MEMULAI DARI AWAL

463 27 1
                                    

Vee menyiapkan hidangan nasi goreng yang ia buat di meja makan yang berada dipuar dapur. Meninggalkan Rama dan Heros yang masih mengobrol. Sedikit merasa mustahil melihat pria itu yang bisa akrab dengan Rama mengingat dia adalah seorang yang arogan dan jahat. Atau lebih tepatnya, ia merasa heran kepada anaknya sendiri yang tiba-tiba saja mau akrab dengan orang lain begitu cepat. Padahal biasanya, untuk berbicara saja dengan Lukas, dia enggan.
Rama memang tidak suka jika ada yang mendekati ibunya. Dia mengira jika memiliki ayah, pasti dia akan menyakiti ibunya lagi seperti halnya yang dilakukan ayahnya pada ibunya.

" Sudah waktunya sarapan. " ucap Vee kepada Heros dan Rama yang masih didapur.

" Panggillah paman dan Jassie untuk makan bersama kita " Ajak Heros.

" Papah dan Jassie akan segera turun. Aku harus keluar untuk bekerja, dan ada urusan dengan pemilik rumah yang kami sewa. "

" Ada apa? Kau butuh bantuan? "

" Tidak, aku akan mengurusnya sendiri. Tapi mungkin keluargaku masih akan merepotkanmu hari ini. Setelah semuanya beres, aku akan segera menjemput mereka. ”

" Tidak perlu terburu-buru, kalian bisa tinggal dirumah ini selama kalian mau" Heros menawarkan tempat tinggalnya.

" Tidak tuan, kami sudah cukup merepotkan 2 hari ini. Terkecuali aku tidak memiliki pilihan lain, mungkin aku baru akan merepotkan orang-orang lebih dari ini." jawabnya dengan senyum tipis. " sayang, ibu harus bekerja hari ini. Tinggallah bersama aunty yah? " lalu melangkah keluar dari rumah.

Tuan Jhon dan Jassie melangkah mendekati meja makan yang disana ada Heros dan Rama.

" Paman, Jassie, mari sarapan " ajak Heros.

" Terimakasih kak " jawab Jassie.

Mereka duduk sarapan bersama, menikmati lezatnya masakan Vee.

" Nak Heros, apakah kau belum menikah??" tanya Tuan Jhon.

Heros terhenti dari menyuap makanannya. Sambil menyunggingngkan senyum, ia menjawab pertanyaan papahnya Vee.

" Aku sudah menikah paman, dua kali. "

" Dua kali ? Wah,, kakak sangat digemari oleh wanita yah. " decak Jassie.

" Dengan orang yang sama. " sambung Heros.

Tuan Jhon dan Jassie yang sedang menyuap Rama tampak memasang wajah tak mengerti.

" Bagaimana maksudnya? " tanya Tuan Jhon.

" Karna aku juga sedah mentalaknya dan kami rujuk dua kali. Dan kali ini ketika kami memutuskan untuk rujuk kembali, ternyata kami terhalang oleh syarat yang mengharuakan kami menikah dengan orang lain dahulu. " jelasnya di balas anggukan mengerti oleh Jassie dan papahnya.

Bi Iis menuangkan air minum ke gelas mereka yang sedang sarapan.

" Lalu, apa kakak akan menikahi wanita lain?" tanya Jasaie.

" terpaksa, karna aku masih mencintai istriku" jawab Heros dengan senyum mengembang.

" Kenapa harus bercerai kalau cinta. Harusnya kalian bertahan. " tanya Jassoe lagi dengan polos.

" Karna kami sama-sama keras kepala dan tak ada yang mau mengalah. Akhirnya malah jadi seperti ini" masih dengan senyumannya.

Jassie mengangguk dan mepanjutkan makannya sambil menyuap keponakannya.

" Lalu apakah nak Heros sudah menemukan perempuan yang bersedia dinikahi sementara?"

