputnya.
"Ma Pa apa taman ini sudah sempurna?." tanya taehyung kepada kedua orangtuanya.
Chanyeol dan baekhyung sedang berada di taman belakang rumah mereka yang sangatlah luas. Taehyung sungguh sangat pintar memilih desain. Taman yang terlihat biasa saja berubah menjadi taman yang sangat cantik dan indah. Baekhyun terpesona akan keindahan taman belakang rumahnya itu.
"Sangat cantik sayang." puji baekhyun yang tentu saja di angguki oleh Chanyeol.
"Dulu papamu gak seromantis kamu, jadi mama merasa iri sekarang. Kenapa mama gak nikah sama orang seromantis kamu saja dulu." ujar baekhyun yang menyindir suami nya.
"Sayang, kamu taukan saat itu aku sedang sibuk membangun usahaku sendiri. Jadi kumohon maafkan aku." jawab chanyeol penuh penyesalan. Taehyung tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya, kedua orang tuanya memanglah sangat kekanakan.
"Tersenyumlah selagi kamu bisa."