Siapa yang menyangka Lista akan benar-benar memenuhi ajakan Brylian lewat chat semalam? Bahkan Lista sendiri merasa seperti bermimpi atas duduknya ia di tribun NK Polet sore ini.
Dengan sweater turtle neck strip merah hitam, dipadu dengan legging hitam dan sneakers abu-abu, Lista nampak sekali menikmati pertandingan yang sudah berjalan hampir menyentuh angka 92 menit itu.
Laga sudah memasuki injury time, kedudukan masih unggul untuk kesebelasan Arab Saudi. Ketertinggalan tidak membuat semangat Garuda muda menurun, bahkan bisa terlihat mereka bisa mencetak dua angka setelah peluit babak kedua dibunyikan menyusul ketertinggalan tiga angka.
Lista sendiri senang dengan duduknya ia di tribun, menyaksikan 'kawan baru' nya berjuang untuk nama negara. Seperti yang pernah ia ceritakan, Lista hanya pernah sekedar menonton pertandingan dikala senggang, dan itupun lewat layanan streaming.
Lista merasakan ponsel yang ia letakkan di saku celana bergetar, ia melihat notifikasi apa yang nampak disana.
RJ is calling..
"Kayaknya lo gak pernah seneng liat gue tenang disini, Je."
"Gak penting, kapan lo balik?"
"Bukan urusan lo, kalo hubungannya sama anak itu, gue gak bisa lama ngomong sama lo."
"Sekolah Dafina ada rapat guru, semua pulang lebih awal. Dia hampir keserempet mobil waktu nyebrang di perempatan deket rumah."
"Kenapa gak sekalian mati?"
"Lista!"
Suara umpatan penuh emosi dari seberang panggilan membuat Lista terdiam beberapa saat. Sedikit tak menyangka bahwa reaksi RJ akan semarah itu, namun yang ada dipikiran Lista kini hanyalah who cares?
"Lo gue diemin makin ngelunjak aja ya, almarhum ayah lo-"
"Kenapa bokap gue lagi sih, Je?" Kemarahan Lista ikut tersulut setelahnya. "Sekarang siapa yang ngelunjak? dengan lo ikut campur masalah internal keluarga orang lain, lo gak lebih baik dari gue.." imbuh Lista dengan nada bicara mulai menurun.
Lista hanya tak ingin nada kerasnya itu, justru membuat air mata membasahi pipinya di tengah kemeriahan pertandingan yang masih berlangsung.
"Setidaknya gue gak lebih sampah dari lo, gue gak pernah yang namanya mencampakkan saudara sendiri-"
Piiip..
Lista muak sekali untuk saat ini. Untuk kesekian kalinya, RJ merusak ketenangannya, bahkan hanya untuk sekedar bersantai menonton pertandingan.
Satu hal yang baru disadarinya, laga sudah berakhir. Berakhir dengan kedudukan seri, skor tiga sama. Pemain kedua kesebelasan mulai menepi kearah bench masing-masing tim.
Memutus sambungan telepon sejenak sepertinya hal yang bijak untuk saat ini, seseorang sedang menuju ke arah tribun tempatnya terduduk. Brylian, satu diantara banyak orang yang ada di sana kini datang menuju tribun.
Dan Lista sekarang, bersikap seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya. Ia mengalihkan pandangan kearah Brylian yang baru saja tiba dengan jersey yang basah kuyup.
"Gue kira lo gak dateng,"
"Dateng dong. By the way, great job."
"Masih banyak kurang, next harus lebih baik."
"Menang dong? harus pokoknya, ya?!" seru Lista, terdengar seperti menyemangati.
Yang disemangati hanya tersenyum, setidaknya hasil seri pertandingan melawan Arab Saudi masih lebih berarti setelah kekalahan telak dari Kroasia beberapa hari lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
love from nowhere || brylian aldama
Fanfiction-ON HOLD- Mengembara, menelisik setiap jengkal langkah yang tersisa di Kroasia. Mengingat tentang cintanya yang kerap kali bertepuk sebelah tangan, tidak menjadikan Brylian kehilangan asa. Seiring waktu, ia menemukan sesuatu yang terlihat tidak bi...