" Belum paman, aku juga tak ingin sembarang wanita. Aku tidak mungkin mengambil wanita yang suka menjajakkan tubuhnya kesembarang pria. Walau hanya setahun, tapi aku ingin yang hidup denganku selama setahun itu bisa menjaga dirinya dan martabatnya. " jawab Heros dengan tatapan yang ke arah Rama. Tiba-tiba saja iaengingat perdebatan Vee dengan seseorang melalui ponsel. Dan dari percakapan itu ia tahu bahwa Vee adalah perempuan yang bisa menjaga harga dirinya walaupun dia seorang janda. Dia bahkan rela meninggalkan pacarnya yang menyelingkuhinya hanya karna Vee tidak ingin di sentuh selama ia belum menjadi suaminya.

" Semoga cepat kau temukan wanita yang baik, nak " ucapan Tuan Jhon membuat Heros tersentak dari lamunannya.

" Ia paman." jawabnya. Akhirnya mereka melahapa nasi goreng mereka hingga habis dan sibuk masing-masing dengan kegiatan mereka.

****

Jassie sedang belajar karna memang ia terbiasa belajar meskipun hari libur seperti sekarang ini. Tuan Jhon sedang beristirahat dikamarnya, dan Rama sedang bermain di teras ditemani oleh bi Iis.
Hari ini hari libur, dan Heros sedang dirumah. Ia melangkah ke teras mendekati Rama yang sedang bermain.

" Hai Rama, mau bermain dengan paman? "
tanya Heros dan di balas anggukan oleh Rama.
Rama menendang bolah ke arah Heros dan Heros segera berpari menangkapnya.

" Rama tidak haus? Ayo minum dulu. " ajak Heros.

" Iya paman, Rama Haus sekali. Rama capek" jawabnya dengan logat kekanakannya.

Heros segera mengangkat tubuh mungil Rama dan menggendongnya menuju kursi yang ada di teras rumah. Disana bi Iis sudah menyiapkan minuman dan beberapa kue untuk Rama dan Heros.

" Enak,, " sahut Heros setelah mengunyah kue itu.
" Ini buatan bibi? " tanyanya pada bi Iis.

" Bukan tuan,, itu buatan non Vee."

" Rasanya enak"

" Non Vee memang suka memasak dan masakannya selalu enak Tuan."

" mengagumkan. Oh iya, dimana Vee bekerja?"

" soreh hingga malam, non Vee bekerja di sebuah bar besar Tuan. Sebenarnya Tuan besar dan non Jassie tidak setuju dan khawatir jika Non Vee bekerja disana. Tapi non Vee meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja dan akan menjaga diri. Non Vee juga bekerja di sebuah caffe pada pagi hingga soreh hari. Ia berusaha mengumpulkan uang untuk melunasi hutang Tuan besar di lintah darat." mendengar penjelasan bi Iis, Heros segera mencari tahu dimana  bar Vee bekerja.

Setelah tau bahwa Vee bekerja di salah satu bar miliknya, Heros langsung menghubungi manager bar miliknya itu. Ia mencari tahu semua tentang pekerjaan Vee disana.

" Vee hanya menjadi pelayan biasa Tuan. Tugasnya hanya mengantarkan minuman ke meja-meja, dan membersihkan bar ketika sudah tutup untuk sebuah tambahan bonus kerjanya. Dia tidak mau mengantarkan minuman ke tamu VIP apalagi ikut menemani pelanggan minum. Beberapa kali seorang pelanggan VIP ingin membayar dengan sangat mahal, tapi ia menolak. Bahkan ia dengan berani memarahi pelanggan tetap kita hanya karna ia menyentuh dan merayunya."

" Baiklah. " Heros menutup telponnya.
Heros meraih jasnya dan bergegas keluar rumah. Ia sempatkan untuk berpamitan kepada Tuan Jhon yang sedang duduk di teras rumah. Mobil Heros kemudian melaju menuju salah satu bar miliknya.

AKU MENCINTAI MU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang