13 tahun lalu. Kota Yunmeng.
Suara riuh terdengar dari segala penjuru SMP Yiling.
Hingar bingar dan keceriaan tampak terlihat begitu jelas dari raut muka setiap anak yang berhasil masuk ke sekolah bergengsi di kota itu.
mereka yang telah dinyatakan lulus dalam masa orientasi siswa berhak menjadi murid sah dan menyandang gelar siswa/siswi SMP Yunmeng.
Beberapa anak bahkan sudah mendapat anggota kelompok atau lebih trend nya disebut dengan geng.
"Yesss! Kita dapat kelas 7A." sorak pria manis sambil melihat daftar kelas di papan pengumuman.
"Woowww! Lihat, lihat, aku ada diurutan kedua dikelas ini!" Teriaknya dengan kegirangan sambil memukul lengan Jiang Cheng.
Wei Wuxian, Jiang Cheng dan Nie Huaisang. Siswa yang mendapat nilai tinggi lewat tes untuk masuk dalam kelas elit itu.
Ada satu nama lagi di atas Wei Wuxian yang tidak boleh lupa untuk disebutkan. Nama itu adalah, Lan Wangji.
Tentu saja yang berada dalam urutan awal dalam geng ini adalah Wei Wuxian, dilanjut dengan Jiang Cheng dan terakhir Nie Huaisang.
"Wuxian bro, sepertinya kau sudah mendapat lawan dalam kelas kita nanti, hahaha." Tawa pemuda bertubuh kecil sambil menutup mulutnya dengan kipas yang selalu dibawa kemana-kemana.
Jiang Cheng berdecih malas sambil memukul keras kepala Wei Wuxian yang sudah memukul lengannya. "Apa! Kau mau pamer nilaimu nanti di rumah," hardiknya dengan mata melotot.
Wei Wuxian yang sudah hapal dengan tabiat saudara angkatnya ini hanya tertawa dengan tangan merangkul pundak Nie Huaisang yang juga ikut terkekeh.
"Hahahaa, lihat itu, Huaisang bro. Bagaimana nanti kalau Ibu tau nilainya ada di bawahku? Hmm, menurutmu anak itu akan diapakan?" tanya Wei Wuxian dengan menjulurkan lidahnya pada Jiang Cheng, tampak seperti malaikat yang baru turun.
Namun, terlihat seperti anak iblis bagi Jiang Cheng yang memang jarang akur dari dulu.Ketika para geng berandal ini asyik mengoceh tentang ini itu tidak jelas dengan dipimpin Wei Wuxian sebagai leader percakapan tidak berfaedah itu tidak menyadari jika mereka sedang diawasi oleh sepasang mata yang tidak berhenti menatap Wei Wuxian sedari tadi.
Sudut bibir anak lelaki itu membentuk kurva melihat tingkah laki-laki manis yang asyik menggoda temannya di sana. Laki-laki berparas tampan minim ekspresi itu bahkan sempat memotret Wei Wuxian menggunakan kamera potret miliknya, hadiah ulang tahun dari Gege-nya sebulan yang lalu.
"Manis sekali," ucapnya dengan telinga memerah.
Yah. Laki-laki itu Lan Wangji.
Tidak seperti murid yang lainnya, dimana mereka langsung mendapatkan teman atau kelompoknya. Lan Wangji lebih memilih menyendiri dan tidak ikut berbaur atau bahkan ikut beruforia karena berhasil masuk kelas favorit dengan nilai paling tinggi.
Anak laki-laki ini bahkan menolak tawaran beberapa murid yang mengajaknya untuk ikut bergabung dalam geng mereka dengan alasan, aku suka sendiri.
Ketika dirinya hendak beranjak pergi dari tempatnya duduk, ponsel yang ada di saku celananya bergetar mendakan ada panggilan yang harus segera diterima.
"Ada apa, ge?"
"..."
"Hari ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILI AND COFFEE ✓ || BOOK 1 ||
RomanceHanya cerita fiktif yang di buat untuk menghibur penggemar wangxian. (Tidak terkecuali aku ^-^) Dan ini imajinasi semata, semua tokoh meminjam karakter dari novel karangan MXTX , bergenre BL, bernuansa Comedy, Romance. Bagi yang anti yaoi bisa tekan...